Dolar relatif stabil terhadap sejumlah mata uang lainnya setelah sehari sebelumnya menguat tajam seiring dengan Fed yang menegaskan masih perlunya menaikkan suku bunga acuan lebih banyak dari yang diperkirakan. Pada hari kedua testimoni di depan Komisi Perbankan Senat AS, Ketua Fed – Jerome Powell kembali mengulangi perkataan pada hari sebelumnya yaitu suku bunga acuan masih akan terus dinaikkan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya dan Fed butuh waktu yang lebih lama guna menekan inflasi hingga target 2%. Powell juga menambahkan risiko untuk tidak mengendalikan inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan risiko untuk mengendalikannya. Komentar ini mengindikasikan Fed bersedia untuk kembali menaikkan laju kenaikan suku bunga acuannya. Meski membuka peluang untuk kenaikan suku bunga acuan sebanyak 50 bps namun Powell menegaskan ini bukan merupakan keputusan pasti pada pertemuan FOMC pada 21 Maret mendatang. Dan keputusan akhir masih perlu melihat data ekonomi terbaru sebelum pertemuan moneter tersebut. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 50 bps meningkat hingga mendekati 78% dari hari sebelumnya di kisaran 60% yang cukup jauh dari awal pekan ini dikisaran 20%-30%. Data ekonomi yang dirilis semalam juga masih menunjukkan di sektor tenaga kerja masih terus solid dengan data penambahan lapangan kerja dari ADP meningkat tajam 242K yang jauh melampaui perkiraan 197K dan data periode sebelumnya juga di revisi meningkat dari 106K menjadi 119K. Sedangkan data lowongan kerja dari JOLTS juga masih meningkat 10.82M yang lebih baik dari perkiraan 10.58M. Walaupun terlihat menurun jika dibandingkan dengan data periode sebelumnya yang juga direvisi membaik dari 11.01M menjadi 11.23M. Sedangkan laporan pertumbuhan ekonomi di 12 negara bagian dalam laporan Fed Beige Book menunjukkan terdapat 6 negara bagian, yang tidak ada hingga hanya sedikit terjadi perubahan aktifitas ekonomi sedangkan sisanya menunjukkan adanya peningkatan aktifitas ekonomi dengan laju yang moderat. Hari ini masih ada data di sektor tenaga kerja berupa data PHK dari Challenger. Dan data sektor tenaga kerja terpenting Non-Farm Payroll esok hari. Sementara itu Bank Sentral Kanada (BOC) dalam pertemuan moneter kemarin untuk pertama kalinya tetap mempertahankan suku bunga acuannya di angka 4.50% sesuai perkiraan. Dan menjadi bank sentral pertama yang menghentikan pengetatan moneternya.
Euro masih belum banyak bergerak terhadap dolar meski fundamental ekonomi yang sedikit menurun. Dengan data revisi pertumbuhan ekonomi GDP mengalami penurunan dari 0.1% menjadi 0.0% sesuai perkiraan. Di sektor tenaga kerja juga mengalami penurunan menjadi 0.3% yang di bawah perkiraan sama seperti periode sebelumnya 0.4%. Data industrial production di Jerman cukup positif sedangkan data di sektor ritel masih mixed dengan terjadi peningkatan di Jerman, namun di Italia terjadi penurunan. Sementara Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde tidak menyinggung perihal kebijakan moneter dalam pidatonya semalam. Hari ini tidak ada data penting hanya data private payroll di Prancis.
Poundsterling juga stagnan terhadap dolar setelah turun tajam mendekati level terendah dalam 2 bulan terakhir. Dengan Bank Sentral Inggris (BOE) akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Hal ini diungkapkan oleh pejabat BOE – Swati Dhingra yang mengatakan akan sangat bijaksana untuk mempertahankan suku bunga acuan saat ini mengingat kenaikan suku bunga acuan sebelumnya dipastikan akan berdampak pada ekonomi di Inggris yang sedang resesi saat ini. Sehari sebelumnya sejawatnya sesama pejabat ECB – Catherine Mann mengingatkan akan ancaman depresiasi mata uang GBP karena langkah moneter dari Fed dan ECB yang dinilai masih agresif. Hari ini tidak ada data penting yang akan dirilis.
