Momentum

momentum

Momentum

Indikator momentum mengukur seberapa cepat harga suatu instrumen berubah

Tentang Momentum

Momentum adalah indikator yang mengukur seberapa cepat harga suatu instrumen berubah. Momentum biasanya akan bergerak searah dengan harga. Indikator ini sangat berguna untuk mengukur kekuatan pergerakan harga dan pasar.

Saat harga naik dengan tajam, momentum juga akan meningkat dengan tajam. Saat harga mulai melemah, momentum juga akan melemah dan mulai turun. Pada pasar yang bergerak menyamping (sideways), pelemahan momentum tidak berarti pasar bearish dan arah pergerakan harga berbalik dari naik menjadi turun.

Indikator momentum bukanlah suatu sistem trading yang berdiri sendiri. Namun merupakan indikator yang jika digabungkan dengan indikator/sistem trading lainnya, akan memberikan signal yang lebih valid.

Penerapan Dalam Trading

Divergence

Bullish divergence terjadi saat harga turun dan membuat titik terendah baru tapi momentum tidak turun dan bahkan naik.

Bearish divergence terjadi saat harga naik dan membuat titik tertinggi baru tapi momentum tidak naik dan bahkan turun.

Center line crossover

BUY saat momentum memotong ke atas garis 100 dari bawah dan SELL saat momentum memotong ke bawah garis 100 dari atas.

Perlu diketahui bahwa center line crossover sangat rawan terjadi whipsaws, yaitu dimana momentum memotong ke atas/bawah garis 100 untuk kemudian langsung kembali ke bawah/atas garis 100.

Divergence

Garis merah pada grafik menunjukkan kondisi bearish divergence dimana harga naik tapi tidak diikuti oleh RSI. Lingkaran merah (1) menunjukkan saat terjadi breakout dan arah pergerakan harga berubah dari naik menjadi turun.

Garis biru pada grafik menunjukkan kondisi bullish divergence dimana harga turun tapi tidak diikuti oleh RSI. Lingkaran biru (2) menunjukkan saat terjadi breakout dan arah pergerakan harga berubah dari turun menjadi naik.

Center Line Crossover

Perlu diketahui bahwa center line crossover sangat rawan terjadi whipsaws dan akan menghasilkan banyak signal beli dan jual seperti yang tampak pada grafik di bawah (kotak hijau 1). Sangat disarankan untuk trade dimana signal yang dihasilkan searah dengan tren saat ini. Contoh, jika saat ini tren naik, maka hanya trade signal yang dihasilkan saat momentum memotong naik ke atas garis tengah.

Garis tengah ini juga dikenal sebagai garis nol atau garis 100, tergantung dari cara indikator ini dihitung.

Panah biru dan garis merah pada grafik di bawah menunjukkan saat momentum memotong naik ke atas garis tengah dari bawah. BUY pada pembukaan bar/candle (panah biru) berikutnya dengan stop loss di bawah low terakhir.

Panah merah dan garis merah pada grafik menunjukkan momentum memotong turun ke bawah garis tengah dari atas. SELL pada pembukaan bar/candle (panah merah) berikutnya dengan stop loss di atas high terakhir.

Relative Strength Index

relative-strength-index

Relative Strength Index

Indikator momentum untuk menentukan kondisi overbought dan oversold

Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr.

Tentang Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum yang mengukur besar perubahan harga dengan membandingkan besaran kenaikan terhadap besaran penurunan dalam periode waktu tertentu.

Relative strength index digunakan untuk menentukan kondisi overbought dan oversold suatu instrumen. Nilai RSI bergerak terbatas dalam kisaran 0 dan 100. Angka di atas 70 disebut overbought dan angka di bawah 30 disebut oversold.

Periode waktu yang paling sering digunakan untuk RSI adalah periode 14. Pilihan periode waktu bergantung pada gaya trading yang digunakan. Untuk trading jangka pendek, disarankan untuk menggunakan periode waktu yang lebih pendek (di bawah 10). Untuk trading dengan jangka waktu yang lebih panjang, disarankan untuk menggunakan periode waktu yang lebih panjang (di atas 20).

Penerapan Dalam Trading

Divergence

Bullish divergence terjadi saat harga turun dan membuat low baru tapi RSI tidak ikut turun dan bahkan naik.

Bearish divergence terjadi saat harga naik dan membuat high baru tapi RSI tidak ikut naik dan bahkan turun.

Overbought/Oversold

BUY saat RSI memotong naik ke atas 30 dari bawah dan SELL saat RSI memotong turun ke bawah 70 dari atas.

Harap diingat bahwa dalam tren naik/turun yang kuat, harga dapat tetap berada dalam kondisi overbought/oversold untuk waktu yang lama.

Divergence

Garis biru pada grafik menunjukkan konidisi bullish divergence dimana harga turun tapi tidak diikuti oleh RSI. Lingkaran biru (1) menunjukkan saat terjadi breakout dan arah berbalik dari turun menjadi naik.

Garis merah pada grafik menunjukkan kondisi bearish divergence dimana harga naik tapi tidak diikuti oleh RSI. Lingkaran merah (2) menunjukkan saat terjadi breakout dan arah berbalik dari naik menjadi turun.

Overbought/Oversold

Harap diingat bahwa dalam tren naik/turun yang kuat, harga dapat berada dalam kondisi overbought/oversold untuk waktu yang lama.

BUY saat RSI memotong naik ke atas 30 dari bawah dan SELL saat RSI memotong turun ke bawah 70 dari atas, dengan stop loss di bawah/atas titik terendah/tertinggi terakhir.

Lingkaran biru dan garis merah pada grafik menunjukkan saat RSI memotong naik ke atas 30 dari bawah. BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya, dengan stop loss di bawah titik terendah terakhir.

Lingkaran merah dan garis merah pada grafik menunjukkan saat RSI memotong turun ke bawah 70 dari atas. SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya, dengan stop loss di atas titik tertinggi terakhir.

Stochastic Oscillator

stochastic

Stochastic Oscillator

Dikembangkan oleh George Lane | Indikator momentum yang populer

Tentang Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator (atau sering disebut Stochastic) merupakan indikator momentum yang membandingkan harga penutupan dengan kisaran harga (nilai tertinggi dan terendah) selama perioda waktu tertentu. Indikator ini tidak mengikuti harga atau volume, tetapi hanya mengikuti kecepatan pergerakan harga atau momentum. Indikator ini merupakan indikator momentum yang paling popular dan dikembangkan pada 1950-an oleh George Lane.

Grafik Stochastic Oscillator umumnya terdiri dari dua garis, satu mencerminkan nilai aktual oscillator untuk setiap sesi (%K atau main line), dan satu mencerminkan Simple Moving Average periode 3 (SMA-3) dari garis %K  yang disebut signal line). Harga dianggap bergerak mengikuti momentum, perpotongan kedua garis ini dianggap sebagai sinyal bahwa perubahan arah pergerekan harga mungkin terjadi, karena ini menunjukkan perubahan besar dalam momentum dari hari ke hari.

Pengertian Angka Stochastic

Angka indikator stochastic oscillator akan bergerak di antara angka 0 dan 100. Angka stochastic rendah (di bawah 20) artinya harga saat ini berada dekat harga low dari kisaran harga untuk periode waktu yang digunakan. Dengan kata lain, harga saat ini berada kurang dari 20% dari harga low dari kisaran harga.

Angka stochastic tinggi (di atas 80) artinya harga saat ini berada dekat harga high dari kisaran harga untuk periode waktu yang digunakan. Dengan kata lain, harga saat ini berada kurang dari 20% dari harga high dari kisaran harga.

Level di atas 80 dianggap sebagai area overbought. Level di bawah 20 dianggap sebagai area oversold.

Perlu diingat bahwa dalam suatu trend pergerakan harga yang kuat maka suatu instrumen dapat menjadi overbought/oversold dan tetap bertahan dalam kondisi tersebut untuk waktu yang berkepanjangan.

Penerapan Dalam Trading

Reversal

BUY saat stochastic di atas garis signal dan menembus naik ke atas level 20.

SELL saat stochastic di bawah garis signal dan menembus turun ke bawah level 80.

Divergence

Bullish divergence adalah saat harga bergerak turun tapi tidak diikuti oleh penurunan stochastic oscillator.

Bearish divergence adalah saat harga bergerak naik tapi tidak diikuti peningkatan stochastic

Trend

BUY saat stochastic di atas garis signal dan naik di atas level 80. Tutup posisi saat stochastic di bawah garis signal dan turun di bawah level 80.

SELL saat stochastic di bawah garis signal dan turun di bawah level 20. Tutup posisi saat stochastic di atas garis signal dan naik di atas level 20.

Reversal

Grafik di bawah menunjukkan contoh penggunaan stochastic untuk indikasi reversal. Saat stochastic di atas garis signal dan menembus naik ke atas level 20, BUY pada harga pembukaan bar/candle berikutnya. Lingkaran biru menunjukkan saat stochastic di atas garis signal dan tembus naik di atas 20. Panah biru menunjukkan posisi BUY yang diambil.

Saat stochastic di bawah garis signal dan menembus turun di bawah level 80, SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya. Lingkaran merah menunjukkan saat stochastic di bawah garis signal dan tembus turun di bawah level 80. Panah merah menunjukkan posisi SELL yang diambil.

Divergence

Saat harga dan stochastic tidak berjalan searah disebut mengalami divergensi, yang merupakan indikasi kemungkinan harga untuk balik arah. Grafik di bawah menunjukkan contoh bearish divergence dan bullish divergence yang terjadi antara harga dan stochastic.

Lingkaran biru (1) menunjukkan bearish divergence. Harga bergerak naik tapi tidak diikuti oleh stochatic. Indikasi akan terjadi perubahan arah dari naik menjadi turun.

Lingkaran merah (2) menunjukkan bullish divergence. Harga bergerak turun, tapi stochastic justru bergerak naik. Indikasi akan terjadi perubahan arah dari turun menjadi naik.

Trend

Cara lain untuk menggunakan stochastic adalah dengan tetap mengikuti tren yang sedang berjalan. Saat stochastic di atas garis signal dan naik di atas level 80 (area warna biru), BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya (panah biru). Tutup posisi saat stochastic di bawah garis signal dan turun di bawah 80 (tanda silang oranye).

Saat stochastic di bawah garis signal dan turun di bawah level 20 (area warna merah), SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya (panah merah). Tutup posisi saat stochastic di atas garis signal dan naik di atas 20 (tanda silang oranye).

Moving Average Convergence Divergence (MACD)

moving-average-convergence-divergence

MACD

Moving Average Convergence Divergence

Tentang MACD

Merupakan indicator momentum mengikuti tren (trend following) yang menunjukkan hubungan antara dua MA dari pergerakan harga. Garis/histogram MACD dihitung dengan mengurangi Exponential Moving Average (EMA) periode waktu yang lebih panjang dengan EMA periode waktu yang lebih pendek. Pengaturan standar untuk MACD adalah 12, 26, 9. Moving average dari MACD line/histogram disebut “garis signal”.

Dalam bentuk paling sederhana, hubungan antara MACD line/histogram dengan garis signal dapat digunakan untuk menghasilkan signal BUY dan SELL. MACD membantu trader untuk memahami apakah momentum pergerakan harga naik/turun saat ini menguat atau melemah.

Metode penggunaan MACD yang umum digunakan adalah crossover garis signal dan divergensi.

Penerapan Dalam Trading

Signal Line Crossover

BUY saat MACD line/histogram memotong naik di atas garis signal. SELL saat MACD line/histogram memotong turun di bawah garis signal.

Divergensi

Saat harga naik dan MACD line/histogram turun, kondisi ini disebut bearish divergence. Saat harga turun dan MACD line/histogram naik, kondisi ini disebut bullish divergence.

Signal Line Crossover

BUY di harga pembukaan bar/candle berikutnya saat MACD line/histogram memotong naik di atas garis signal. Beberapa contoh dapat dilihat pada chart berikut. Lingkaran biru menunjukkan saat MACD memotong naik di atas garis signal. Panah biru menunjukkan transaksi yang dilakukan.

SELL di harga pembukaan bar/candle berikutnya saat MACD line/histogram memotong di bawah garis signal. Lingkaran merah menunjukkan saat MACD memotong turun di bawah garis signal. Panah merah menunjukkan transaksi yang dilakukan.

Divergensi

Harga dan MACD biasanya bergerak searah.Saat harga dan MACD bergerak berlawanan arah, disebut divergensi. Ada 2 jenis divergensi: bearish divergence dan bullish divergence.

Bearish divergence terjadi saat harga naik tapi MACD turun atau tidak naik. Hal ini mengindikasikan arah naik mulai kehilangan momentum dan dapat berbalik arah. Area bertanda “1” menunjukkan bearish divergence. Harga terus naik tapi MACD turun. Harga kemudian turun dan berbalik arah dari naik menjadi turun.

Bullish divergence terjadi saat harga turun tapi MACD naik atau tidak turun. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan masih kuat dan membangun momentum. Area bertanda “2” menunjukkan bullish divergence.Harga bergerak turun tapi MACD terus naik. Harga kemudian naik dan berbalik arah dari turun menjadi naik.

MACD dapat juga dikombinasikan dengan indikator lainnya seperti moving average

Moving Average periode 12 & 26 pada grafik H1

Perhatikan Gambar di atas. EMA 26 (merah) dan EMA 12 (biru). Saat EMA 12 melintas (cross) di atas EMA 26, harga cenderung mengalami kenaikan. Sinyal BUY adalah saat kondisi EMA 12 melintas di atas EMA 26 dan kondisi histogram (bagian bawah, bar berwarna biru) berada di atas baseline MACD. Demikian sebaliknya, jika EMA 12 melintas (cross) di bawah EMA 26, dan histogram berada di bawah baseline MACD, kondisi ini menjadi sinyal SELL.

Moving Average (MA)

moving-average

Moving Average (MA)

A simple and very popular trend-following technical indicator

Tentang Moving Average

Moving Average adalah alat analisis teknikal yang sederhana. Digunakan untuk mengidentifikasi arah tren atau untuk menentukan level support dan resistance. Ini adalah indicator yang mengikuti tren atau tertinggal karena didasarkan pada harga masa lalu.

Moving Average merupakan indicator yang dapat disesuaikan. Trader dapat dengan bebas memilih jangka waktu berapapun yang ingin digunakan. Periode waktu yang paling umum digunakan dalam moving average adalah 15, 20, 30, 50, 100 dan 200. Semakin pendek rentang waktu yang digunakan, semakin sensitif moving average terhadap perubahan harga. Semakin panjang rentang waktu, semakin tidak sensitif.

Moving Average yang lebih pendek biasanya digunakan untuk trading jangka pendek, sedangkan Moving Average yang lebih panjang digunakan untuk trading jangka Panjang.

2 Tipe Moving Average yang paling banyak digunakan adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA)

Penerapan Dalam Trading

Moving Average periode 15 pada grafik H1

Moving Average periode 200 pada grafik harian

Moving average dengan periode waktu yang lebih pendek, akan menghasilkan lebih banyak signal trading, dibandingkan periode waktu yang panjang

Dalam gambar dapat terlihat, penggunaan MA lebih pendek dapat digunakan dalam Time Frame lebih pendek, sehingga target yang didapatkan dapat sesuai dengan kondisi tujuan trading jangka pendek. Sementara dalam gambar kedua, MA(200) digunakan sebagai indicator untuk menangkap peluang lebih besar dalam Time Frame lebih lama. Dan ini lebih cocok untuk Anda yang bertujuan trading jangka Panjang.

Price-MA Crossover

BUY saat harga memotong naik di atas moving average. SELL saat harga memotong turun di bawah moving average. Stop loss di tempatkan di bawah/atas low/high terakhir. Pilihan periode waktu untuk moving average bergantung pada pilihan time frame yang akan digunakan. Time frame yang lebih kecil seperti M15, akan menggunakan periode waktu yang lebih kecil dibandingkan time frame yang lebih besar seperti D1 (harian).

2-Moving Averages Crossover

BUY saat harga di atas moving average jangka pendek DAN moving average jangka pendek memotong naik di atas moving average jangka panjang. SELL saat harga di bawah moving average jangka pendek DAN moving average jangka pendek memotong turun di bawah moving average jangka panjang. Moving average jangka pendek adalah moving average dengan periode waktu yang lebih pendek. Moving average jangka panjang adalah moving average dengan jangka waktu yang lebih panjang.

Moving Average paling cocok digunakan untuk market yang trending dan tidak cocok untuk market yang range/sideways

Price-MA Crossover

BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya saat harga memotong naik di atas moving average, dengan stop loss di bawah low terakhir, seperti yang ditunjukkan oleh panah biru dan bar oranye di bawahnya.

SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya saat harga memotong turun di bawah moving average, dengan stop loss di atas high terakhir, seperti yang ditunjukkan oleh panah merah dan bar oranye di atasnya.

2-Moving Averages Crossover

Dalam contoh ini, kita menggunakan moving average dengan periode waktu 10 dan 50. MA(10) adalah moving average jangka pendek dalam contoh ini. MA(50) adalah moving average jangka panjang.

BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya saat harga berada di atas moving average jangka pendek dan moving average jangka pendek memotong naik di atas moving average jangka panjang, dengan stop loss di bawah low terakhir, seperti yang nampak pada panah biru dan bar oranye di bawahnya.

SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya saat harga berada di bawah moving average jangka pendek dan moving average jangka pendek memotong turun di bawah moving average jangka panjang, dengan stop loss di atas high terakhir, seperti yang nampak pada panah merah dan bar oranye di atasnya.

Parabolic SAR

parabolic-sar

Parabolic SAR

Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. | SAR = Stop and Reverse

Tentang Parabolic SAR

Parabolic SAR (Stop And Reverse) adalah indikator popular yang terutama digunakan oleh trader untuk menentukan momentum jangka pendek di masa mendatang dari asset.

Indikator ini dikembangkan oleh ahli teknikal terkenal J. Welles Wilder, Jr. dan dapat diterapkan dengan mudah dalam strategi trading, memungkinkan trader untuk menentukan dimana stop order harus ditempatkan.

Indikator ini menggunakan metode trailing stop and reverse yang disebut “SAR”, untuk mengidentifikasi titik keluar dan masuk yang cocok. Trader merujuk pada indikator sebagai parabolic stop and reverse, atau Parabolic SAR.

Indikator ini muncul pada grafik sebagai rangkaian titik, baik di atas ataupun di bawah harga, tergantung pada arah harga bergerak. Sebuah titik ditempatkan di bawah harga ketika tren naik, dan di atas harga ketika tren turun. Pembalikan terjadi saat titik-titik tersebut terbalik. Jika harga jatuh di bawah titik naik, maka titik akan bergerak di atas harga untuk menunjukkan bahwa tren turun muncul. Begitupun sebaliknya.

Penerapan Dalam Trading

Signal Bullish

Titik berada di bawah harga menunjukkan arah pergerakan naik. Saat titik berpindah dari bawah harga ke atas harga, ini menunjukkan perubahan arah pergerakan harga.

Signal Bearish

Titik berada di atas harga menunjukkan arah pergerakan turun. Saat titik berpindah dari atas harga ke bawah harga, ini menunjukkan perubahan arah pergerakan harga.

Parabolic SAR paling cocok untuk pasar yang trending dan kurang cocok untuk pasar yang bergerak dalam range/sideways.

SIGNAL BULLISH

Grafik di bawah menunjukkan signal bullish yang dihasilkan oleh Parabolic SAR dalam kondisi market trending dan sideways. Panah biru di sebelah kiri (1) menunjukkan posisi titik berbalik dari posisi di atas harga ke bawah harga. Buka posisi BUY saat pembukaan bar/candle berikutnya, dengan stop loss di titik parabolik atau di bawahnya. Dengan menggunakan parabolic SAR kita dapat memaksimalkan potensi keuntungan dengan tetap bertahan dalam 1 trade selama mungkin. Panah hijau pada grafik menunjukkan bahwa level stop loss dapat disesuaikan seiring dengan pergerakan titik parabolik mengikuti harga. Selama titik belum berbalik, posisi BUY tetap dipertahankan. Seperti dapat dilihat transaksi ini menghasilkan profit yang cukup besar.

Di sisi kanan dapat dilihat 4 panah biru memberikan signal bullish. Harga bergerak menyamping. Sama seperti sebelumnya, BUY saat pembukaan bar/candle berikutnya. Akan tetapi semua transaksi ini terkena stop loss atau ditutup karena titik berpindah posisi, dan tidak menghasilkan keuntungan.

SIGNAL BEARISH

Grafik di bawah menunjukkan contoh signal bearish yang dihasilkan oleh Parabolic SAR dalam kondisi market trending dan sideways. Saat pasar bergerak menyamping, parabolic SAR tidak cocok untuk digunakan (lihat 4 panah merah di bagian tengah grafik). Semua transaksi ini terkena stop loss atau ditutup karena titik berpindah posisi, dan tidak menghasilkan keuntungan.

Panah merah terakhir pada grafik (2) juga memberikan signal bearish. SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya, dengan stop loss di titik parabolik atau di atasnya. Panah hijau pada grafik menunjukkan level stop loss dapat disesuaikan seiring dengan pergerakan titik parabolik mengikuti harga. Selama titik belum berbalik, posisi SELL tetap dipertahankan. Seperti dapat dilihat transaksi ini menghasilkan profit yang cukup besar.

Harap diingat bahwa Parabolic SAR paling cocok untuk digunakan pada trending market dengan pergerakan harga yang panjang. Tidak cocok untuk pasar yang bergerak menyamping. Untuk hasil yang lebih baik, maka perlu digabungkan dengan indikator teknikal lainnya.

Bollinger Bands

bollinger-bands

Bollinger Bands

Diciptakan oleh John Bollinger | Menawarkan wawasan unik tentang harga dan volatilitas

Tentang Bollinger Bands

Dibuat oleh John Bollinger. Band/pita ini menawarkan wawasan unik tentang harga dan volatilitas. Bahkan, ada sejumlah kegunaan untuk Bollinger Bands, seperti menentukan level overbought dan oversold, sebagai alat yang mengikuti tren, dan untuk memantau breakout.

Bollinger Bands terdiri dari tiga pita/band, yaitu :
1. Simple Moving Average (SMA) di bagian Tengah. Biasanya SMA 20. Biasanya disebut Bollinger Tengah/Pita Tengah
2. Pita Atas atau umumnya disebut Bollinger Atas (SMA20 + standar deviasi)
3. Pita Bawah atau umumnya disebut Bollinger Bawah (SMA20 – standar deviasi)

Trader juga dapat menambahkan beberapa pita/band, yang membantu menyoroti kekuatan pergerakan harga. Volatilitas rendah akan diikuti oleh kontraksi pada pita, dan saat volatilitas tinggi maka pita akan melebar. Kontraksi pada pita dianggap sebagai indikasi untuk terjadinya breakout yang cukup signifikasn di masa akan datang.

Penerapan Dalam Trading

BOUNCE

Harga cenderung kembali ke pita tengah setelah bergerak naik/turun. Saat harga koreksi ke pita tengah setelah pergerakan naik dan tidak dapat tembus pita tengah, maka posisi diambil BUY. Jika ini terjadi setelah pergerakan turun, maka SELL.

SQUEEZE

Squeeze terjadi saat pita kontraksi. Volatilitas rendah. Dianggap sebagai indikasi breakout yang signifikan di masa akan datang. Jika harga kemudian banyak tembus pita atas, maka BUY. Jika harga banyak tembus pita bawah, maka SELL.

RANGE

Cari harga yang bergerak menyamping dalam range. Saat terdapat Bollinger bands yang bergerak menyamping, maka trader akan memanfaatkan dengan trade the bands. BUY di area pita bawah dan SELL di area pita atas.

BOUNCE

Grafik di bawah menunjukkan harga turun dari A ke B. Harga kemudian kembali ke pita tengah tapi tidak dapat lewat dan terpental. Posisi yang diambil SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya. Sebaliknya, jika setelah pergerakan naik, harga koreksi ke pita tengah dan tidak dapat tembus dan terpental dari pita tengah, maka BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya.

SQUEEZE

Squeeze terjadi saat bollinger bands kontraksi karena volatilitas rendah. Perlu diketahui bahwa squeeze hanya memberikan indikasi kemungkinan breakout yang signifikan tapi tidak memberikan arah breakout. Pita yang ditembus oleh harga berikutnya biasanya mengindikasikan arah dari breakout. Semakin besar kontraksi squeeze, breakout akan semakin signifikan.

Grafik di bawah menunjukkan dua contoh dari squeeze dan cara menggunakannya. Dalam contoh A, pita kontraksi dan harga kemudian tembus di atas pita atas (1). BUY pada pembukaan bar/candle berikutnya. Dalam contoh B, pita kontraksi dan harga kemuidan tembus di bawah pita bawah (2). SELL pada pembukaan bar/candle berikutnya.

RANGE

Grafik di bawah menunjukkan harga bergerak menyamping dalam range. BUY saat harga mendekati harga low atau pita bawah (panah merah). SELL saat harga mendekati harga high atau pita atas (panah kuning).

Bollinger bands berfungsi seperti level support dan resistance yang dinamis. Seperti halnya dengan alat analisa teknikal lainnya, semakin panjang time frame yang digunakan, maka pita-pita ini akan semakin kuat. Perlu diingat bahwa Bollinger Bands bukanlah suatu sistem trading yang berdiri sendiri dan perlu digabungkan dengan alat analisa teknikal lainnya.

Inflasi dan Harga

inflation-prices

Inflasi dan Harga

Data ekonomi untuk mengukur tingkat perubahan harga dari sisi konsumen dan produsen

Consumers Price Index dan Producers Price Index adalah leading indicator untuk kondisi inflasi secara menyeluruh

CONSUMER PRICE INDEX (CPI)

Mengukur tingkat perubahan harga pada barang dan jasa. Merupakan alat ukur inflasi yang paling populer.

CPI NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK [Short-run]
CPI TURUN => Interest rates TURUN => USD TURUN [Long-run]

cpi-inflation-data
ppi-data

PRODUCER PRICE INDEX (PPI)

Mengukur tingkat perubahan harga yang dibayar oleh produsen dalam berbagai tahap proses produksi. Tidak menghitung sektor jasa.

PPI NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK
PPI naik terlalu cepat => USD TURUN

Konstruksi Perumahan

housing-construction-data

Konstruksi Perumahan

4 Data ekonomi utama untuk perumahan dan konstruksi

Sektor perumahan adalah indikator awal untuk kesehatan suatu ekonomi

Sektor perumahan adalah yang pertama untuk turun pada masa resesi dan pertama untuk naik pada masa pertumbuhan ekonomi

HOUSING STARTS

Mencatat jumlah rumah baru yang dibangun. Sektor properti merupakan sektor yang sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Housing NAIK => profit NAIK => inflasi NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK

Housing TURUN => profit TURUN => inflasi TURUN => Interest rates TURUN => USD TURUN

housing-starts-data
building-permits-data

BUILDING PERMITS

Mencatat jumlah izin baru untuk pembangunan yang akan datang.

Permits NAIK => profit NAIK => Inflasi NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK

Permits TURUN => profit TURUN => Inflasi TURUN => Interest rates TURUN => USD TURUN

EXISTING HOME SALES

Mengukur jumlah penjualan rumah lama/bekas dalam 1 bulan.

Sales NAIK => inflasi NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK

Sales TURUN => inflasi TURUN => Interest rates TURUN => USD TURUN

existing-home-sales-data
new-home-sales-data

NEW HOME SALES

Mengukur jumlah penjualan rumah baru.

Sales NAIK => Inflasi NAIK => Interest rates NAIK => USD NAIK

Sales TURUN => Inflasi TURUN => Interest rates TURUN => USD TURUN

Agrodana Futures

Bantu kami mengenal Anda lebih baik dengan melengkapi data berikut. Pertanyaan yang masuk Sabtu & Minggu akan dijawab pada hari Senin.