Agrodana Futures

Pasar Masih Menunggu Perkembangan Kisruh di Sektor Perbankan Terhadap Keputusan Moneter Fed Esok Hari

us economic data

Dolar terus melemah terhadap mata uang lainnya mendekati pertemuan moneter FOMC seiring peluang Fed untuk menahan laju kenaikan suku bunga acuan, dengan kondisi keuangan global yang terancam krisis. Selain itu investor juga mulai mengalihkan asetnya menjadi safe haven dalam hal ini mata uang Yen seiring dengan akuisisi Credit Suisse oleh UBS yang dinilai merugikan pemegang obligasi bank Credit Suisse. Dalam perjanjian jual beli Credit Suisse, UBS akan menghapus obligasi Additional Tier-1 (AT1) senilai $17 miliar. AT1 merupakan obligasi yang dibuat sedemikian rupa untuk dapat dikonversi menjadi ekuitas saat penerbit mengalami gagal bayar. Tentu saja hal ini membuat pemegang obligasi yang seharusnya lebih aman dibandingkan dengan pemegang saham, menjadi marah dan muncul kekhawatiran yang sama terhadap obligasi AT1 bank lainnya di Eropa. Hal ini memicu aksi jual obligasi di pasar modal yang menjadikan mata uang dolar kurang diminati dan tidak lagi menjadi aset safe haven seperti sebelumnya. Guna mempertahankan kepercayaan terhadap sistem perbankan secara global di tengah hantaman kasus gagal bayar sejumlah perbankan. Federal Reserve bekerjasama dengan Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Kanada (BOC), Bank Sentral Inggris (BOE), Bank Sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Swiss (SNB) berkoordinasi dan mencapai kesepakatan bersama untuk terus meningkatkan penyediaan likuiditas melalui pengaturan jalur swap dolar AS. Di sisi lain Federal Reserve dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter dengan hasilnya akan diumumkan esok hari. Sejumlah indikator ekonomi masih menunjukkan tanda-tanda inflasi masih belum juga turun sehingga Fed masih dirasakan perlu meneruskan siklus kenaikan suku bunga acuannya. Namun perkembangan terakhir yang terjadi pada sistem perbankan global menjadi hambatan bagi langkah moneter Fed ini. Meski demikian sejumlah pelaku pasar masih memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps dengan peluang mencapai 40% dan 60% sisanya memperkirakan Fed akan bertahan dengan suku bunga saat ini. Jika menaikkan 25 bps maka suku bunga Fed akan mencapai 5% yang diperkirakan akan menjadi akhir dari siklus kenaikan suku bunga acuan Fed. Hal ini akan dapat diketahui dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi Fed atau lebih dikenal dengan istilah dot-plot yang juga akan dirilis paska pertemuan moneter FOMC berakhir esok hari. Sebagai gambaran krisis keuangan/ketegangan perbankan yang terjadi saat ini bisa jadi akan menekan angka inflasi seperti yang diharapkan oleh Fed untuk mendekati target diangka 2%. Malam ini tidak ada data yang akan dirilis hanya cadangan BBM di AS.

Euro sedikit tertahan meski mata uang dolar terus tertekan paksa pidato dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde yang dalam pidato semalam mengatakan krisis perbankan yang terjadi saat ini dapat meringankan kerja ECB jika berdampak langsung pada penurunan permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya dapat menekan inflasi. Hal senada juga disampakan oleh pejabat ECB lainnya yaitu Gubernur Bank Austria – Robert Holzmann yang sebelumnya mendukung kenaikan 50 bps untuk ke-3 kalinya pada pertemuan moneter berikutnya, setelah kenaikan 50 bps pekan lalu. Menurut Holzmann yang terpenting adalan melawan inflasi jika inflasi mulai berkurang karena likuiditas yang semakin ketat maka bank sentral tidak lagi perlu menaikkan suku bunga acuan atau bisa juga dinaikkan secara bertahap jika diperlukan. Hari ini akan dirilis data Sentimen Ekonomi dari ZEW dan juga pidato Presiden ECB di tempat berbeda.

Poundsterling menguat tajam seiring dengan mata uang dolar yang terus tertekan menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Inggris (BOE) hari Kamis nanti. Diperkirakan BOE masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps dengan peluang 50% dan 50% tidak akan menaikan suku bunga. Dengan kondisi krisis perbankan global saat ini dengan runtuhnya  sejumlah bank regional di AS hingga bank terbesar di Swiss diharapkan akan ikut menekan inflasi secara global termasuk di Inggris. Selain data inflasi CPI yang akan dirilis esok hari,  isu politik juga akan menjadi sorotan setelah anggota parlemen Inggris dari Partai DUP akan mengajukan voting untuk menentang proposal kerjasama dengan Uni Eropa perihal perbatasan di Irlandia Utara yang baru beberapa waktu lalu dibuat oleh Perdana Menteri – Rishi Sunak. Perdebatan masalah ini akan dibahas di parlemen esok hari. Hari ini akan dirilis data Hutang Sektor Publik.

WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Email
Print
Telegram

Related Posts

Subscribe to our newsletter

Never miss daily news and analysis
Agrodana Futures

Bantu kami mengenal Anda lebih baik dengan melengkapi data berikut. Pertanyaan yang masuk Sabtu & Minggu akan dijawab pada hari Senin.