Periode: 11 - 15 Juli 2022
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah naik tipis setelah laporan pasar tenaga kerja Juni menunjukkan ekonomi yang kuat. Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi kemungkinan terlalu berlebihan karena pasar minyak terlihat siap untuk tetap ketat di masa mendatang. Setelah sempat menguji pertengahan $90-an (kisaran $95), tekanan jual untuk minyak mentah WTI nampaknya telah benar-benar habis.
Harga minyak kemungkinan akan diperdagangkan dengan nyaman di atas level $100 per barel karena risiko gangguan pasokan tetap tinggi. Kekurangan minyak dari Kazakhstan dan Rusia dapat membuat harga minyak naik lebih tinggi hingga minggu depan.
Kazakhstan terlihat ingin mendiversifikasi rute ekspor minyak dari Rusia. Kazakshtan sedang mencari bantuan dari AS untuk melakukannya. Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengajukan banding 2 hari setelah pengadilan Rusia memutuskan untuk menangguhkan operasi pada pipa ekspor utama. Tokayev mengatakan dia melihat transportasi minyak melintasi Laut Kaspia sebagai alternatif yang paling menjanjikan.
Dalam putusan tanggal 5 Juli, pengadilan distrik Primorsky di Rusia selatan menemukan bahwa BPK yang dimiliki bersama oleh berbagai macam perusahaan internasional melakukan pelanggaran lingkungan. Pengadilan memerintahkan pipa harus tetap menganggur selama 1 bulan. Rute CPC tahun lalu membawa sekitar 50-53 juta ton minyak Novorossisyk.
(marketpulse, oilprice)
3 Hal Yang Menjadi Fokus Pasar Minggu Depan!
Ada beberapa peristiwa yang menjadi perhatian pasar minggu depan. Berikut rangkumannya:
Dolar AS yang semakin Kuat
Mata uang tunggal Eropa menjadi korban terbaru dolar. Saat ini berada di posisi terendah 20-tahun di sekitar 1.0071 dan kemungkinan bisa segera mencapai “parity”, terpukul oleh daya tarik dolar sebagai safe-haven yang luas tapi juga disebabkan lonjakan harga gas yang telah mendorong risiko resesi di kawasan Euro.
Data di hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan inflasi utama AS yang tetap naik ke 8.8% y/y di bulan Juni, versus 8.6% di bulan Mei. Hal ini dapat memperkuat taruhan pada kenaikan suku bunga Federal Reserve yang besar dan kuat dan tentu bisa mengangkat dolar lebih jauh.
Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 15-16 Juli di Bali akan berlangsung. Pengetatan kondisi keuangan telah merusak pasar dan dengan dolar yang begitu kuat, nampak sebagai “perang mata uang terbalik” yang sedang berlangsung, di mana negara-negara lebih memilih nilai tukar yang lebih kuat untuk meredam inflasi.
Drama Politik di Westminster
Pengunduran diri PM Inggris Boris Johnson yang dilanda skandal, berarti negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia tersebut semakin terpaut dari negara-negara lainnya, sama seperti sterling yang bertahan di dekat posisi terendah 2 tahun dan warga Inggris menanggung tekanan biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade. Pasar seolah-olah hanya bertindak sebagai penonton di pinggir lapangan. Hal tersebut mungkin bisa berubah saat prioritas pemerintah baru menjadi jelas.
Nadhim Zahawi, menteri keuangan yang ditunjuk beberapa hari lalu, kemungkinan akan meninjau beberapa rencana kenaikan pajak dan dapat memangkas yang lain. Tapi, di saat melonggarkan pengeluaran yang dapat mendukung sterling, hal tersebut justru bisa memicu inflasi, yang sudah terlihat melewati 11%.
Angka GDP Mei di hari Rabu kemungkinan akan memperkuat kesuraman pertumbuhan. Tapi jangan abaikan potensi kekacauan di Westminster yang bisa memukul pasar.
Laporan Earnings Bank di Wall Street
Bank AS akan memulai laporan pendapatan kuartal kedua mereka dan kelihatannya tidak bagus. Suku bunga yang lebih tinggi sangat membantu, tapi pertumbuhan ekonomi juga melambat. Meski perkiraan Refinitiv I/B/E/S menunjukkan secara keseluruhan pendapatan S&P 500 tumbuh 6% secara tahunan di Q2, tapi keuangan diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan 20%.
Sebagian besar penurunan berasal dari memburuknya prospek kerugian dari pinjaman karena kenaikan suku bunga meningkatkan risiko gagal bayar dari peminjam.
Morgan Stanley dan JPMorgan memulai laporan pendapatan di hari Kamis, lalu diikuti oleh Citi, State Street dan Wells Fargo keesokan harinya. Secara keseluruhan, hasil Q2 harus menjelaskan prospek margin keuntungan, biaya input, dan juga perekrutan. Dan dengarkan apa yang dikatakan oleh bos perusahaan tentang potensi resesi.
(economictimes)
Juli memang diperkirakan akan menjadi bulan yang cukup riskan dengan rangkaian berita dan data ekonomi penting dan juga menentukan mengingat pasar memasuki paruh waktu kedua dari 2022. Pasca data NFP yang cukup kuat dari AS, minggu depan pasar akan mencermati data inflasi yang diperkirakan kembali mengalami kenaikan dan hal ini tentu akan semakin mendorong Fed untuk tetap bertindak agresif di pertemuan akhir bulan Juli mendatang. Disamping itu, Eropa terancam krisis energi saat Rusia menghentikan aliran pipa Nord Stream 1 yang menjadi saluran utama ekspor gas Rusia ke Eropa. Meski alasannya sebagai pemeliharaan tahunan selama 2 minggu ke depan, ada kekhawatiran yang menyebutkan Rusia kemungkinan tidak akan membuka kembali saluran tersebut. Data GDP Inggris dan testimoni Andrew Bailey juga akan dicermati pasar yang melihat pound naik hanya terbantu oleh pengunduran diri PM Johnson. Jangan lupakan juga dengan China di minggu depan yang sibuk.
Fokus Pekan ini:
Laporan nonfarm payroll yang kuat semakin membuka jalan bagi The Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga 75 bps lagi di pertemuan kebijakan moneter 27 Juli. Ekonomi yang terlalu panas dan inflasi yang panas akan membuat Fed fokus memerangin inflasi secara agresif. Kekhawatiran resesi mereda setelah payroll Juni cukup berkesan dan pertumbuhan upah juga tetap kuat. The Fed memiliki sinyal yang jelas untuk menaikkan suku bunga secara agresif dan hal tersebut akan menyebabkan perlambatan tajam dengan data ekonomi di akhir musim panas.
Minggu depan akan ada rangkaian pidato dari Fed, beberapa keputusan suku bunga utama, data China yang besar, dan juga perjalanan Presiden Biden ke Timur Tengah. Williams, Barkin, Waller, dan Bostic dari Fed kemungkinan akan memmberikan petunjuk lebih banyak tentang seberapa agresif Fed selama beberapa pertemuan kebijakan selanjutnya. BOC dan RBNZ masing-masing diperkirakan menaikkan suku bunga 50 bps. GDP Q2 China diperkirakan menunjukkan ekonomi berkontraksi karena penguncian di Shanghai. Perjalanan Presiden Biden ke Timur Tengah juga dapat membebani pasar energi karena ia mendorong negara-negara Teluk untuk memompa lebih banyak minyak mentah. Lesunya musim panas sepertinya belum akan terjadi dalam waktu dekat karena Wall Street belum melihat puncak inflasi. Pasar keuangan semakin dekat dengan seberapa tinggi Fed akan menaikkan suku bunga, tapi volatilitas diperkirakan akan tetap tinggi sampai itu terjadi.
AS
Wall Street akan mencermati laporan inflasi terbaru yang seharusnya menjaga tekanan pada The Fed untuk mengetatkan suku bunga secara agresif. CPI diperkirakan tetap panas dengan kenaikan tahunan 8.8% di bulan Juni, naik dari 8.6% di bulan sebelumnya. Awal musim pendapatan juga akan menarik perhatian ekstra karena bank akan memberikan penilaian terbaru mereka tentang ekonomi AS dan konsumen. Minggu depan juga akan menjadi minggu yang sibuk karena Williams akan berbicara tentang Libor di hari Senin, Barkin membahas resesi di hari Selasa, Waller di hari Kamis dan Bostic Jumat.
EU
Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia karena invasinya ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran krisis energi di Eropa pada musim dingin. Pipa Nord Stream 1 yang menjadi saluran utama ekspor gas Rusia ke Eropa, akan ditutup di hari Senin selama 2 minggu untuk pemeliharaan tahunan. Namun, ada kekhawatiran bahwa Rusia kemungkinan tidak akan membuka kembali pipa, dan hal ini dapat membuat harga gas alam kembali melonjak.
Inggris
Cerita tentang Boris Johnson telah berakhir. Perdana Menteri yang penuh warna dan seringkali tidak sopan tersebut telah melihat popularitasnya anjlok dan dia mengundurkan diri pada hari Kamis setelah pengunduran diri besar-besaran di partai Konservatifnya. Johnson mengatakan dia akan tetap menjadi PM sampai musim gugur, saat seorang penggantinya sudah resmi ditunjuk atau dipilih. Namun, mengingat kepergiannya yang memalukan, ada anggota Konservatif dan oposisi yang menyerukan penggantian segera. Kehancuran politik dapat menyebabkan beberapa volatilitas di pasar keuangan Inggris dalam beberapa minggu mendatang.
Gubernur BOE Andrew Bailey akan bersaksi di depan Komite Keuangan Inggris di hari Senin. Anggota parlemen kemungkinan akan bertanya pada Bailey tentang lonjakan inflasi dan krisis biaya hidup di Inggris.
Di hari Rabu, pasar akan disuguhi data dump. GDP diperkirakan akan tetap flat tapi tidak ada yang akan terkejut jika terjadi penurunan 0.1% M/M di bulan Mei, menyusul kontraksi 0.3% di bulan April. Produksi Industri juga telah berjuang dan data diperkirakan datar untuk Mei, setelah sebelumnya di bulan April dirilis -0.6%.
China
Minggu yang berat untuk data China tapi risiko awal terletak di akhir pekan dengan kebijakan zero covid karena meningkatnya kasus di Shanghai. Setiap langkah untuk memperketat pembatasan selama akhir pekan akan membuat ekuitas China bergerak turun tajam di hari Senin.
Di akhir pekan, China merilis data Inflasi Juni Data dirilis di angka 2.5% dari sebelumnya 2.1%. Lompatan cukup tinggi meskipun tidak terlalu dekat dengan 3%, tapi diperkirakan akan berdampak pada pembukaan Senin.
Neraca Perdagangan China di hari Rabu seharusnya tidak menjadi hambatan, tapi Indeks Harga Rumah di hari Jumat, retail sales, Produksi Industri dan terutama kontraksi GDP pasti akan menyebabkan beberapa volatilitas. Pemulihan yang sedang berlangsung dari penguncian zero covid dinilai ke dalam data. Sehingga risikonya adalah seri data yang berkinerja buruk. Hal tersebut bisa membuat pelemahan jangka pendek dalam ekuitas China, meskipun dalam jangka panjang kemungkinan membawa China lebih dekat ke upaya stimulus yang lebih luas. Dan hal tersebut akan bagus untuk ekuitas dan komoditas.
Jepang
Jepang dikejutkan dengan penembakan mantan PM Abe hari Jumat, tapi setiap dampak negatif pada Yen dan Nikkei biasanya berumur pendek. Jepang mengadakan pemilihan Majelis Tinggi di hari Minggu, dan sekarang akan diadakan oleh LDP dengan nyaman setelah insiden tragis hari Jumat.
Machinery Orders Jepang di hari Senin, dan PPI hari Selasa akan bergerak lebih tinggi karena Jepang mengikuti China dan pemulihan covid-nya sendiri. Ekuitas diperkirakan bullish, tapi Produksi Industri di hari Kamis akan berdampak pada risiko penurunan jika data lemah.
Untuk USDJPY sendiri tetap di dekat 136.00 meskipun US Treasury Yield turun minggu lalu. Penurunan tajam di US Treasury Yield berisiko mengekspos pasar USDJPY yang sangat berpotensi terkoreksi tajam hingga 132.00. (marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
CNY FDI, JPY Machinery Orders, US Fed’s Williams speak, UK BOE Gov Bailey speaks, JPY BOJ Kuroda speaks, EUR Nord Stream 1 gas pipeline closed for annual maintenance through July 21
Selasa
AUD Business Confidence, EUR German ZEW Survey Expectations, JPY PPI, EUR ECB Villeroy speaks, UK BOE Gov Bailey speaks, US Treasury Secretary Janet Yellen attends events in Tokyo
Rabu
US CPI, US President Biden 4-day trip to Middle East, US Fed Beige Book, EUR CPI (German, Spain, France), AUD Consumer Confidence, CAD BOC Rate Decision, BOC Pres Conference, CNY Trade, CNY Medium Term Lending, EUR Industrial Production, NZD Home Sales, NZD RBNZ Rate Decision, JPY BOJ to announce outright purchase amount of government securities, UK Industrial Production, UK Monthly GDP, EIA Crude Oil Inventory Report
Kamis
US Earnings Season begins with JPMorgan and Morgan Stanley, US PPI, US Initial Jobless Claims, AUD Unemployment, AUD Consumer Inflation Expectation, JPY Industrial Production,
Jumat
US Business Inventories, US Industrial Production, US Michigan Consumer Sentiment, US Empire State Manufacturing, US Retail Sales, US Fed’s Bostic speaks, CNY GDP, CNY Industrial Production, CNY Retail Sales, CNY Liquidity Operations, CAD Existing Home Sales, JPY Tertiary Index, NZD PMI, G20 Finance Ministers and Central Bankers Meet, EUR ECB’s Rehn speaks on economy and inflation
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Bukan kondisi yang terlalu baik untuk Euro kali ini. Penutupan candle weekly berada di sisi bearish kuat, sementara Daily memberikan harapan terjadinya rebound. Tapi kenaikan kemungkinan relatif singkat. Senin adalah masa awal ujian tersebut muncul dari penghentian jalur pipa Nord Stream 1 oleh Rusia selama 2 minggu ke depan. Jalur tersebut merupakan jalur utama dari pengiriman gas Rusia ke Eropa. Pasar mengkhawatirkan jika penghentian dengan alasan pemeliharaan tahunan adalah cara Rusia untuk menghukum Eropa. Jika kekhawatiran berlanjut, maka Euro akan berpotensi tertekan. Dan kali ini “parity 1.0000 berpotensi diuji, atau bahkan tembus. 0.9995 dan 0.9442 berpotensi dilirik jika 1.0000 berhasil ditembus. Tekanan berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelum munculnya keputusan ECB untuk menaikkan suku bunga pertama di pertemuan 22 Juli mendatang. Resistance akan berada di 1.0347 sebagai syarat untuk kembali bernafas.
Resistance : 1.0273, 1.0347,1.0545
Support : 1.0071, 0.995, 0.9442
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Hang Seng: Banyak data penting dirilis dari China minggu depan. Tapi kunci utama pembukaan Senin adalah kabar tes covid massal di Shanghai dan wilayah lainnya sehubungan dengan temuan kasus baru di beberapa Wilayah. Penurunan kemungkinan bisa terjadi di awal Senin jika didapati lockdown diperketat. High Wave Candle pasca shooting star minggu lalu mengancam lebih serius. Jika data dirilis buruk, ini akan memperburuk penurunan. 20960 akan menjadi support cukup baik, dan jika tidak ditembus, kita bisa berharap kenaikan mulai bertahap memulihkan Hang Seng.
Resistance : 21880, 21948, 22543
Support : 21593, 21214, 20841
Outlook : Bearish
NIKKEI: Ditutup bullish di akhir Jumat, sehingga membuka peluang untuk kembali bernafas. Tapi masalahnya resistance 27225 belum ditembus. Cukup jauh tapi bukan mustahil bagi Nikkei merayap ke area tersebut. Di sisi lain, penurunan kembali di bawah 26300 tidak diharapkan terjadi, karena bisa membuat Nikkei kembali tertekan turun dan bahkan lebih dalam.
Resistance : 26889, 27145, 27225
Support : 26320, 26123, 25765
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Satu sisi Weekly memang ditutup bullish, tapi di sisi lain candle masih memiliki shadow di bawah yang cukup panjang sehingga masih bisa diartikan sebagai hanging man mirip dengan candle Weekly sebelumnya, hanya saja dengan warna real body yang berbeda. Tapi laporan earnings dari Bank minggu depan akan menjadi penentu sentimen selain data inflasi AS yang diperkirakan akan tetap naik. Laporan earnings yang buruk dan inflasi yang tinggi merupakan komposisi yang membebani bagi Dow Jones. Kita masih harus menunggu tembus di atas 32178, atau jauh lebih baik jika berhasil naik di atas 33227. Sayangnya jika penurunan lebih dulu terjadi, maka support 30327 akan menjadi pemicu penurunan lebih dalam. Tingginya inflasi akan memicu Fed untuk tetap menaikkan suku bunga agresif di pertemuan 27 Juli mendatang sehingga akan menjadi faktor yang membebani Wall Street secara keseluruhan.
Resistance : 31463, 31894, 32132
Support : 30954, 30480, 30205
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Ada harapan bagi oil untuk lanjutkan kenaikannya minggu depan. Penutupan candle Weekly berada di pola Hammer, dan muncul tepat saat mengalami strong rejection di zona support 93-95. Ini menandakan bullish belum mati sama sekali. Masih ada gangguan pasokan yang membayangi market. Salah satunya adalah kabar dihentikannya aliran gas di Nord Stream 1. Ini akan memicu lonjakan harga gas di Eropa. Belum lagi kondisi dari data ekonomi AS yang ternyata menunjukkan tetap kuat, sehingga kekhawatiran resesi sedikit mereda dan hal tersebut membantu kenaikan Oil di hari Jumat karena permintaan setidaknya tidak akan terlalu menurun. Level 105/107 akan menjadi resistance penentu. Jika berhasil ditembus, kita mungkin akan kembali melihat area 112/114 kembali. Tapi jika gagal ditembus, maka kita akan tetap berada di kisaran 98 – 102.
Resistance : 105.83, 107.55, 109.71
Support : 103.23, 101.34, 98.21
Outlook : Bullish
Tekanan terendah sejauh ini mencapai 1.1875 dan berhasil ditutup rebound di hari Jumat dengan kenaikan di 1.2034. Candle hammer pun muncul menutup minggu lalu sehingga peluang untuk rebound maupun reversal kini terbuka. Dari sisi berita, figur pengganti Johnson masih dicari dan volatilitas diperkirakan bisa cukup liar. Perhatikan juga pernyataan Bailey dihadapan Parlemen dan data GDP di hari Rabu. Meski berpotensi naik, tapi resistance 1.2135 dan 1.2169 berpotensi menahan kenaikan tersebut. Jika peluang rebound gagal dimanfaatkan, maka Pound berpeluang kembali tertekan.
Resistance : 1.2187, 1.2323, 1.2441
Support : 1.1918, 1.1875, 1.1668
Outlook : Bullish
Data inflasi AS di hari Rabu kemungkinan akan menjadi pemicu volatilitas lebih besar, dan kami mencurigai kita kemungkinan akan mendapatkan swing low yang lebih dalam dan cenderung cepat. Ini berkaca pada status rilis data CPI bulan lalu yang cukup tinggi direspon oleh market dengan penurunan cepat di Emas, lalu kemudian berbalik pula dengan cepat. Di hari Senin ekspektasi adalah rebound lebih dulu karena Jumat candle berhasil ditutup oleh High Wave Candle di zona support. Ini memperkuat untuk terjadinya pantulan karena sebelumnya inverted hammer gagal mendorong lebih tinggi. Resistance 1748/1750 dan 1762/1765 tetap menjadi area yang berpotensi menghadang. Penembusan di bawah 1721 akan memicu penurunan ke 1700 atau bahkan low Maret 2021 di 1676-1678. Dari sini barulah demand kemungkinan menahan meskipun kenaikan diperkirakan baru akan terjadi setelah FOMC Juli.
Resistance : 1752.50, 1761.30, 1779.50
Support : 1732.00, 1721.45, 1700.00
Outlook : Bearish
Weekly gagal ditutup bearish meskipun sudah 2 candle sebelumnya ditutup oleh shooting star yang seharusnya menandakan penurunan. Dengan demikian posisi ini masih tetap tidak bergerak dan terjebak di area 135-136. Minggu depan akan bergantung kembali pada US Treasury Yield 10-tahun. Jika terjadi kenaikan, maka memicu USDJPY naik tembus 137, dan kemungkinan BOJ diperkirakan baru bertindak saat USDJPY tembus 138/140.
Resistance : 136.78, 140.37, 143.22
Support : 134.52, 133.14 131.35
Outlook : Bullish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.2034 | 1.2090 | 1.2574 | 1.3901 |
EURUSD | 1.0186 | 1.0424 | 1.0543 | 1.1872 |
USDJPY | 136.06 | 135.16 | 129.83 | 109.65 |
AUDUSD | 0.6857 | 0.6810 | 0.7060 | 0.7343 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1741.20 | 1807.00 | 1897.40 | 1813.50 |
CLSCID | 104.80 | 108.35 | 104.22 | 73.78 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 31349 | 31047 | 323968 | 34860 |
HSI | 21725 | 21744 | 21986 | 25895 |
NKI | 26740 | 26200 | 26975 | 27520 |
KSP | 310.40 | 305.00 | 355.05 | 423.95 |