Periode: 25 - 29 Juli 2022
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah bertahan meskipun kekhawatiran resesi global meningkat. Aktivitas manufaktur di Eropa sangat buruk dan juga aktivitas bisnis mengalami kontraksi untuk pertama kalinya untuk AS. Meskipun ada tanda-tanda yang mengganggu permintaan minyak mentah di seluruh China, Eropa dan AS, tapi pasar minyak tetap sangat ketat dan tidak memungkinkan untuk WTI kembali menembus area di bawah pertengahan $90-an.
Berita utama sebagian besar bearish di hari Jumat. PMI global mendorong kekhawatiran resesi, produksi Libya meningkat dan juga laporan pendapatan yang menunjukkan konsumen yang melemah. Minyak diperkirakan stabil di kisaran pertengahan $90-an, tapi turunnya prospek permintaan minyak mentah ini juga akan mencegah kenaikan lanjutan di atas level $100.
Meski penurunan harga akan melegakan bagi mereka yang cemas mengincar harga setiap kali pengisian bahan bakar mobil mereka, tapi hal tersebut tidak menawarkan latar belakang yang menjanjikan untuk pertemuan OPEC+ berikutnya di 2 minggu ke depan. Masih ada keketatan yang cukup signifikan di pasar dan kelompok tersebut cenderung tidak setuju jika harga berada di bawah 90-an dan pasar memperkirakan pertumbuhan yang lebih rendah atau resesi. Jadi, potensi pergerakan terfokus kembali pada ancaman resesi atau bisa saja harga yang cenderung lebih tinggi lagi. (marketpulse)
Emas Rusia Diembargo Eropa, Apa Dampak Bagi Pasar Emas Global?
Uni Eropa persiapkan paket sanksi ketujuh yang diarahkan pada impor emas asal Rusia. Larangan tersebut sudah diberlakukan di AS, Inggris, Kanada dan Jepang. Satu sisi Rusia telah beruaha meminimalisir dampak ancaman sanksi terhadap industri emasnya, sektor emas dapat mengalami periode pergolakan yang serius. Emas merupakan ekspor non-energi terbesar Rusia dan Persatuan Produsen Emas di Rusia telah memperingatkan bahwa industri emas negara tersebut kemungkinan bisa mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Sanksi Yang Menjadi Blunder
Tanggal 14 Juli, berita mengabarkan bahwa paket sanksi ketuju UE tersebut akan diberlakukan pada impor emas Rusia. Jika ini terjadi, UE akan bergabung dengan AS, Inggris, Kanada dan Jepang yang sudah lebih dulu melakukan larangan impor per 28 Juni.
Di sisi lain, pejabat Rusia mengolok-olok paket embargo emas UE tersebut dengan alasan bahwa pengalaman sebelumnya dengan sanksi anti-Rusia justru hanya akan membuat kehidupan warga negara UE menjadi lebih sulit. RBC Rusia mengatakan bahwa retorika tersebut tampaknya lebih merupakan keberanian yang tidak berdasar daripada berdasarkan fakta. Konon dikatakan, jika sanksi diterapkan secara penuh, industri Emas Rusia mungkin memang memasuki periode turbulensi yang serius.
Emas, Ekspor non-Energi Terbesar Rusia
Peran Emas dalam ekonomi Rusia sangat penting mengingat logam mulia tersebut mewakili ekspor terbesar Rusia di luar energi. Menurut Layanan Pabean Federal Rusia, tahun 2021 saja Federasi Rusia mengeskpor lebih dari 302 ton emas (senilai antara $17.4 miliar hingga $20 miliar). Yang tak kalah penting, Inggris membeli 266 ton, padahal Inggris menjadi yang pertama kali memberlakukan sanksi terhadap emas Rusia di bulan Maret 2022.
Secara umum, sejak Maret 2022, saat pasar emas batangan London menolak memberikan spesifikasi “Good Delivery” kepada produsen emas Rusia, ekspor logam mulia Rusia secara de facto telah berhenti. Dan sejak itu, antara April dan Mei, Rusia hanya berhasil menjual lebih dari 100 ton dengan tingkat produksi harian hampir 1 ton per hari. Dan kini, dengan penolakan Inggris untuk membeli emas Rusia, pembeli potensial berdasarkan statistik 2021, telah dikurangi menjadi Kazakhstan (mengimpor 8 ton emas Rusia di 2021), Swiss (7.25 ton), dan Jerman (5.5 ton), yang kemungkinan juga dapat segera menghentikan pembelian dari Rusia
Emas Rusia Alihkan Tujuan Perdagangan?
Dengan sanksi yang diberlakukan oleh Barat dan Sekutu, Rusia mengalihkan tujuannya ke negara-negara yang tidak anti Rusia. Setidaknya 6 bulan gejolak ekonomi, perang dan jurang politik global, berarti saat ini pembeli emas rusia sebagian besar terdiri dari bank sentral negara itu, klien komoditas domestik yang ingin menyimpan uang mereka dalam sesuatu yang aman (safe haven), dan juga pembeli di Asia, terutama China dan India yang belum memberikan sanksi kepada Moskow.
Karena kedua negara terus membeli minyak mentah Rusia dengan harga diskon, maka cukup logis bahwa pedagang emas di kedua negara tersebut tidak akan tergerak oleh larangan emas batangan Rusia di Barat.
Apa arti larangan bagi konsumen?
Efeknya tidak banyak, kecuali bagi mereka yang berada di negara yang menyetujui larangan tersebut dan yang berencana untuk membeli atau memperdagangkan emas baru Rusia setelahnya. Seperti yang dikatakan para analis, dengan pasokan yang berlimpah di sebagian besar pasar dan juga harga yang turun, maka pasar emas secara umum kemungkinan akan tetap tidak berpengaruh. (oilprice, aljazeera)
Pasca BOC menaikkan 100 bps, ECB terinspirasi dengan menaikkan 50 bps di kenaikan suku bunga pertamanya. Pasar kini tertuju pada Fed minggu depan yang bisa saja ikut terinspirasi oleh BOC untuk menaikkan skala penuh, 100 bps. Proyeksi pasar kini berada di 75 bps. Dengan demikian, Fed akan menjadi fokus utama pasar di hari Rabu, atau Kamis dinihari waktu Indonesia. Data ekonomi Eropa juga akan menjadi catatan penting berikutnya mengingat 6 minggu ke depan untuk pertemuan berikutnya bisa menjadi pertimbangan bagi ECB. Sementara Inggris relatif sepi, dan pasar menyimpan energi untuk mendengar keputusan BOE di minggu berikutnya. Di sisi lain, China dengan permasalahan propertinya sepertinya akan menambah beban bagi pasar ekuitas lokal dan juga Hang Seng. Selain itu kabar tentang covid tetap menjadi fokus utama terkait kekhawatiran munculnya lockdown baru. Dan Jepang akan sangat bergantung pada keputusan Fed minggu depan.
Fokus Pekan ini:
Pekan lalu, Eropa menjadi pusat perhatian karena para pemimpin Uni Eropa menunggu dengan cemas nasib dari gas yang mengalir via Nord Stream 1 setelah jadwal pemeliharaan selama 10 hari, dan juga ECB yang akhirnya menaikkan suku bunga deposito menjadi 0%, mengakhiri suku bunga negatif yang berjalan selama 8 tahun terakhir. Kini, perhatian akan tertuju kembali ke AS minggu depan dengan pengumuman keputusan suku bunga besar dan sejumlah laporan pendapatan.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps, meskipun bisa saja tergoda untuk mengikuti keputusan Bank of Canada yang menaikkan suku bunga 100 bps atau 1%. Di sisi lain, hal ini juga terjadi bersamaan dengan meningkatnya ketakutan resesi yang membuat laporan pendapatan minggu depan menjadi lebih penting.
Beberapa data ekonomi kemungkinan akan dicermati pasar untuk petunjuk inflasi. Sementara di area lain kemungkinan sedikit lebih tenang.
AS
Minggu depan adalah segala sesuatu tentang Fed. Di hari Rabu, Fed harus memutuskan berapa besar kenaikan suku bunga kali ini. Konsensus menunjukkan 75 bps, tapi beberapa mengharapkan Fed untuk memperlambat laju pengetatan hingga kenaikan setengah poin (50 bps atau 0.5%), sementara beberapa ekonom justru berpikir kenaikan penuh yang agresif (100 bps atau 1%) dan hal tersebut tetap “di atas meja”.
Di hari Kamis, kita akan mengetahui apakah AS secara teknis jatuh ke dalam resesi. Pandangan pertama dari GDP Q2 diharapkan menunjukkan ekspansi moderat sebesar 0.9%, meningkat dari rilis -1.6% di kuartal sebelumnya. Perkiraan GDP versi Bloomberg dari 55 ekonom berkisar antara -0.6% dan 1.2%. Minggu depan juga minggu besar untuk laporan penghasillan. Selasa data 3 bulanan dari GM, GE, UPSD dan 3M. Lalu Apple dan Amazon setelah penutupan di hari Kamis. Banyak trader masih percaya bahwa setiap rebound di pasar saham adalah rally untuk pasar bearish karena Fed akan tetap berkomitmen perangi inflasi hingga akhir tahun ini.
EU
Data inflasi minggu depan kemungkinan telah kehilangan sedikit daya tariknya menyusul keputusan ECB untuk menaikkan suku bunga 50 bps di hari Kamis. Keputusan tersebut diambil dengan asumsi bahwa tekanan harga meningkat lebih cepat dari yang diantisipasi dan lebih meluas. Kemungkinan perlu jumlah yang mengejutkan untuk mengubah ekspektasi secara drastis. Dan dengan jarak 6 minggu ke pertemuan berikutnya, banyak hal bisa berubah. Itu berarti dalam 1 minggu ke depan, data-data seperti pengangguran, GDP, Ifo survey tetap akan paling menonjol.
Gas Rusia mulai mengalir via Nord Stream 1 sesuai yang direncanakan di hari Kamis, meskipun hanya dengan kapasitas 40% seperti sebelum pemeliharaan dimulai. Meski melegakan, jelas bahwa situasi energi di Eropa akan tetap sangat menantang di bulan-bulan mendatang mengingat kecenderungan aliran akan berkurang karena berbagai alasan.
Inggris
Seminggu ke depan akan sangat tenang untuk zona Inggris. Pasar akan tertuju pada pertemuan BOE di minggu berikutnya, di mana MPC diperkirakan akan mempercepat pengetatannya dengan kenaikan 50 bps, seperti yang disinyalkan oleh Gubernur BOE Bailey minggu lalu dalam acara makan malam.
China
Minggu depan juga akan menjadi minggu yang tenang untuk data di China, dengan fokus hanya 1 data saja di hari Rabu, yaitu Industrial Profit atau keuntungan industri karena pasar dunia tetap terfokus pada keputusan FOMC AS di hari yang sama.
Sentimen China akan didorong oleh perkembangan politik dalam negeri, terutama pemogokan pembayaran hipotek yang sedang berlangsung oleh pembeli apartemen. Hal ini memberi lebih banyak tekanan keuangan pada developer. Dengan tekanan yang lebih banyak di sektor properti, maka akan sangat membebani Shanghai Composite (mayoritas Bank) dan Hang Seng (mayoritas developer).
Kasus Covid-19 meningkat di China dan risiko yang selalu ada adalah pusat-pusat kota seperti Shanghai ataupun Beijing yang bisa saja kembali menghadapi risiko penutupan sebagian atau lockdown parsial. Hal ini akan berdampak negatif besar untuk pasar ekuitas lokal dan regional.
Jepang
Jepang akan merilis data minggu depan yang berat, tapi kepercayaan konsumen di hari Jumat, lalu produksi industri dan penjualan retail adalah data yang paling penting. Ketiganya bisa menunjukkan pemulihan yang lunak dan mungkin berdampak positif untuk ekuitas lokal, meskipun Nikkei 225 sebagian besar berkorelasi dengan Nasdaq saat ini.
USDJPY telah turun di bawah 139.00 karena imbal hasil AS yang lebih rendah. Jika imbal hasil AS turun lagi di awal pekan depan, maka USDJPY bisa berada dalam koreksi ke bawah yang besar untuk menghapus kenaikan USDJPY sebelumnya. Sebaliknya, keputusan FOMC yang hawkish minggu depan dapat membuat tren naik USDJPY kembali berlanjut karena perbedaan suku bunga yang melebar.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
EUR German IFO Business Climate, UK Conservative Party Leadership Candidates Debate (Sunak vs Truss)
Selasa
US New Homes Sales, US CB Consumer Confidence, US FOMC Meeting Day 1, US Earnings Report (Alphabet, GM, GE, UPS, 3M), JPY BOJ Minutes, IMF World Economic Outlook update, EU Energy Ministers Emergency Meeting
Rabu
US FOMC Decision, US Wholesales Inventories, US Durable Goods, AUD CPI, CNY Industrial Profits, EIA Crude Oil Inventory Report
Kamis
US Q2 Advance GDP, US Initial Jobless Claims, AUD Retail Sales, EUR EZ Consumer Confidence, EUR German CPI, US Earnings Report (Apple, Amazon)
Jumat
US Consumer Income, US Michigan Consumer Sentiment, EUR EZ CPI, EUR EZ GDP, EUR France CPI, EUR France GDP, EUR German GDP, EUR Italy GDP, JPY Industrial Production, EUR German Unemployment, JPY Unemployment, JPY Tokyo CPI, JPY Retail Sales
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly candle berhasil ditutup bullish dengan posisi harga ditutup di atas high dari candle hammer minggu sebelumnya. Harusnya ini pertanda positif untuk euro di minggu depan. Hanya saja sinyal Daily tidak terlalu mendukung. Mungkin saja akan terjadi penurunan lebih dulu di awal pembukaan hari Senin, sementara peluang selama 1 minggu ke depan tetap terbuka untuk kenaikan. Dengan catatan, resistance daily di 1.0348 dan 1.0449 harus berhasil dilewati. Jika tidak, maka kenaikan berpotensi gagal berlanjut dan di pertengahan hingga akhir pekan cenderung terjadi pola penurunan kembali. Penurunan di bawah 0.9951 akan membuat Euro kembali di bawah ‘parity’ dan bahkan terancam turun lebih dalam. Waspada dengan beberapa data ekonomi penting dari zona Eropa dan juga perkembangan terbaru dari Nord Stream 1 yang menurut kabar akan kembali terjadi pemeliharaan turbin ke 2 di tanggal 26 Juli! Ini akan menjadi sinyal bearish bagi Euro yang sedang menikmati euforia keputusan perdana ECB yang cukup agresif di kenaikan suku bunga pertamanya.
Resistance : 1.0278, 1.0347, 1.0449
Support : 1.0129, 0.9951, 0.9621
Outlook : Bullish
INDEKS SAHAM ASIA
Hang Seng: Weekly berhasil ditutup dengan candle inverted Hammer, lalu formasi Higher Low mencerminkan peluang kenaikan bisa saja kembali terjadi setelah tekanan yang cukup dalam di 2 minggu terakhir. 20206 akan menjadi support terdekat yang jika ditembus akan membuat Hang Seng turun drastis maksimum ke 19090 kembali. Tapi jika cukup kuat, maka dorongan diharapkan bisa imbangi resistance 21200 kembali sehingga bisa diharapkan sinyal bullish ini berhasil. Tapi waspada juga dengan kondisi fundamental yang kurang kondusif! Ini bisa membuat tekanan Hang Seng lebih dominan dan membatalkan sinyal bullish Weekly
Resistance : 20960, 21214, 21609
Support : 20525, 20200, 19877
Outlook : Bullish
NIKKEI: Weekly berhasil tetap bullish, tapi Daily dibayangi oleh dark cloud cover yang bisa menekan di awal pembukaan Senin. Meskipun trend keseluruhan Bullish, tapi waspadai di saat pengumuman FOMC! Karena selama ini Nikkei juga bergantung pada pola pergerakan Nasdaq AS, sehingga sewaktu-waktu trend bisa berubah drastis menjadi Bearish.
Resistance : 27900, 28345, 28725
Support :27435, 27145, 26535,
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Weekly berhasil ditutup bullish, meskipun Daily menunjukkan ada tekanan balik di hari Jumat kemarin saat closing. Rally yang terjadi selama hampir 1 minggu terakhir berpotensi dihadang. Meski bullish candle di Weekly, tapi juga menunjukkan penutupan yang masih tertahan di kisaran 50% real body long black candle 5 Jun 2022 dan juga masih di bawah high dari 5 Jun tersebut. Ini membuat kami melihatnya sebagai sinyal bahwa dengan timing yang tepat saat pengumuman suku bunga Fed di pertengahan pekan, dan juga laporan earnings dari perusahaan, berpotensi membuat Dow Jones dan Wall Street secara keseluruhan kembali tertekan. Suku bunga yang tinggi menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasar yang cemas terhadap resesi. Dan hal tersebut bisa tergambarkan juga dalam laporan earnings perusahaan minggu depan. Tembus di bawah 30947 akan membuat Dow kembali tertekan turun. Tembus di atas 33227 diperlukan bagi bullish untuk menunjukkan dominasinya.
Resistance : 32188, 32402, 32802
Support : 31462, 30954, 30480
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Bullish belum terlalu nyaman di grafik Weekly karena keberadaan Double Top masih tetap terbuka untuk tembus neckline 92.93 terutama jika angka tersebut kembali diuji dalam penurunan minggu depan. Kondisi candle weekly sudah sesuai dengan ekspektasi kami yang disampaikan di live streaming #NgobrolinChart Jumat kemarin. Inverted Hammer harusnya bisa membawa pantulan yang cukup bagi oil minggu depan. Tapi Daily cenderung isyaratkan keraguan. Area 97/98 dalam waktu dekat akan menjadi resistance penentu bagi kelangsungan bullish, sebelum akhirnya berhadapan dengan zona 102/104 yang cukup kuat. Sekali lagi saja area tersebut diuji, maka peluang rally terbuka lebar. Tapi jika kembali rejection, maka waspada dengan kemunculan angka di bawah 90! Kami perkirakan target selanjutnya di kisaran 85/87, karena Neckline Double Top Weekly akhirnya ditembus. Nord Stream 1 dan perkembangan covid China akan menjadi pendukung utama pergerakan sebelum akhirnya pasar mencoba memperhitungkan keputusan OPEC+ yang akan bertemu minggu berikutnya.
Resistance : 98.20, 99.59, 102.34
Support : 93.53, 90.55. 88.00
Outlook : Bullish
Sideway kemungkinan akan terjadi pada pergerakan Pound sepanjang minggu depan terlepas dari hasil keputusan Fed yang diperkirakan tetap hawkish. Kalaupun dolar berhasil melemah, maka ini yang akan menjadi pemicu utama bagi kenaikan pound yang meskipun bisa terjadi tapi dalam pola yang cenderung tidak agresif bullish. Level 1.1920 sebagi support masih tetap rentan untuk ditembus kembali jika kenaikan gagal mendominasi di minggu depan. Sementara target kenaikan dikhwatirkan tertahan di kisaran 1.2150 – 1.2187. Pasar akan menanti BOE Meeting 2 minggu ke depan.
Resistance : 1.2028, 1.2150, 1.2237
Support : 1.1923, 1.1749, 1.1668
Outlook : Neutral to Bullish
Momen yang dinantikan pasar jatuh pada keputusan FOMC di hari Rabu atau Kamis dinihari waktu Indonesia. Penurunan maupun kenaikan bisa saja terjadi. Tapi jika melihat pola pergerakan 1 minggu terakhir. Terlepas dari rebound yang tercipta di Kamis malam hingga penutupan Jumat, kami melihat kondisi kenaikan suku bunga 75 bps yang kemungkinan sudah diperhitungkan pasar. Posisi candle Weekly maupun Daily sejauh ini sesuai ekspektasi skenario yang kami sempat sampaikan di 2 minggu terakhir di live streaming (4 pertemuan terakhir). Jika benar perhitungan kami, maka 2 hari jelang keputusan akan terjadi penurunan lebih dulu (swing low) yang ditunjukkan oleh candle shooting star Daily, kemudian retest support terakhir 1680 ataupun low Maret 2021 1676/1678, atau bahkan hanya sekilas di area 1695 – 1700an, dan kemudian keputusan suku bunga direspon vice versa, dan emas berhasil rebound sebagai double bottom karena Weekly tunjukkan pola candle piercing pattern yang menjanjikan.
Resistance : 1735.00, 1752, 1772.60
Support : 1713.50, 1695.00, 1678.50
Outlook : Bullish
Meski Weekly terbantu oleh kemunculan Divergence bearish dan candle bearish, tapi keputusan Fed cenderung membuat perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang semakin tajam. Dan ini akan membuat USDJPY kembali naik. Penurunan di bawah 134 dibutuhkan untuk bearish, tapi jika gagal, maka siap kembali naik!
Resistance : 137.74, 139.38, 140.37
Support : 134.52, 133.12, 131.64
Outlook : Bullish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.1996 | 1.1857 | 1.2574 | 1.3901 |
EURUSD | 1.0214 | 1.0075 | 1.0543 | 1.1872 |
USDJPY | 136.04 | 138.58 | 129.83 | 109.65 |
AUDUSD | 0.6925 | 0.6790 | 0.7060 | 0.7343 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1724.60 | 1705.60 | 1897.40 | 1813.50 |
CLSCID | 95.11 | 97.56 | 104.22 | 73.78 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 31851 | 31252 | 323968 | 34860 |
HSI | 20611 | 20280 | 21986 | 25895 |
NKI | 27630 | 26935 | 26975 | 27520 |
KSP | 318.05 | 308.25 | 355.05 | 423.95 |