Periode: 16 - 20 Mei 2022
What to Expect from OIL?
Volatilitas di pasar energi nampaknya belum akan mereda karena prospek permintaan menghadapi ketidakpastian besar dengan rekor harga bensin, perkembangan situasi di China, meningkatnya kekhawatiran kapasitas, dan saat negara-negara EU berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang larangan impor minyak Rusia. Pembicaraan nuklir Iran juga mendekati masa kritis, dengan harapan yang agak pesimis bahwa kesepakatan kian dekat.
Minyak akan tetap berfluktuasi, tapi trader sepertinya harus terbiasa melihat minyak selalu di atas $100. Prospek jangka pendek untuk minyak mentah sebagian besar masih bullish karena perjalanan udara di Eropa membaik, situasi COVID di China diharapkan membaik dalam beberapa minggu ke depan, dan puncak musim mengemudi di AS diperkirakan akan menguat bahkan dengan rekor harga tinggi.
Pelemahan dolar yang moderat juga mendukung pergerakan lebih tinggi di pasar komoditas, termasuk harga minyak. Beberapa trader percaya bahwa kita mungkin sedang meihat puncaknya dolar dalam jangka pendek, tapi hal tersebut mungkin hanya bersifat sementara.
(marketpulse)
S&P 500 Rebound Besar, Pasar Bearish Sudah Selesai?
Saham rebound besar di hari Jumat, tapi perlu lebih dari sekedar pantulan 1 hari untuk menghentikan kekhawatiran pasar bearish di saham karena ketidakpastian tentang kemampuan Fed mengendalikan inflasi tanpa menenggelamkan ekonomi yang memicu stagflasi, suatu kombinasi yang merusak dari pertumbuhan ekonomi yang melambat dengan inflasi yang naik terus menerus.
Horor Stagflasi
Stagflasi adalah kondisi yang mengerikan bagi investor yang biasanya membuat saham dan obligasi kehilangan nilai secara bersamaan dan menciptakan malapetaka dengan portofolio tradisional yang dibagi 60% saham dan 40% obligasi, menurut Nancy Davis, pendiri Quadratic Capital Management.
Hal ini sudah terjadi di 2022, dengan pasar obligasi yang terlihat kehilangan kekuatan karena Treasury yield yang berlawanan dengan harga dan melonjak sebagai reaksi terhadap inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam lebih dari empat puluh tahun diiringi dengan ekspektasi pengetatatan moneter yang agresif oleh The Fed. Sejak S&P 500 ditutup di rekor tertinggi pada 3 Januari 2022, saham sudah mengalami penurunan dan di ambang memasuki wilayah bearish secara resmi.
Inflasi Tetap Tinggi dan Isyarat Powell
Investor kecewa saat di hari Rabu rilis data CPI April yang ditunggu-tunggu menunjukkan laju inflasi tahunan melambat menjadi 8.3% dari sebelumnya 8.5% di bulan Maret, tertinggi dalam 4 dekade, tapi para ekonom mencari perlambatan yang lebih nyata. Dan harga makanan dan energi yang bergejolak, menunjukkan kenaikan bulanan yang tak terduga. Hal ini semakin menggarisbawahi ketakutan akan stagflasi.
Ketua Fed Powell di hari Kamis memperingatkan dalam sebuah wawancara bahwa kemampuan pembuat kebijakan untuk memerangi inflasi sambil menghindari “hard landing” untuk ekonomi, masih tidak pasti.
“Jadi pertanyaannya apakah bisa melakukan soft landing atau tidak, hal itu tergantung pada faktor-faktor yang tidak kita kendalikan,” kata Powell.
Kondisi S&P 500 Oversold?
Para analis dan trader memperdebatkan apakah pemantulan pasar saham di hari Jumat menandai dimulainya proses bottoming atau hanya sekedar pantulan dari kondisi oversold.
Sementara S&P 500 dengan tidak nyaman bergerak ke pasar bearish, yang penting untuk diingat adalah penurunan pasar saham yang besar adalah normal dan terjadi dengan frekuensi, kata para analis. Baron mencatat bahwa pasar saham telah mengalami 10 penurunan di pasar bearish sejak 1950, dan banyak koreksi lainnya serta penurunan signifikan lainnya.
Tapi penurunan dengan kecepatan dan ruang lingkup rally baru-baru ini dapat dimengerti membuat investor bingung, terutama bagi mereka yang belum pernah mengalami penurunan yang bergejolak ini, menurut Randy Federick, direktur pelaksana perdagangan dan derivatif di Schwab Center for Financial Research.
Apa yang harus dilakukan?
Rally terlihat di setiap sektor pasar yang mengalami kenaikan. Tapi hal tersebut bukan pasar normal. Dan sekarang situasi udah berubah saat kebijakan moneter dan fiskal diperketat sebagai reaksi terhadap inflasi yang panas.
Respon yang tepat adalah mengikuti saran yang sama, meskipun saran yang membosankan yang ditawarkan selama pasar yang bergejolak: tetap ter-diversifikasi, pegang banyak kelas aset dan jangan panik atau membuat perubahan besar pada portofolio. Memang tidak menyenangkan, tapi inilah cara kerja pasar yang sebenarnya.
(marketwatch)
Pembuat kebijakan dari masing-masing kawasan Inggris, Eropa dan AS akan menguras perhatian pasar dengan fokus pada kejelasan kebijakan moneter di pertemuan berikutnya. Inggris akan menjadi yang paling menonjol karena Bailey sempat memberi isyarat tentang khawatir pada kondisi Inflasi Inggris yang bisa tembus 10%. Sementara sentimen global juga tidak lepas dari perlambatan ekonomi China akibat kebijakan zero covidnya. Dengan lockdown yang masih berlanjut dan belum ada tanda-tanda stimulus dikeluarkan, rasanya mustahil untuk pasar saham berhasil rally. Tapi kondisi bisa berubah jika ada kejutan terkait LPR 1 dan 5 tahun China. Dan jangan abaikan keputusan EU tentang embargo minyak Rusia. Mereka belum menemukan kesepakatan karena Hungaria tetap menentang. EU harus mencapai kesepakatan dari 27 negara anggota untuk menjalankan keputusan tersebut.
Fokus Pekan ini:
Minggu depan kembali dipenuhi dengan rangkaian pernyataan para pejabat bank sentral, pertemuan para pemimpin dunia dan juga data-data ekonomi yang berpotensi menunjukkan tanda-tanda bahwa ekonomi kehilangan momentum. Ketua Fed Powell akan berbicara di hari Selasa dan diharapkan akan kembali menegaskan posisi Fed yang akan mempertahankan kenaikan suku bunga setengah poin di bulan Juni.
Sebagian besar data AS berpotensi menunjukkan bahwa ekonomi mengalami perlambatan dengan aktifitas manufaktur dan juga pasar perumahan yang mendingin. Dan inflasi sebagian besar tertuju pada harga energi dan banyak trader akan memperhatikan dua hal, yaitu apakah Uni Eropa akan menunda larangan minyak Rusia dan apakah Iran mampu membuat kemajuan dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklirnya.
AS
Minggu depan dipenuhi dengan data ekonomi dan pendapatan perusahaan yang akan memberikan update terbaru pada konsumen AS. Investor juga masih terpaku pada Fed speaker yang sebagian besar akan mengkonfirmasi pengetatan yang ditetapkan Fed atas beberapa keputusan kebijakan di pertemuan berikutnya.
Dolar belum memberi tanda-tanda siap untuk turun, tapi bisa saja berubah jika minat terhadap risiko menemukan pijakan. Aksi jual di pasar saham menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan jika investor bisa menunjukkan bahwa mereka siap untuk melakukan “buy on dip”, dolar bisa saja siap untuk dipukul turun.
Di hari Senin, survei manufaktur Empire diperkirakan menunjukkan aktifitas melambat tajam di bulan Mei. Selasa akan menjadi hari besar di mana trader akan fokus pada data retail sales terbaru yang seharusnya menunjukkan bahwa bulan April adalah bulan yang bagus untuk belanja, dan Ketua Fed Powell memberi pernyataan dalam wawancara dengan Wall Street Journal. Rabu ada data perumahan dan Kamis dirilis klaim pengangguran yang berpotensi menunjukkan pasar tenaga kerja yang tetap ketat.
EU
ECB sepertinya mulai pada pemikiran bahwa inflasi tidak akan selesai dengan sendirinya, dan banyak pembuat kebijakan ECB di beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa Juli adalah pertemuan langsung setelah pembelian aset berakhir. Lagarde pun memberi isyarat yang sama dan ini berarti menandakan kembali bahwa bank sentral mulai sama dengan pemikiran pasar.
Flash GDP dan data inflasi akhir akan dicermati tapi pernyataan para pembuat kebijakan akan menjadi yang paling utama.
Uni Eropa masih bekerja mencapai kesepakatan tentang embargo minyak Rusia di mana Hungaria menentang embargo, dan juga banyak perusahaan yang sedang mencari solusi untuk tuntutan pembayaran gas menggunakan rubel.
Inggris
BOE kemungkinan tidak dalam posisi yang sama dengan bank sentral lain tapi Inggris masih terancam dengan kondisi inflasi yang bisa mencapai lebih dari 10% dan juga resesi jika apa yang diperkirakan bank sentral bisa dipercaya.
Data minggu depan juga akan menunjukkan seberapa pesimis atau lebih buruk, atau optimisnya. Unemployment, retail sales dan CPI akan disoroti pasar.
Kita juga akan mendengar beberapa pernyataan dari pembuat kebijakan meskipun pernyataan tersebut diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan apa yang sudah didengarkan minggu lalu, kecuali jika data secara drastis mengejutkan. Yang paling menonjol minggu depan adalah sidang laporan kebijakan moneter yang berlangsung di hari Senin di depan Treasury Select Committee yang dihadiri Gubernur BOE Andrew Bailey, Deputi Gubernur Sir Dave Ramsden, Jonathan Haskel dan Michael Saunders.
China
Kebijakan zero Covid terkait pembatasan di Shanghai telah diperpanjang, dan tetap berlaku di beberapa bagian Beijing dan di seluruh China. Hal ini tentunya membuat ketakutan akan resesi semakin intens, sementara developer China gagal membayar utang luar negeri minggu ini. Dengan tidak adanya tanda-tanda penyebaran stimulus yang lebih luas dari pemerintah, tekanan tetap ada pada Yuan. China nampaknya senang membiarkan Yuan melemah sehingga membantu eksportir.
Ekuitas China daratan menunjukkan ketahanan yang tidak wajar minggu lalu dan kemungkinan “tim nasional” China telah melakukan “buy on dips”. Hal ini bisa berlanjut di minggu depan.
Minggu depan akan menjadi yang terberat. Industrial Production, Retail Sales di hari Senin dan indeks harga rumah di hari Rabu. Ada risiko penurunan dari semua data dan berpotensi menekan pasar ekuitas lebih rendah. Jumat dengan LPR 1 dan 5 tahun dan kembali diingatkan bahwa jika tidak ada pemangkasan, setidaknya LPR 1 tahun, maka ekuitas China bergerak negatif.
Tapi secara keseluruhan ekuitas China dan Yuan tetap bergantung pada aliran sentimen global dan perkembangan dalam kebijakan zero-covid China.
Jepang
USDJPY tetap tersupport dengan baik saat terjadi penurunan, dan hal tersebut lebih menunjukkan koreksi ketimbang perubahan sentimen. Machinery Order di hari Kamis, dan inflasi di hari Jumat menjadi titik data utama, tapi diperkirakan hanya berdampak sementara.
Sementara NIKKEI 225 tetap membayangi pergerakan Nasdaq, sementara USDJPY tetap didukung oleh kebijakan dovish BOJ dan perbedaan suku bunga AS/Jepang. Tapi penurunan bisa kembali terjadi jika US Yield kembali turun tajam.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
US Empire Manufacturing, US Fed Williams Speaks, US President Biden meets Greek PM, Russian Foreign Min Lavrov speaks, CNY Retail Sales, CNY Industrial Production, CNY Property Sales, EU Commission reversal Spring Economic Forecast, CAD Existing Home Sales, CAD Housing Starts, JPY PPI, JPY Machine Tool Orders
Selasa
US Business Inventories, US Retail Sales, US Industrial Production, RBA Minutes, Fed Chair Powell speaks, US Fed Evans speaks, US Fed Mester speaks, US Fed Bullard speaks, EUR EZ GDP, EUR Italy CPI, AUD Consumer Confidence, EUR France Unemployment, UK Jobless Claims, UK Unemployment, US Walmart Earnings
Rabu
G7 Fin Min and Central Bankers meet, US Housing Starts, US Fed’s Harker speaks, UK BOE’s Mann speaks, CAD CPI, UK CPI, JPY GDP, AUD Leading Index, CNY New Home Prices, EUR EZ CPI, JPY Industrial Production, JPY Capacity Utilization, EIA Crude Oil Inventory Report
Kamis
US Initial Jobless Claims, US CB Leading Index, US Existing Home Sales, NZD Fin Min Robertson Unveils the 2022 budget, ECB Meeting Minutes, AUD Unemployment, JPY Core Machine Orders, JPY Trade, NZD PPI
Jumat
US President Biden begins 4-day trip to South Korea and Japan, CNY LPR, EZ Consumer Confidence, JPY CPI, NZD Trade
Weekly Technical Outlook
Pembuat kebijakan dari masing-masing kawasan Inggris, Eropa dan AS akan menguras perhatian pasar dengan fokus pada kejelasan kebijakan moneter di pertemuan berikutnya. Inggris akan menjadi yang paling menonjol karena Bailey sempat memberi isyarat tentang khawatir pada kondisi Inflasi Inggris yang bisa tembus 10%. Sementara sentimen global juga tidaklepas dari perlambatan ekonomi China akibat kebijakan zero covidnya. Dengan lockdown yang masih berlanjut dan belum ada tanda-tanda stimulus dikeluarkan, rasanya mustahil untuk pasar saham berhasil rally. Tapi kondisi bisa berubah jika ada kejutan terkait LPR 1 dan 5 tahun China. Dan jangan abaikan keputusan EU tentang embargo minyak Rusia. Mereka beum menemukan kesepakatan karena Hungaria tetap menentang. EU harus mencapai kesepaktan dari 27 negara anggota untuk menjalankan keputusan tersebut.
Beberapa telah berhasil mengalami rebound cukup signifikan di hari Jumat kemarin, seperti Oil dan juga Indeks Saham AS. Tapi GBPUSD dan EURUSD nampak mengalami kesuitan naik. Terutama untuk minggu depan. Emas juga berada di kondisi dilematis, dengan keharusan tembus resistance sebagai satu-satunya cara untuk terhindar dari tekanan lebih dalam di bawah 1800. Dow, Nasdaq, S&P 500 belum cukup aman meski rebound. Demikian juga Nikkei, Kospi dan Hang Seng. Sementara USDJPY berhasil terkoreksi seperti yang diharapkan. Tapi semuanya bisa kembali berubah jika sentimen global tetap mengkhawatirkan ketidakpastian ekonomi, termasuk perkembangan Covid di China. (*)
FOREX
EURUSD: Ada sedikit harapan untuk terjadinya rebound. Tapi melihat posisi candle weekly yang tidak terlalu meyakinkan, dan juga daily bullish yang terlalu kecil, kemungkinan kenaikan pun tak bertahan lama. Apalagi jika EU menemukan solusi untuk bisa berlakukan embargo minyak Rusia. Kenaikan di atas 1.0580 diperlukan, tapi penurunan di bawah 1.0350 kembali diharapkan.
Resistance : 1.0580, 1.0658, 1.0968
Support : 1.0318, 1.0185, 0.9600
Outlook : Neutral to Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Hang Seng: Weekly candle berhasil rebound dan ditutup long lower shadow, memberi harapan akan terjadinya kenaikan lanjutan minggu depan. tapi hal yang berpotensi menghadang adalah kebijakan zero Covid yang menekan ekonomi. Ekspektasi pemangkasan LPR di hari Jumat depan mungkin bisa memberi harapan, tapi waspada karena resistance harus bisa tembus 20500 dan juga bertahan di atas 21500 sebagai langkah berikutnya. Jika gagal, siap tergelincir kembali di bawah 19000.
Resistance : 20209, 20550, 20841
Support : 19633, 19218, 19064
Outlook : Bullish
NIKKEI: Tetap perhatikan Nasdaq untuk melihat Nikkei bergerak. Weekly candle muncul dengan long lower shadow yang seharusnya cukup memberikan harapan kenaikan lanjutan minggu depan. Ini bisa lebih kuat jika berhasil tembus di atas 27100. Tapi jika gagal, maka Nikkei berpotensi kembali tertekan dan terburuk turun hingga zona terendah minggu sebelumnya 25800.
Resistance : 26785, 26913, 27243
Support : 26452, 25992, 25530
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Recovery kemungkinan berlanjut setelah rebound cukup tinggi di hari Jumat. Indikasi diperkuat dengan Bullish Engulfing Daily dan juga Hammer di grafik Weekly. Hanya saja sentimen global kemungkinan masih membayangi kenaikan ini sehingga bisa memberikan rintangan untuk rally berikutnya. 33200 mungkin bisa dijangkau jika melihat posisi resistance Weekly, tapi setelah itu, jika gagal naik di atas resistance, maka waspada dengan potensi kembalinya bearish mendominasi pergerakan. Fed speaker termasuk Powell diperkirakan menjadi penghambatnya, sementara data retail sales April diharapkan masih menunjukkan kekuatan belanja konsumen. Tapi jika data lebih lemah dari perkiraan, maka tekanan semakin besar menekan Dow dan juga Wall Street secara keseluruhan.
Resistance : 32300, 32539, 33076
Support : 31605, 31465, 31146
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Strong Rejection ditunjukkan saat penurunan di bawah 100 minggu lalu dan Candle weekly akhirnya ditutup Long Lower Shadow. Seharusnya dengan mudah kenaikan menembus zona 112/114 minggu depan, tapi kebijakan zero Covid China tetap membayangi. Tapi faktor lain kemungkinan cukup kuat untuk menopang sehingga supply ketat vs demand yang lemah akan kembali bertarung. Waspada jika penurunan di bawah 100! Semenatra kenaikan diharapkan lanjut hingga tembus kembali di atas 116.
Resistance : 112.05, 116.41, 121.82
Support : 107.68, 105.78, 102.27
Outlook : Bullish
Pound berhasil rebound di malam hari sesi perdagangan Jumat. Data inflasi minggu depan akan menjadi jawaban. Jika apa yang dikhawatirkan Gubernur Bailey benar, maka pound bersiap untuk kembali tertekan, bahkan lebih buruk. Daily memberi sinyal Bullish Engulfing setidaknya bisa membawa pound lanjut rebound lebih dulu. Tapi resistance 1.2493 dan juga 1.2532 akan menjadi hambatan, terutama jika pada waktunya data CPI dirilis lebih kuat. H4 bahkan lebih kuat menunjukkan potensi reversal, tapi kemungkinan bersifat jangka pendek sebelum kembali dalam tekanan.
Resistance : 1.2337, 1.2493, 1.2532
Support : 1.2155, 1.2078, 1.1901
Outlook : Bearish
Minggu depan akan menjadi salah satu momentum penting bagi Emas. Sentimen yang terbentuk seminggu terakhir pasca rilis NFP membuat tekanan mendominasi sepanjang minggu lalu. Bahkan sudah sempat berada di bawah 1800 walau sekejap (low 1798.90). Kondisi ini berpeluang lanjut di minggu depan, terutama jika Emas gagal naik di atas 1835 (MA200 Daily). Fed speaker kembali membayangi, tapi jika tidak ada hal baru, kemungkinan market mulai bisa mengatasi semua pernyataan hawkish, dan bullish bisa mendominasi. Cermati juga data retail sales AS dan perkembangan terbaru terkait kondisi Covid di China. Pertemuan para pemimpin dunia juga akan dicermati, terutama kaitannya dengan sanksi terhadap Rusia. 1860/1870 akan menjadi target berikutya jika 1835 mampu ditembus, sementara jika gagal, 1780 dan 1755 adalah target berikutnya dari penurunan.
Resistance : 1828.50, 1849.00, 186.10
Support : 1798.90, 1780.00, 1761.60
Outlook : Bullish
Weekly ditutup dengan bearish candle cukup panjang setelah fase koreksi yang cukup besar di 2 hari terakhir. Bahkan daily juga terbuka untuk terjadinya penurunan. Namun, kebijakan BOJ yang mendukung kebijakan longgar, justru menjadi dilematis bagi pergerakan Yen. Meski tidak ingin terlalu lemah dengan cepat, tapi kebijakan tersebut justru membuat Yen juga sulit untuk menguat lebih lanjut. Jadi, waspadai jika penurunan tertahan di kisaran 125/126, dengan peluang kenaikan bisa kembali mendorong dengan mudah hingga 129/130, atau lebih.
Resistance : 131.35, 132.51, 135.06
Support : 128.62, 127. 50, 126.31
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.2260 | 1.2333 | 1.3446 | 1.3826 |
EURUSD | 1.0407 | 1.0545 | 1.1233 | 1.2019 |
USDJPY | 129.24 | 130.53 | 115.12 | 109.27 |
AUDUSD | 0.6936 | 0.7075 | 0.7066 | 0.7716 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1810.30 | 1881.60 | 1796.80 | 1768.10 |
CLSCID | 110.08 | 110.54 | 63.46 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 32084 | 32754 | 34913 | 33807 |
HSI | 19768 | 19869 | 23818 | 28528 |
NKI | 26550 | 26850 | 27125 | 28830 |
KSP | 345.75 | 348.35 | 357.50 | 421.90 |