Kongres AS Libur Panjang, Awas Akhir Pekan Bayangi Emas!

Bukan GDP, Tapi Klaim Pengangguran Bantu Dolar

Data GDP AS Q1 2023 (2^nd reading) dirilis +1.3%, lebih baik dari ekspektasi +1.1%. Tapi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, +2.6%. Perubahan pada inventory dan pengeluaran pemerintah membantu menjelaskan kenapa GDP meningkat, tapi tidak relevan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Klaim pengangguran mingguan berada di 229K, lebih rendah dari ekspektasi 245K, meski minggu sebelumnya direvisi ke 225K. Ini yang diperkirakan membantu dolar menguat daripada data GDP yang ada.

Fed Barkin dan Collins

Thomas Barkin dari Fed menyoroti pasar tenaga kerja yang cukup ketat. Kenaikan suku bunga Fed juga membantu menekan permintaan.

Collins lebih menyoroti kemungkinan Fed sudah mulai dekat dengan ‘jeda’ kenaikan suku bunga. Jeda suku bunga akan memberikan Fed waktu yang cukup untuk mengukur dampak dari kenaikan suku bunga. Meski inflasi masih terlalu tinggi, tapi dia melihat ada tanda-tanda yang menjanjikan untuk mulai berkurang.

Pernyataan Collins cenderung ditanggapi pasar sebagai sinyal dovish dari seorang pejabat Fed, dibandingkan lainnya. Tapi semua sepakat bahwa kebijakan berikutnya akan “tergantung data ekonomi yang masuk”.

Berpacu Dengan Deadline, 24 Jam Terbuang Sia-sia!

McCarthy memberi isyarat dirinya yakin kesepakatan bisa dicapai sebelum para anggota Dewan dari Partai Republik maupun Demokrat memasuki masa reses dan libur panjang setelah hari Kamis. Tapi sampai hari berakhir, belum ada tanda-tanda kesepakatan itu muncul.

McHenry dari Partai Republik mengatakan dirinya melihat negosiasi belum akan tercapai. Meski McCarthy mengatakan para negosiator telah membuat perkembangan yang bagus terhadap plafon utang, tapi kenyataannya masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan.

Kenapa Emas Tidak Naik?

Meski negosiasi plafon utang tidak menunjukkan tanda-tanda adanya kesepakatan, tapi emas tak bergeming sebagai safe haven. Status emas masih kalah oleh dolar yang cenderung menguat.

Hal ini dikarenakan investor global bertindak seolah-olah yakin akan segera tercapai kesepakatan itu segera, dan Demokrat maupun Republican mungkin hanya berbeda sekitar $70 miliar untuk masalah pemangkasan pengeluaran diskresioner yang jika itu disetujui, maka seharusnya bisa segera tercapai kesepakatan.

78 kali plafon utang telah dinaikkan sejak 1960, juga pandangan bahwa AS tidak pernah default, sejauh ini menenangkan pasar sehingga emas belum dilirik sebagai safe haven, dan lebih terbebani masalah pembahasan suku bunga Fed mendatang. Tapi jika sesuatu yang terjadi di 2011 terulang, ataupun mungkin lebih buruk, emas kemungkinan baru akan naik sebagai safe haven, saat pasar saham global mengalami tekanan turun.

Akhir Pekan dan Data Ekonomi

Inflasi PCE akan dirilis malam ini, diikuti dengan data pendapatan personal juga pengeluaran personal, dan tingkat pesanan barang tahan lama (durable goods). Diakhiri dengan data survei sentimen konsumen dari Universitas Michigan.

PCE (MoM) dan pengeluaran maupun pendapatan individu (MoM) diharapkan naik. Sementara PCE tahunan diharapkan menunjukkan penurunan di angka 4.1% YoY dibanding bulan sebelumnya 4.2%. Inflasi yang melunak diharapkan Fed, dan itu akan memberi efek rebound pada emas. Sebaliknya data yang lebih tinggi justru akan membuat emas kembali tertekan.

Sementara durable goods dan juga Michigan consumer sentiment keduanya diharapkan mengalami penurunan. Data yang sesuai ekspektasi ataupun lebih rendah akan memberi kesempatan emas rebound di penghujung minggu ini. Sebaliknya, data yang lebih tinggi dari ekspektasi akan membuat emas berpotensi ditutup turun di akhir minggu ini.

Posisi akhir pekan diharapkan tidak mendapatkan pengumuman apapun terkait plafon utang karena Kongres sudah mulai memasuki masa reses dan libur panjang hingga hari Senin perayaan US Memorial Day. Tapi perkembangan dari negosiasi terbaru akan menjadikan pasar tetap dalam kewaspadaan.  

Sumber : Forexlive, Reuters