Periode: 30 Mei - 3 Juni 2022
What to Expect from OIL?
Minyak mentah berjangka WTI AS diperdagangkan hampir datar di hari Jumat, sambil terus melayang mendekati level tertinggi lebih dari dua bulan. Hal ini tentunya terbantu oleh prospek larangan Uni Eropa (UE) terhadap produk energi Rusia dan ekspektasi pasokan bensin AS yang lebih ketat.
Fokus trader minggu ini adalah supply dan dua peristiwa yang telah menghimpun sebagian besar perhatian, yaitu kemungkinan larangan impor minyak mentah Rusia dan pengetatan yang signifikan dari supply di AS. UE diperkirakan akan mengumumkan larangan di tanggal 30 Mei di waktu yang hampir bersamaan dengan musim mengemudi di musim panas AS di mana tingkat permintaan cenderung tinggi. Kedua hal tersebut bisa memperketat supply.
Ada faktor ketiga yang mulai berkembang, yaitu ekspektasi pasar terhadap pencabutan pembatasan Covid oleh China dan di saat yang bersamaan diharapkan mengumumkan lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi. Hal ini bisa memberi dorongan yang sangat dibutuhkan oleh pemintaan.
Awal pekan depan, Komisi Eropa akan mencoba untuk mendapat dukungan suara bulat dari semua 27 negara anggota UE untuk sanksi terhadap Rusia tersebut. Tapi Hungaria tidak berada 1 visi dengan 26 anggota lainnya. Alasannya adalah mereka butuh 3,5 – 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia. Hungaria tidak dapat mendukung embargo sampai ada kesepakatan untuk semua masalah tersebut. (Oilprice)
Ekonomi Melambat, Nasib Suku Bunga Tertahan?
Para trader mulai mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga di tahun 2022 karena ekonomi berkontraksi lebih dari yang diharapkan di kuartal pertama. Mereka menarik kembali prospek mereka untuk kenaikan suku bunga lanjutan karena data revisi yang dirilis di hari Kamis menunjukkan ekonomi AS berkontraksi dengan laju tahunan 1.5% lebih dalam dari perkiraan.
Proyeksi Menurun
Pasca rilis data di hari Kamis, trader menempatkan peluang 60% untuk target suku bunga fed di antara 2.5% – 2.75% bulan Desember. Ini berarti naik dari 35% di minggu lalu menurut Alat FedWatch CME. Dan kemungkinan pembuat kebijakan mencapai target antara 2.75% – 3% di akhir tahun justru turun menjadi 27% dari proyeksi sebelumnya 51% di 19 Mei.
Selain turunnya GDP kuartal I, penurunan juga dialami dalam laba perusahaan dalam lima kuartal. Hal ini dilihat para analis sebagai tanda bahwa kontraksi ekonomi lebih nyata daripada yang diperkirakan sebelumnya pasca mencatat rekor defisit perdagangan.
Fokus Investor: Berapa Banyak Fed Perketat Kebijakan?
Investor terfokus pada seberapa banyak Fed perlu memperketat suku bunga mereka untuk menurunkan inflasi yang kini berjalan di level tertinggi 4 dekade, sambil juga mempertanyakan apakah mereka akan dipaksa untuk mengurangi upaya tersebut karena kemungkinan perlambatan ekonomi. Pasar Saham Utama AS mengalami rally di tengah penurunan ekspektasi suku bunga Fed tersebut. Sementara Treasury Yield turun lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan yang membebani pasar obligasi.
FOMC Minutes Pro 50 bps
Risalah dari pertemuan bank sentral 3-4 Mei, yang dirilis hari Rabu menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin kemungkinan akan sesuai untuk beberapa pertemuan berikutnya. Dan juga sejumlah peserta mengatakan tekanan harga kemungkinan tidak lagi memburuk.
Dolar AS Melemah Terhadap Euro, Untungkan Emas?
Analis mencatat bahwa dolar AS melemah terhadap Euro karena ECB mengisyaratkan bahwa mereka bisa mulai menaikkan suku bunga di bulan Juli.
Menurut banyak analis, faktor terbesar yang mendorong momentum bullish baru Emas salah satunya adalah melemahnya dolar AS. Meski dolar tetap relatif tinggi, tapi sudah turun 3% dari tertinggi di awal bulan.
Survey Analis Wall Street
Minggu lalu, 17 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei Emas dari Kitco News. Di antara peserta, 11 analis, atau sekitar 65%, mengatakan harga emas naik minggu depan. Sementara 2 analis, atau 12%, mengatakan bearish dalam waktu dekat. Dan 4 analis, atau 23% melihat Emas netral.
Sementara itu, 570 suaa dibeikan dalam polling online Main Street. Dari jumlah tersebut, 317 responden, atau sekitar 56% menanti emas naik di minggu depan. 163 lainnya atau sekitar 29% mengatakan bergerak lebih rendah, dan 90 pemilih atau 16% cenderung netral dalam waktu dekat.
(marketwatch, kitco)
Siap dan waspada tingkat tinggi di minggu depan karena rangkaian data ekonomi dari beberapa negara juga disertai libur bank beberapa negara. Tapi volatilitas diperkirakan cukup luas karena kaitannya dengan kekhawatiran resesi yang ditandai oleh pelemahan data-data ekonomi. Dari eropa semua akan tertuju pada data inflasi untuk memberi pandangan jelas kenapa ECB mulai mencari alasan untuk menaikkan suku bunga. Dari China akan melihat data PMI yang juga berpotensi menekan pasar ekuitas lokal jika dipadukan dengan kebijakan nol covid yang terus berjalan. Di sisi lain, pertemuan OPEC+ dan data NFP akan menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar. Dengan pasar ekuitas dan sentimen risiko mulai rebound minggu lalu, apakah minggu depan akan menjadi titik balik atau justru tetap menguatkan mereka? Semua akan bergantung pula dengan apa yang akan disampaikan oleh komentar para pembuat kebijakan bank sentral.
Fokus Pekan ini:
Meskipun beberapa negara ada pada mode libur bank, tapi minggu depan kemungkinan akan penuh dengan aksi pasar yang membuat market volatile. Laporan pekerjaan biasanya menjadi sorotan di minggu pertama awal bulan tapi akan bersaing dengan pertemuan OPEC+, keputusan suku bunga BOC dan data inflasi.
Kita juga sudah melihat bergesernya fokus pasar selama beberapa minggu terakhir, dimana kekhawatiran suku bunga kini digantikan oleh ketakutan resesi dan kemudian minat terhadap risiko sedikit membaik setelah periode yang menantang. Apakah kondisi tersebut bertahan?
Di sisi lain minggu depan juga tidak bisa lepas dari para pembuat kebijakan bank sentral yang berbicara selama seminggu ke depan dan kemungkinan berperan besar untuk menggerakkan pasar seperti yang terjadi sebelumnya. Bisakah mereka membuat investor senang atau justru merusak pemulihan yang terjadi?
AS
Data ekonomi AS dan Fed speaker akan memenuhi agenda data minggu depan. Mayoritas data ekonomi diperkirakan menunjukkan pelemahan yang mulai meluas. Trader akan memperhatikan rilis data CB Consumer Confidence di hari Selasa yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan yang signifikan. Di hari Rabu, laporan manufaktur ISM diperkirakan melemah seiring dengan penurunan harga yang harus dibayar. Rilis utama adalah nonfarm payroll. Dengan banyak perusahaan yang khawatir tentang perlambatann belanja konsumen, maka penting untuk melihat apakah perekrutan tetap kuat. Konsensus 329K pekerjaan, turun dari 428K yang dibuat di bulan sebelumnya.
Fed speaker sendiri dimulai di hari Senin dengan Waller yang hawkish saat membahas prospek ekonomi. Rabu Williams dan Bullard. Kamis, Logan akan berbicara di sebuah acara tentang implementasi kebijakan moneter dan inovasi digital, dan juga Mester berbicara tentang prospek ekonomi. Jumat, Brainard muncul di acara yang diselenggarakan oleh Urban Institute.
EU
Pidato dari pembuat kebijakan ECB kian menarik dalam beberapa bulan terakhir setelah bank sentral secara bertahap mulai menemukan gagasan untuk keluar dari pembelian aset dan kebijakan suku bunga negatif. Presiden Christine Lagarde memaparkan rencana tersebut dengan jelas minggu lalu bahwa suku bunga naik di bulan Juli dan September bisa keluar dari suku bunga deposito dari wilayah negatif, dalam langkah yang sangat tidak biasa. Pandangan tersebut didukung dan bahkan beberapa pembuat kebijakan menginginkan lebih. Komentar mereka akan tetap menjadi kunci.
Sementara beberapa data ekonomi besar dari zona Euro akan dirilis minggu depan. Yang paling menonjol adalah data inflasi di hari Selasa. Pasar kemungkinan bisa segera mengetahui mengapa ECB merasa perlu untuk menaikkan suku bunga di pertemuan mendatang. Masing-masing negara pun akan merilis data inflasinya.
Inggris
Minggu depan akan menjadi minggu tersingkat untuk Inggris karena libur bank Jubilee di hari Kamis dan Jumat. Sementara sisanya justru menawarkan hanya sedikit data tingkat dua dan tiga yang dirilis di hari Selasa dan Rabu.
China
Data PMI resmi dirilis di hari Selasa dan Caixin Manufaktur PMI hari Rabu. Ada kemungkinan dirilis turun setelah data lemah baru – baru ini. Dan jika angkanya lemah, maka ekuitas China bisa menghadapi tekanan jual lagi.
Kebijakan nol covid terus mendominasi prospek ekonomi. Meski Shanghai tampaknya berhasil melewati yang terburuk, pasar China kemungkinan tetap rentan terhadap potensi lonjakan kasus di kota-kota besar yang menyebabkan pembatasan pergerakan segera. Semua berita utama tentang covid akan membebani ekuitas lokal dan juga pasar regional.
PBOC sendiri nampaknya sudah membatasi kenaikan USD/CNY untuk saat ini melalui penetapan tersebut. China di sisi konflik antara membiarkan lebih banyak kelemahan mata uang untuk meningkatkan ekspor dan perbaikan yang lebih lemah minggu depan tidak dapat diabaikan. Hal ini bisa menjadi gangguan untuk mata uang regional juga.
Jepang
PMI Jepang dirilis hari Selasa dan Jumat diperkirakan hanya menyebabkan volatilitas jangka pendek. Nikkei terus mengikuti pergerakan arah dari Nasdaq dan S&P 500. Sementara itu, USDJPY terus dipandu oleh pergerakan perbedaan suku bunga AS/Jepang. USDJPY ada potensi surut dari posisi beli, tapi jika imbal hasil (Yield) 10 Tahun AS kembali bergerak ke 3%, maka USDJPY bisa dengan mudah kembali naik ke level lebih tinggi.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
EU Leaders 2-day Special Meeting in Brussels, EUR German CPI, EZ Economic Confidence, EZ Consumer Confidence, JPY Machine Tool Orders,
Selasa
US Consumer Confidence, EZ CPI, EUR France CPI, CAD GDP, JPY Industrial Production, JPY Unemployment, EUR Germany Unemployment, AUD Building Approvals, AUD Consumer Confidence, CNY PMI, JPY Retail Sales, JPY Consumer Confidence Index, JPY Housing Starts, NZD Building Permits, NZD Business Confidence, ECB’s Makhlouf speaks
Rabu
US Construction spending, US ISM Manufacturing, US Fed Beige Book (also begins balance sheet runoff), US Fed Williams speaks, Feds Bullard speaks, AUD PMI, EZ PMI, EUR German PMI, UK PMI, BOC Rate Decision, NZD House Prices, AUD GDP, CNY Caixin PMI, JPY Capital Spending, Jibun Bank PMI, BOE’s Hauser speaks,
Kamis
US Factory Orders, US Durable Goods, US Initial Jobless Claims, OPEC+ 2 -days meeting, Fed’s Mester speak, EUR PPI, AUD Trade, EIA Crude Oil Inventory Report
Jumat
US NFP, US Unemployment rate, EZ Retail Sales, EZ Markit Services PMI, France Industrial Production
Weekly Technical Outlook
Siap dan waspada tingkat tinggi di minggu depan karena rangkaian data ekonomi dari beberapa negara juga disertai libur bank beberapa negara. Tapi volatilitas diperkirakan ukup luas karena kaitannya dengan kekhawatiran resesi yang ditandai oleh pelemahan data-data ekonomi. Dari eropa semua akan tertuju pada data inflasi untuk memberi pandangan jelas kenapa ECB mulai mencari alasan untuk menaikkan suku bunga. Dari China akan melihat data PMI yang juga berpotensi menekan pasar ekuitas lokal jika dipadukan dengan kebijakan nol covid yang terus berjalan. Di sisi lain, pertemuan OPEC+ dan data NFP akan menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar. Dengan pasar ekuitas dan sentimen risiko mulai rebound minggu lalu, apakah minggu depan akan menjadi titik balik atau justru tetap menguatkan mereka? Semua akan bergantung pula dengan apa yang akan disampaikan oleh komentar para pembuat kebijakan bank sentral.
Posisi beberapa market seharusnya lanjut bullish pasca kenaikan meyakinkan di minggu lalu. Indeks Saham AS dan Asia berpeluang bullish jika tanpa gangguan fundamental. Di sisi komoditi, Oil menjadi yang terdepan untuk naik, dan diikuti Emas karena Emas masih harus menantikan penembusan resistance dan juga menunggu NFP. Sementara mata uang EUR diperkirakan lanjut naik lebih leluasa dibandingkan GBP karena teknikal dan sentimen fundamental yang sedang positif. Sementara GBPUSD kemungkinan naik karena teknikal mendukung dan efek dari pelemahan dolar. Jika gagal tembus resistance, maka GBPUSD berpotensi turun lebih cepat dibandingkan mata uang lainnya. (*)
FOREX
EURUSD: Thanks to ECB, Euro berhasil dapatkan momentum bullishnya di 2 minggu terakhir. Weekly chart terbukti ditutup dengan candle long bullish kembali pasca munculnya Bullish Engulfing minggu lalu, dan sejauh ini dinilai sebagai best rally dibandingkan pergerakan harian sebelumnya yang cenderung suram. Kenaikan harusnya tetap di sisi Euro dengan resistance 1.0935 menanti untuk ditembus. Jika gagal, maka waspadai penurunan kembali menekan Euro di bawah 1.0600, terlepas dari rencana pengumuman embargo
Resistance : 1.0794, 1.0935, 1.1184
Support : 1.0658, 1.0565, 1.0318,
Outlook : Bullish
INDEKS SAHAM ASIA
Hang Seng: Best run so far! Meski sempat terjadi penurunan, tapi kemudian berhasil ditutup lebih tinggi dan Morning Star di minggu sebelumnya tetap berlaku. Namun, minggu depan akan sangat bergantung pada data ekonomi China dan juga agenda pencabutan pembatasan covid. Jika gagal terwujud dan data lemah, maka Hang Seng dan ekuitas China berpotensi mengalami aksi jual kembali. Level 19845 menjadi pantauan support jika ini terjadi. Di sisi bullish diharap bisa tembus di atas 21500.
Resistance : 20841, 21214, 21554
Support : 20550, 20200, 19845
Outlook : Bullish
NIKKEI: Bullish Flag Daily chart akhirnya terwujud setelah berkali-kali gagal tembus resistance. Seharusnya pertanda kuat bagi bullish di minggu depan. Meski demikian, Weekly chart memilki pertahanan kokoh di area 27770. Jika sampai terjadi rejection, maka target dari bullish flag terhenti sementara. Sentimen di Nasdaq juga berpotensi menentukan keberhasilan kenaikan di Nikkei. Jika Nasdaq tetap positif, maka Nikkei dengan leluasa menembus 27770 dengan mudah.
Resistance : 27243, 27483, 27770
Support : 26913, 26785, 26452,
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Perfect Engulfing di Weekly chart. Dengan penutupan candle bullish panjang minggu lalu memberi jaminan bahwa kenaikan bisa berlanjut di minggu depan. Hanya saja harus berhati-hati dengan Fed speaker yang bisa gagalkan “pesta” di risk asset. Level 34000 kemungkinan bisa menjadi incaran berikutnya jika kenaikan berjalan mulus. Tapi jika gagal, waspada kembali turun di bawah 32300. Daily seharusnya tidak ada kendala karena berhasil ditutup di atas FR 61.8% 32923. Tapi konsistensi diperlukan supaya kenaikan ini berlanjut.
Resistance : 33343, 33691, 34050
Support : 32932, 32584, 32245
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Kami tidak melihat kendala di sisi Weekly bagi Bullish, tapi Daily kemungkinan akan terjadi koreksi turun lebih dulu secara wajar. Potensi fundamental sangat mendukung lanjutnya kenaikan. Kabar positif diharapkan dari China, keputusan embargo UE menunggu waktu dan bisa muncul di tanggal 30 Mei, dan inventori AS juga diharapkan menunjukkan ketatnya pasokan. Level 116 harusnya mudah ditembus dan 120 kembali menjadi incaran target Bullish. Tapi jika gagal bertahan di atas 114, maka potensi penurunan kembali sangat memungkinkan sentuh di bawah 110 kembali.
Resistance : 116.41, 117.18, 122.50
Support : 111.34, , 108.58, 103.23,
Outlook : Bullish
Candle weekly kembali ditutup dengan posisi bullish sehingga peluang kenaikan di minggu depan nampaknya bisa berlanjut. Dengan catatan kenaikan ini kemungkinan terbantu oleh potensi pelemahan dolar AS yang bisa berlanjut, dikarenakan minimnya data Inggris minggu depan. Daily kemungkinan akan menemukan hambatan lebih dulu, setidaknya di 2 hari pertama. Namun, mengingat jadwal libur bank Inggris, maka efektifitas kenaikan diperkirakan tidak akan optimal. Resistance 1.2757 tetap berlaku, dan jika tembus berpeluang lanjut hingga maksimal 1.2955 atau 1.3000.
Resistance : 1.2757, 1, 2955, 1.3093
Support : 1.2532, 1.2329, 1.2155
Outlook : Bullish
Posisi yang kurang strategis untuk Emas minggu depan. Diawali dengan efek lanjutan permintaan dolar di akhir bulan, dan kemungkinan masih berlanjut di hari Senin, lalu perlahan diharapkan mulai naik di Selasa dan ditentukan oleh pergerakan di hari Jumat pasca NFP. Dengan rilis data AS yang mayoritas diperkirakan turun, dolar juga diperkirakan kembali melemah. Hal ini karena ekspktasi kenaikan suku bunga yang kemungkinan tidak terlalu agresif pasca rilis GDP Q1. Oleh karenanya peluang ini menumbuhkan kesempatan Emas untuk kembali naik. Baik peluang tembus 1890 dengan turun di bawah 1810 sama-sama memiliki peluang besar untuk terwujud.
Resistance : 1865.00, 1876.00, 1889.90
Support : 1836.60, 1828.50, 1810.00
Outlook : Bullish
Posisi USDJPY berada di persimpangan antara lanjutkan penurunan atau justru mulai berbalik naik kembali. Tapi hal tersebut tetap bergantung pada pergerakan Yield AS 10-tahun. Dari sisi data ekonomi Jepang, kemungkinan tidak akan berpengaruh terlalu banyak. Jadi, penurunan bisa tetap berlanjut jika memang US Yield tetap turun, sesuai ekspektasi dari BoJ maupun Kemenkeu Jepang yang beharap Yen tidak melemah terlampau cepat. Sementara kenaikan bisa mendorong USDJPY kembali lebih tinggi di kisaran 129/130 jika Yield AS kembali naik. Penurunan diharapkan mencapai 124/125 minggu depan sebelum akhirnya rally.
Resistance : 128.62, 131.35, 132.51
Support : 126.31, 125.12, 123.65
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.2630 | 1.2445 | 1.3140 | 1.3831 |
EURUSD | 1.0734 | 1.0573 | 1.1069 | 1.1860 |
USDJPY | 127.10 | 127.74 | 121.70 | 111.10 |
AUDUSD | 0.7158 | 0.7023 | 0.7485 | 0.7500 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1853.40 | 1842.70 | 1937.30 | 1770.00 |
CLSCID | 114.99 | 108.93 | 101.16 | 73.43 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 33231 | 31408 | 34696 | 34434 |
HSI | 20748 | 20427 | 21986 | 28627 |
NKI | 27065 | 26735 | 27685 | 28685 |
KSP | 348.55 | 349.25 | 365.70 | 438.75 |