Dolar mengalami konsolidasi terhadap sejumlah mata uang lainnya menjelang rilis data sektor tenaga kerja Non-Farm Payroll (NFP) malam nanti. Laporan mingguan klaim pengangguran yang dirilis semalam menunjukkan peningkatan ke 211K, lebih banyak dari perkiraan naik hanya ke 195K dari periode sebelumnya 190K menjadi kekhawatiran bahwa sektor tenaga kerja tidak sesolid yang diperkirakan. Sedangkan laporan dari Challenger melaporkan terjadi penurunan PHK sebanyak 410% tidak sebanyak jika dibandingkan tahun sebelumnya 440%. Sebelumnya sejumlah data mengarahkan Fed masih perlu menaikkan suku bunga acuannya lebih tinggi dan lebih lama dari yang diperkirakan semula. Hal ini juga dinyatakan oleh Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidatonya selama 2 hari di depan Kongres AS beberapa hari lalu dengan menyebutkan sektor tenaga kerja yang masih sangat solid berpotensi memicu kembali inflasi. Dan memunculkan spekulasi akan peluang langkah moneter Fed selanjutnya adalah dengan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 bps. Laporan Non-Farm Payroll sebagai indikator utama sektor tenaga kerja akan menjadi fokus utama bagi Fed sebelum mengambil keputusan pada pertemuan moneter tanggal 22 Maret mendatang. Data-data di sektor tenaga kerja cukup mixed dengan terjadi peningkatan terutama di sektor jasa tercermin pada komponen tenaga kerja dari data PMI yang meningkat dari 50.0% menjadi 54.0%. Namun di sektor manufaktur terjadi penurunan dari 50.6% menjadi 49.1%. Data sektor tenaga kerja lainnya yaitu dari ADP menunjukkan peningkatan ke 242K dari periode sebelumnya 119K dan data lowongan kerja dari JOLTS mengalami penurunan ke 10.82M dari periode sebelumnya 11.23M. Dengan perkiraan data NFP malam akan ada penambahan lapangan kerja yang terisi sebanyak 224K dari periode sebelumnya yang mencapai 517K. Angka NFP diatas ambang batas 200K dianggap kondisi sektor tenaga kerja yang sehat. Dan tingkat pengangguran dan upah rata-rata di perkirakan masih stabil sama seperti periode sebelumnya. Data NFP bulan lalu yang meningkat cukup fantastis berpeluang besar akan mengalami revisi, jika malam ini direvisi jauh dibawah angka awal maka dolar berpotensi terus melemah. Selain data sektor tenaga kerja, Fed juga akan mencermati data inflasi CPI yang baru akan dirilis pekan depan.
Euro sedikit terangkat dari level terendah dalam 2 bulan terakhir seiring dengan konsolidasi mata uang dolar. Data ekonomi berupa Private Payroll di Prancis mengalami peningkatan ke 0.2% lebih baik dari perkiraan sama seperti periode sebelumnya 0.0%. Meskipun ini bukan data penting bagi Uni Eropa secara keseluruhan, namun setidaknya menunjukkan aktifitas ekonomi sudah semakin membaik. Uni Eropa juga diperkirakan akan terhindar dari ancaman resesi dan Bank Sentral Eropa (ECB) hampir dapat dipastikan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 bps pada pertemuan moneter 2 pekan mendatang. Hari ini akan dirilis data inflasi CPI di Jerman dan data Neraca Perdagangan di Prancis.
Poundsterling juga bergerak menguat menjauh dari level terendah dalam 3 bulan terakhir meski kondisi ekonomi di Inggris masih terpuruk dalam resesi. Bank Sentral Inggris (BOE) diperkirakan akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Pejabat BOE – Swati Dhingra mengindikasikan hal tersebut dengan mengatakan akan sangat bijaksana untuk mempertahankan suku bunga acuan saat ini untuk memastikan dampaknya langsung pada perekonomian di Inggris. Data indeks harga perumahan juga semakin menurun ke -48% sesuai perkiraan, sedangkan data periode sebelumnya direvisi membaik dari -47% menjadi -46%. Perumahan menjadi sektor yang paling terdampak dari siklus kenaikan suku bunga acuan BOE. Hari ini akan dirilis data penting berupa pertumbuhan ekonomi GDP dengan perkiraan semakin membaik ke 0.1% dari periode sebelumnya -0.5%. Data lain berupa industrial/manufakturing production, indeks jasa, data neraca perdagangan dan data dari sektor konstruksi.
