Periode: 13 - 17 Juni 2022
What to Expect from OIL?
Harga minyak bertahan meskipun ada penguncian COVID baru di China dan setelah laporan inflasi panas dan survei sentimen konsumen yang buruk menunjukkan konsumen AS melemah. Minyak didorong lebih awal setelah Saudi mengirimkan minyak mentah lebih sedikit dari pada yang diminta oleh China.
Pasar minyak masih sangat ketat dan konsumen AS yang akhirnya melemah tidak akan benar-benar berpengaruh hingga mendekati akhir tahun.
Meskipun dolar sangat kuat, minyak mentah WTI hanya turun sepersepuluh point persentase. Beberapa pedagang memasuki mode menghindari risiko karena prospek ekonomi yang terus meredup, tetapi tidak ada yang benar-benar ingin meninggalkan perdagangan terbaik tahun ini, yaitu stok minyak dan energi.
(marketpulse)
Inflasi AS Tertinggi 41 Tahun, Emas Kembali ‘Kinclong’?
Setelah sempat lesu sepanjang minggu dan bergerak sideways, harga emas akhirnya berhasil membukukan kenaikan kuat jelang penutupan minggu ini. Harga emas spot akhirnya memberikan penembusan pada level $1865 per ons pada basis penutupan.
Emas Rally, Siap Tembus $1900
Menurut pakar pasar komoditas, harga emas melonjak pada akhir pekan karena rilis terbaru data inflasi AS menunjukkan level tertinggi baru dalam 41 tahun. Mereka mengatakan bahwa harga emas spot telah mendorong hingga level $1865 per ons dan sekarang diperkirakan siap tembus $1900.
Inflasi AS Tertinggi 41 Tahun
Data terbaru tentang inflasi AS menunjukkan level tertinggi baru dalam 41 tahun, karena tumbuh sebesar 8.6% Y/Y di bulan Mei yang telah menyalakan kembali kekhawatiran akan inflasi yang memanas dan memperkuat kasus untuk pengetatan kebijakan agresif oleh Fed AS.
Kekhawatiran Perlambatan Dorong Emas
Pakar menambahkan bahwa bank sentral di seluruh dunia mengikuti jalur pengetatan moneter karena melonjaknya inflasi tetap menjadi perhatian utama secara global, tetapi ini juga menandai kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.
Harga energi tetap terangkat di tengah keputusan Eropa untuk menghentikan pasokan Rusia, bersama dengan permintaan yang kuat dan pengetatan fisik produk mentah dan olahan secara global, berkontribusi pada kekhawatiran inflasi. Dengan demikian, dengan pertimbangan beragam variabel, bahkan saat lintasan kenaikan suku bunga negatif untuk emas, inflasi yang memanas dan kekhawatiran perlambatan kemungkinan akan mendukung pembelian safe-haven emas dari perspektif jangka pendek hingga menengah.
Saatnya BUY?
Pritam Patnaik, Head of Commodities – HNI & NRI Acquisitions di Axis Securities mengatakan “inflasi AS naik lebih dari yang diharapkan lagi pada Mei 2022, mematahkan harapan bahwa kenaikan trend inflasi sedang stabil. Tingkat CPI naik 1% dari April, membawa inflasi utama ke level tertinggi baru 40 tahun di 8.6 persen. Ekspektasi pasar sekitar 8.3%, dan dengan kenaikan bulanan hanya 0.7%. Ini bisa membuka jalan bagi cara untuk kenaikan suku bunga agresif oleh Fed AS ke depan.”
Anuj Gupta, Wakil Presiden dan Riset di IIFL Securities mengatakan “Harga emas di pasar spot membuat terobosan di level $1865 per ons pada basis penutupan. Sekarang, harga logam mulia diperkirakan akan naik ke level $1900 dalam waktu dekat karena inflasi AS telah melonjak ke rekor tertinggi 41 tahun. Sekarang harga emas jangka pendek tampaknya positif dan kami merekomendasikan strategi beli saat penurunan kepada investor di seluruh dunia.”
(livemint.com)
Bank Sentral akan menjadi fokus utama. BOE, Fed, BOJ akan mengumumkan keputusan kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter mereka. BOE diharapkan lanjutkan kenaikan suku bunga, dan market menunggu apakah mereka akan mengikuti jejak bank sentral lain untuk menaikkan lebih tinggi. Sementara Fed diharapkan menaikkan 50 bps dan memberi sinyal tentang kenaikan berikutnya. Di sisi lain BOJ punya permasalahan berbeda dari bank sentral lainnya. Di sisi data ekonomi juga akan menjadi perhatian khusus dengan data PPI AS di hari Selasa, dan Retail Sales berikutnya. Eropa cenderung sepi data dan kemungkinan hanya akan fokus pada pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde. China akan fokus kembali pada perkembangan lockdown terbaru terkait Covid di Shanghai, Distrik Minghan. Jika lockdown menyebabkan pengetatan lebih lanjut, maka pasar ekuitas.China akan tertekan kembali.
Fokus Pekan ini:
Awal yang lambat untuk bulan Juni di pasar keuangan, tapi keputusan suku bunga ECB di hari Kamis akhirnya membuat semua pasar bergerak dan diakhiri dengan data inflasi AS di hari Jumat yang mempertahankan volatilitas hingga akhir pekan.
Keputusan suku bunga Fed di hari Rabu akan menjadi sorotan karena para trader mencari indikasi lebih lanjut tentang tingkat pengetatan yang akan diperlukan dan apakah pada akhirnya mengarahkan ekonomi ke dalam resesi. Data inflasi mencatatkan hasil yang kurang baik bagi pembuat kebijakan.
BOE diperkirakan akan menaikkan suku bunga di hari Kamis tapi apakah akan tergoda untuk menaikkan lebih tinggi seperti banyak rekan-rekan bank sentral lainnya? Dan kemudian ada BOJ di hari Jumat yang memiliki permasalahan yang sangat berbeda dari bank sentral lainnya.
AS
Acara utama minggu depan tertuju pada keputusan FOMC di hari Rabu. Fed secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga setengah poin dan memberi sinyal lebih banyak karena inflasi tetap panas. Fed perlu memberi sinyal bahwa kenaikan yang lebih agresif diperlukan dan bahwa mereka akan melakukan apa yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Minggu depan juga menjadi minggu sibuk untuk data ekonomi dan akan dimulai di hari Selasa dengan data PPI yang kemungkinan akan melaporkan hasil yang sama dengan inflasi di hari Jumat. Selain keputusan Fed, di hari Rabu akan rilis dua laporan besar, yaitu Survei manufaktur Empire yang akan menunjukkan rebound yang moderat. Sebagian besar trader akan tertuju pada laporan penjualan ritel untuk Mei, dan kemungkinan menunjukkan melemahnya pengeluaran konsumen. Kamis akan dirilis new home sales, klaim pengangguran dan juga prospek bisnis Philly Fed.
Paruh tahun pertama 2022 tidak terlalu jauh dan banyak trader akan memperhatikan dengan seksama untuk melihat apakah Partai Republik menyapu bersih.
EU
Sementara kawasan Eropa minggu depan relatif tenang dengan data inflasi final akan menjadi salah satu yang menarik. Revisi besar-besaran ke sisi atas akan menambah kesengsaraan lebih lanjut pada rumah tangga dan bisnis, belum lagi ECB yang akhirnya menemukan gagasan bahwa sesuatu perlu dilakukan. Dal hal tersebut akan terjadi, di bulan depan dan mungkin lebih banyak lagi di kuartal berikutnya. ECB benar-benar tahu bagaimana mengatasi masalah yang mendesak.
Christine Lagarde akan berbicara di akhir pekan akan menarik meskipun pasar telah memperkirakan kenaikan 1.5% tahun ini. Putaran pertama pemilihan parlemen Prancis akan berlangsung di hari Minggu.
Inggris
Perhatian jelas tertuju pada pertemuan BOE, dengan bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi 25 basis poin menjadi 1.25%. Dengan adanya pergeseran dari beberapa bank sentral lain baru-baru ini, apakah MPC dibujuk untuk bergabung dengan “klub 50 basis point”? Pasar melihat satu dari tiga kemungkinan itu bisa terjadi. Bisa dibilang mereka harus menaikkan lebih tinggi mengingat di saat bersamaan bank sentral diperkirakan mengalami inflasi dua digit di akhir tahun.
Minggu depan juga menawarkan data dump biasa yang muncul sekitar minggu ketiga setiap bulan, di mana pekerjaan, retail sales, GDP dan industrial production semuanya jatuh tempo. Tentunya semua itu akan sangat penting untuk pound.
China
China akan merilis output industri, retail sales dan investasi aset tetap di hari Rabu dan suku bunga MLF 1 tahun di paruh kedua minggu ini. Data China akan membaik pada angka April yang mengerikan di bulan Mei saat Shanghai dan Beijing dibuka kembali, tapi diperkirakan masih akan lemah hingga negatif. Suku bunga MLF 1 tahun akan tetap tidak berubah di 2.85% karena China bertahan dengan stimulus yang ditargetkan untuk UMKM.
Pendorong utama volatilitas adalah kebijakan nol-Covid dengan China mengumumkan bahwa 7 dari 16 distrik Shanghai akan diuji selama akhir pekan. Pasar sempat berpuas diri dengan nol-Covid dan percaya bahwa hal tersebut sudah selesai. Sayangnya, omicron tidak seperti itu dan penguncian ketat kembali menyebar, ekuitas China kemungkinan akan terpukul. Perhatikan perkembangan tentang hal tersebut selama akhir pekan dan selama seminggu ke depan.
Jepang
BOJ mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Jumat, sehari setelah pengumuman FOMC (waktu Asia). Terlepas dari penurunan besar dalam yen Jepang dalam seminggu terkahir, akan menjadi kejutan besar jika Jepang mengutak-atik kebijakan moneter. Mengingat posisi beli USDJPY di luar sana cukup berat, maka langkah pengetatan oleh BOJ, tidak perduli seberapa lemahnya, bisa membuat USDJPY terkoreksi dengan kuat. Jika tidak, maka Yen terus terpukul karena imbal hasil AS naik kembali di atas 3%, memperlebar perbedaan suku bunga AS/Jepang.
Jepang merilis produksi industri di hari Senin, dan Survei Tankan dan Machinery Orders di hari Selasa. Keduanya akan menunjukkan sedikit peningkatan pada pembukaan kembali ekonomi dan yen yang lebih lemah, tapi hanya akan mendorong likuiditas intraday jangka pendek.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
CNY Medium Term Lending, JPY Business Conditions Index, UK Industrial Production, UK Trade Data, ECB’s De Guindos speech
Selasa
US PPI, AUD Business Confidence, EUR German CPI, EUR ZEW Survey expectations, JPY Industrial Production, ECB’s Schnabel speaks
Rabu
US FOMC Decision, US Business Inventories, US Empire Manufacturing, US Retail Sales, EUR German CPI, EUR France CPI, AUD Consumer Confidence, CAD Housing Starts, CAD Existing Home Sales, CNY Retail Sales, CNY Industrial Production, CNY Fixed Assets, EUR EZ Industrial Production, EUR EZ Trade Balance, JPY Machinery Orders, ECB Lagarde speech, UK PM Boris Johnson takes questions in Parliament
Kamis
US Housing Starts, US Initial Jobless Claims, AUD Unemployment, AUD Consumer Inflation Expectations, CNY Property Prices, EUR Italy CPI, JPY Trade, NZD GDP, EUR Spain Trade, UK BOE Rate Decision
Jumat
US CB Leading Index, US Industrial Production, BOJ Rate Decision, EUR EZ CPI, EUR Italy Trade, UK Retail Sales
Weekly Technical Outlook
Bank Sentral akan menjadi fokus utama. BOE, Fed, BOJ akan mengumumkan keputusan kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter mereka. BOE diharapkan lanjutkan kenaikan suku bunga, dan market menunggu apakah mereka akan mengikuti jejak bank sentral lain untuk menaikkan lebih tinggi. Sementara Fed diharapkan menaikkan 50 bps dan memberi sinyal tentang kenaikan berikutnya. Di sisi lain BOJ punya permasalahan berbeda dari bank sentral lainnya. Di sisi data ekonomi juga akan menjadi perhatian khusus dengan data PPI AS di hari Selasa, dan Retail Sales berikutnya. Eropa cenderung sepi data dan kemungkinan hanya akan fokus pada pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde. China akan fokus kembali pada perkembangan lockdown terbaru terkait Covid di Shanghai, Distrik Minghan. Jika lockdown menyebabkan pengetatan lebih lanjut, maka pasar ekuitas.China akan tertekan kembali.
Indeks Saham kemungkinan kembali menghadapi ancaman tekanan turun karena keputusan suku bunga Fed yang agresif. Di sisi lain, kondisi ini kemungkinan menjadi penentu bagi Emas apakah berhasil tembus di atas 1890 kembali atau justru tertekan turun di bawah 1840 kembali. Oil masih bergantung pada China, dan teknikal menunjukkan pola penurunan yang bisa terjadi. Sementara GBPUSD kami memperkirakan akan terjadi kenaikan sesaat jelang pengumuman suku bunga BOE, tapi kemudian terpukul turun kembali jika BOE tidak menunjukkan agresivitasnya. EURUSD berpeluang turun di bawah 1.3000. (*)
FOREX
EURUSD: Sepinya data Eropa minggu depan membuat potensi tekanan Euro bisa lebih dalam karena sama sekali kurang “biusan” informasi positif. Pola Evening Star sangat menunjang penurunan secara Weekly. Belum lagi Weekly diperkuat rejection resistance pasca ECB terkonfirmasi lebih dalam. Kami melihat peluang munculnya 1.0352 semakin besar karena sisi domestik yang kurang agresif, dan ditambah potensi penguatan dolar lebih lanjut karena keputusan Fed berpotensi menambah tekanan. Resistance 1.0720 akan menjadi pemicu perubahan trend jika berhasil ditembus.
Resistance : 1.0658, 1.0794, 1.0935
Support : 1.0470, 1.0352, 1.0165
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Hang Seng: Shanghai dihadapkan kembali pada kebijakan nol-covid karena lonjakan kasus di Distrik Minghan. Kondisi ini membuat kekhawatiran pada pasar ekuitas menekan sentimen. Di sisi lain pengumuman suku bunga jangka menengah juga jadi perhatian. Weekly dalam posisi bullish, tapi resistance siap menghadang di area 22450. Kegagalan tembus akan membuat tekanan semakin dalam karena dukungan fundamental.
Resistance : 21948, 22025, 22450
Support : 21412, 21214, 20841
Outlook : Bearish
NIKKEI: Shooting Star muncul di grafik Weekly dan menjadi indikasi penurunan baik koreksi ataupun perubahan trend. Di sisi lain, senada dengan gerakan di Nasdaq sehingga peluang penurunan lebih besar potensinya. Sementara keputusan BOJ diharapkan tidak ada perubahan, tapi jika terjadi, waspada tekanan lebih dalam. FR 61.8% Daily 27199 kemungkinan bisa ditembus lebih awal. Tapi support 26490 akan menjadi batasan terakhir apakah Bullish Flag menjadi gagal atau justru tetap mendorong kenaikan lagi.
Resistance : 27636, 27770, 27907
Support : 27243, 26913, 26490
Outlook : Bearish
CFD
Dow Jones: Evening Star muncul di grafik Weekly dan berpotensi memberikan tekanan lebih lanjut terhadap Wall Street secara umum. Efek FOMC kemungkinan membuat penurunan semakin dalam jika Fed sinyalkan kenaikan lebih lanjut dan agresif. Waspada tembusan di bawah 30587, ini akan menghantarkan tekanan lanjutan hingga mendekati zona 29541.
Resistance : 31921, 32210, 32680
Support : 31146, 30954, 30591
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Weekly ditutup dengan high wave candle tepat di zona resistance, dan mendukung pola Rising Wedge Daily untuk ikut turun. Hal ini akan terkonfirmasi jika berhasil tembus support 116.80. Di sisi lain, lockdown kembali Shanghai juga menjadi pemicu kekhawatiran sehingga demand berpotensi terhambat. Pembalikan bisa terjadi dan menggagalkan pola penurunan jika tembus resistance 123.70 dan Shanghai tidak melanjutkan lockdown ketat. Sementara gagalnya OPEC+ untuk memenuhi kuota akan menahan penurunan lebih lanjut. Jadi, teknikal dan kondisi China berpotensi menekan berlawanan dengan kondisi supply yang kembali terganggu.
Resistance : 122.50, 125, 130.56
Support : 117.18, 115.00, 111.21
Outlook : Bearish
BOE kembali jadi fokus dan diharapkan menaikkan suku bunga 25 bps. Tapi pertanyaan menyeruak apakah BOE akan muncul dengan kejutan kenaikan lebih dari 25 bps dan ikuti jejak Fed. Sinyal Bearish muncul di Weekly dan Daily. Tapi Double Bottom bisa saja mendorong rejection lebih dulu. Hanya saja jika BOE tidak muncul dengan kejutan, maka dorongan ke atas kemungkinan terbatas, dan akhirnya kembali pada tekanan turun. 1.2167 Jadi Incaran bottom, sementara resistance neckline (jika terjadi double bottom) akan ada di 1.2658
Resistance : 1.2455, 1.2585, 1.2757
Support : 1.2261, 1.2167, 1.2014
Outlook : Bearish
Ditutup rebound kuat di hari Jumat membuka peluang kembalinya Bullish di sisi Daily. Sementara Weekly pun kembali ditutup dengan Bullish candle dan menggagalkan doji candle sebelumnya. Zona resistance 1869 – 1876 mulai disentuh dan berpotensi dilanjutkan dengan kenaikan hingga tes resistance 1892. Jika berhasil mulus, maka 1900 bisa muncul minggu depan. Tapi di sisi penurunan, Support 1841.90 (MA 200 Daily) dan 1824.80 akan menjadi pemicu penurunan lebih rendah. Keputusan FOMC kemungkinan sudah diantisipasi sehingga potensi penurunan tampaknya akan dilawan oleh reaksi kekhawatiran resesi global meskipun Fed meyakinkan tidak akan terjadi. Tapi kredibilitas Fed diragukan pasar, sehingga membuat pasar cenderung skeptis dengan pernyataan Fed.
Resistance : 1876.00, 1889.90, 1909.00
Support : 1857.00, 1841.00, 1824.80
Outlook : Bullish
Kebijakan 2 bank sentral berbeda kutub di mana Fed dengan pengetatan, sementara BOJ tetap dalam pelonggaran. Hal ini membuat sisi Yield AS tetap menjadi acuan pergerakan USDJPY berikutnya, dan diyakini menjadi pendorong USDJPY kembali. 136 di depan mata, bahkan bisa lebih jauh hingga 143 jika dilihat dari Fibonacci Expansion Weekly. Menariknya RSI menunjukkan posisi Lower High sehingga potensi Bearish Divergence kemungkinan berpotensi menarik mundur USDJPY beberapa waktu. Jika BOJ tidak ada perubahan, maka penurunan akan relatif singkat sebelum lanjutkan kenaikan.
Resistance : 135.16, 136.78, 143.22
Support : 131.35, 128.62, 126.31
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.2317 | 1.2489 | 1.3140 | 1.3831 |
EURUSD | 1.0517 | 1.0718 | 1.1069 | 1.1860 |
USDJPY | 134.40 | 130.81 | 121.70 | 111.10 |
AUDUSD | 0.7041 | 0.7206 | 0.7485 | 0.7500 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1870.90 | 1850.60 | 1937.30 | 1770.00 |
CLSCID | 120.38 | 120.33 | 101.16 | 73.43 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 31445 | 32908 | 34696 | 34434 |
HSI | 21697 | 20941 | 21986 | 28627 |
NKI | 27335 | 27570 | 27685 | 28685 |
KSP | 341.20 | 352.35 | 365.70 | 438.75 |