Agrodana Futures

Suku bunga Fed naik 0.25% dan akan menyusul suku bunga Bank Sentral Inggris (BOE) malam ini

Business man on stock market data or financial analysis. Stock market graph. Stock market indicator. Stock market financial graph. Stock market analysis. Financial statistic analysis, business strategy, business content, business background

Dolar mengalami koreksi terhadap mata uang lainnya paska pertemuan moneter FOMC yang berakhir semalam dengan hasil seperti yang diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps atau 0.25% menjadi 0.50%. Dan masih akan memulai siklus kenaikan suku bunga ini pada pertemuan-pertemuan moneter berikutnya dengan ekspektasi akan kenaikan suku bunga setidaknya mencapai 1.50% hingga akhir tahun dengan kenaikan 25 bps dalam 6x pertemuan moneter berikutnya. Meskipun salah satu anggota voting FOMC memilih untuk kenaikan 50 bps suku bunga acuan saat ini yaitu Gubernur St. Louis – James Bullard. Sedangkan 7 dari 9 anggota voting FOMC sepertinya juga cenderung untuk melangkah dengan 50 bps pada pertemuan moneter berikutnya. Sehingga peluang di akhir tahun ini suku bunga dimungkinkan akan mencapai 1.75%. Sementara proyeksi suku bunga acuan di tahun 2023 yang akan datang mencapai 2.80% yang naik tingkat dari perkiraan sebelumnya yang hanya sampai 2.10%. Fed juga mengakui dampak dari konflik Rusia – Ukraina mengakibatkan ketidakpastian global yang menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini direvisi turun dari 4.1% menjadi hanya 2.8% sedangkan untuk tahun berikutnya masih tetap sama seperti perkiraan pertemuan di bulan Desember lalu yaitu 2.2% di tahun 2023 dan 2.0% di tahun 2024 yang akan datang. Meski demikian Powell menjamin tidak akan terjadi resesi karena sektor tenaga kerja yang kuat dan ketahanan keuangan individu maupun korporasi juga masih kuat. Angka 2.8% masih diatas garis trend dengan median di angka 1.75%. Sementara dengan harga komoditi yang terus meningkat masih akan terus mendorong inflasi naik sehingga target inflasi PCE deflator Fed dinaikkan dari 2.6% menjadi 4.3% di tahun ini. Begitu juga dengan tahun-tahun berikutnya direvisi naik, di tahun 2023 direvisi naik 2.7% dari sebelumnya 2.3% dan di tahun 2024 di revisi naik 2.3% dari sebelumnya 2.1%. Perihal neraca keuangan baru akan dibahas pada pertemuan moneter FOMC berikutnya pada bulan Mei yang akan datang. Meski secara umum hasil pertemuan moneter FOMC kali ini menunjukkan langkah moneter yang lebih agresif, namun reaksi pasar relatif negatif karena hasil pertemuan kali ini hampir seluruhnya sama seperti yang di perkirakan dan tidak ada hal baru yang mengejutkan. Pelemahan mata uang dolar bisa juga bersifat profti taking setelah beberapa hari sebelumnya menjelang FOMC, mata uang dolar cenderung menguat.

Selain itu pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina yang semakin intensif diperkirakan akan dapat meredakan konflik dan kembali menstabilkan harga-harga komoditi sehingga investor kembali berani mengalokasikan portofolinya pada aset yang lebih beresiko. Sementara fundamental ekonomi domestik AS juga menurun dengan data Retail Sales yang turun 0.3% lebih jelek dari perkiraan turun 0.4% meskipun data periode sebelumnya di revisi naik dari 3.8% menjadi 4.9%. Data Core Retail Sales juga turun tajam 0.2%  lebih buruk dari perkiraan turun 0.9% meskipun periode sebelumnya direvisi membaik dari 3.3% menjadi 4.4%. Hari ini akan dirilis data industrial production dan indeks manufaktur negara bagian Philadelphia serta laporan mingguan klaim pengangguran.

Euro bergerak menguat terhadap dolar seiring dengan optimisme seputar perundingan Rusia – Ukraina yang digambarkan oleh Presiden Ukraina – Volodymyr Zelensky sebagai perundingan damai yang lebih realistik dan oleh Menteri Luar Negeri Rusia – Sergei Lavrov dikatakan ada harapan akan perdamaian meskipun tidak akan gampang. Mata uang Euro juga menjadi incaran investor sebagai alternatif utama dari pengalihan mata uang dolar. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde untuk kesekian kalinya tidak menyinggung kebijakan moneter dalam pidatonya. Hari ini akan dirilis data inflasi CPI untuk Uni Eropa secara keseluruhan.

Poundsterling menguat terhadap dolar menjelang pertemuan moneter MPC – Bank Sentral Inggris (BOE) petang ini. Koreksi mata uang dolar menjadi pemicu aksi beli GBP dengan eskpektasi akan kenaikan suku bunga acuan ketiga kalinya sejak Desember lalu. Diperkirakan BOE akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 bps atau 0.25% sehingga suku bunga acuan mencapai 0.75%. Inflasi yang terus naik diatas target BOE menjadi alasan kenaikan suku bunga seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang laju paska meredanya pandemi secara global. Invasi Rusia ke Ukraina menjadikan harga-harga komoditi meningkat tajam membuat inflasi masih akan terus naik. Pembicaraan damai antara keduanya diharapkan diharapkan akan kembali menurunkan harga komoditi tersebut sehingga langkah moneter yang diambil saat ini akan menjadi efektif sesuai dengan tujuan utamanya menurunkan inflasi. Fundamental yang positif juga mendukung langkah moneter BOE ini. Selain kenaikan suku bunga acuan, pasar juga akan mencermati komentar dari Gubernur BOE – Andrew Bailey dan pejabat BOE anggota voting MPC lainnya.

WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Email
Print
Telegram

Related Posts

Subscribe to our newsletter

Never miss daily news and analysis
Agrodana Futures

Bantu kami mengenal Anda lebih baik dengan melengkapi data berikut. Pertanyaan yang masuk Sabtu & Minggu akan dijawab pada hari Senin.

agrodana-newsletter-subscription
Don't Miss The Latest Analysis! Subscribe Now