Agrodana Futures

US Market kembali buka, volatilitas pasar diharapkan meningkat

high-rise-office

Dolar relatif stabil terhadap mata uang lainnya seiring dengan liburnya US market tadi malam. Peluang Fed menunda tapering setelah laporan Non-Farm Payroll (NFP) yang dirilis pekan lalu semakin besar. Kekhawatiran Fed yang masih menganggap covid-19 sebagai risiko bagi pemulihan ekonomi terlihat dengan data tenaga kerja ini. Namun disisi lain terjadi peningkatan upah rata-rata dan tingkat pengangguran yang menurun sehingga jika varian delta ini dapat segera diatasi dan distribusi bahan bahu semakin lancar maka peluang penambahan lapangan kerja diperkirakan akan kembali meningkat. Terlebih adanya revisi angka NFP periode sebelumnya yang mencapai rekor tertinggi membuat masih adanya harapan tapering akan dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Hal ini juga yang menahan penurunan mata uang dolar meskipun angka NFP jauh dibawah perkiraan. Kejelasan akan langkah tapering Fed akan terjawab pada pertemuan moneter FOMC yang dijadwalkan pada 22 September mendatang. Kekhawatiran akan hal serupa juga terjadi di belahan dunia lainnya membuat pesimisme akan terjadinya pelambatan pemulihan ekonomi secara global. Hal ini justru positif untuk dolar karena akan kembali menjadi safe haven karena dianggap lebih aman. Hari ini tidak ada data yang akan dirilis, namun US Market akan kembali beroperasi normal setelah kemarin libur jadi peluang terjadi pergerakan harga yang aktif. Fokus pasar siang ini akan tertuju pada pertemuan moneter Bank Sentral Australia (RBA) yang akan mengumumkan hasil pertemuan moneter mereka tepatnya pada pukul 11:30 WIB. Walaupun diperkirakan masih akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya saat ini dengan masih maraknya varian delta di Australia.

Bursa saham AS kemarin ditutup untuk libur hari buruh.
Yield obligasi 10 tahun AS naik ke 1.340%.
Data factory orders Jerman dirilis +3.4% vs -0.9% perkiraan.
Crude oil mendapatkan tekanan turun setelah Arab Saudi memotong harga minyak untuk negara Asia dan mempertahankan harga untuk negara Eropa dan AS.

Euro juga masih tidak banyak bergerak terhadap dolar menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada hari Kamis nanti. Sebelumnya Euro sempat menyentuh angka 1.19 yang merupakan level tertinggi pada bulan Juli lalu. Diperkirakan pergerakan harga Euro akan terbatas karena peserta pasar menunggu hasil pertemuan tersebut. Angka inflasi yang mencapai angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir diatas target ECB membuat pasar berharap adanya perubahan kebijakan moneter. Meskipun data fundamental di sektor jasa tidak begitu menggembirakan, namun di sektor manufaktur masih menjanjikan pemulihan ekonomi. Data Factory Orders Jerman yang dirilis kemarin menunjukkan peningkatan 3.4% lebih baik dari perkiraan turun hingga -0.9% dari periode sebelumnya 4.6%. Sedangkan kepercayaan investor juga relatif positif 19.6 yang lebih baik dari perkiraan 18.3 dan periode sebelumnya 22.2. Hari ini akan dirilis data Industrial Production, Sentimen ekonomi dari ZEW dan data GDP.

Poundsterling kembali melemah terhadap dolar menyusul data fundamental yang terus menurun. Setelah data PMI di sektor jasa turun, kemarin data PMI di sektor konstruksi juga turun ke 55.2 cukup jauh dari perkiraan 57.4 dan periode sebelumnya 58.7. Angka ini merupakan level terendah sejak lockdown di awal tahun 2021 lalu. Kedua data ini dikhawatirkan akan menjadi menjadi penahan laju pemulihan ekonomi di Inggris.  Ditambah data Retail Sales monitor dari BRC juga turun ke 1.5% jauh dibawah perkiraan 3.2% dan periode sebelumnya 4.7%. Hari ini akan dirilis data sektor perumahan dan pidato dari anggota voting MPC – Michael Saunders yang sebelumnya menekankan perlunya Bank Sentral Inggris (BOE) untuk segera melakukan langkah tapering.

WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Email
Print
Telegram

Related Posts

Subscribe to our newsletter

Never miss daily news and analysis
Agrodana Futures

Bantu kami mengenal Anda lebih baik dengan melengkapi data berikut. Pertanyaan yang masuk Sabtu & Minggu akan dijawab pada hari Senin.

agrodana-newsletter-subscription
Don't Miss The Latest Analysis! Subscribe Now