Periode: 23 -27 Januari 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah menjalani minggu yang cukup baik setelah optimisme pembukaan kembali China berhasil mempelopori pergerakan bullish yang lebih tinggi. Akankah permintaan minyak global terus tumbuh seiring meningkatnya pula risiko resesi? Sepertinya para pedagang energi mencoba bertaruh untuk itu.
Awal liburan Tahun Baru Imlek akan dicermati secara ketat, untuk melihat apakah aktivitas perjalanan sekuat yang diperkirakan banyak orang. Ini tentunya akan memberikan gambaran sejauh mana aktivitas China pasca reopening dalam perayaan Imlek bisa memicu permintaan.
Dari Rusia dikabarkan, beberapa minggu terakhir Rusia, Kazakhstan dan Uzbekistan mendiskusikan kemungkinan pembentukan serikat gas alam trilateral di antara ketiga negara. Serikat pekerja yang diusulkan oleh Presiden Putin merupakan aliansi yang bertujuan mengoordinasikan upaya pengangkutan gas Rusia melalui wilayah Kazakhstan dan Uzbekistan. Nantinya serikat tersebut akan mencakup kerja sama dalam pengangkutan, eskpor dan langkah kerja sama lainnya. Namun, proposal Rusia memicu kontroversi dan diskusi di Kazakhstan dan Uzbekistan, dan terjadi perbedaan pendapat.
Rusia memahami bahwa proposal tersebut akan menimbulkan kekhawatiran dengan mitranya di Asia Tengah dan internasional.
(marketpulse)
Treasury AS ‘kritis’! Peringatan Resesi?
Korelasi saham dan obligasi kemungkinan kembali ke hubungan yang biasa, nilai tambah bagi investor yang memiliki aset campuran tradisional dalam portofolio mereka di tengah kekhawatiran bahwa AS menghadapi resesi tahun ini. Portofolio klasik tersebut terdiri dari 60% saham dan 40% obligasi. Tidak biasa bagi saham dan obligasi mengalami penurunan secara drastis, tapi hal tersebut terjadi tahun lalu karena Fed dengan cepat menaikkan suku bunga dalam upayanya menjinakkan lonjakan inflasi di AS
Inflasi Tinggi, Obligasi “Safe Haven”?
Saat inflasi tetap tinggi, ada tanda-tanda pelonggaran dan meningkatkan harapan investor bahwa Fed bisa memperlambat laju pengetatan moneter yang agresif. Dengan sebagian besar kenaikan suku bunga berpotensi berakhir, obligasi tampaknya kembali berperan sebagai tempat berlindung yang aman bagi investor yang takut akan kesuraman.
Sinyal buruk Bagi Saham
Di sisi lain, Treasury jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari 20 tahun baru saja naik lebih dari 2 standar deviasi selama 50 hari terakhir. Dan dalam catatatn DataTrek hal ini terjadi terakhir kali adalah di awal tahun 2020, saat memasuki Resesi Pandemi.
Treasury jangka panjang berada pada titik kritisnya sekarang, dan rally baru-baru ini menabrak batas statistik antara ketakutan resesi umum dan prediksi resesi tajam. Rally lebih lanjut dalam ETF Obligasi Negara 20 Tahun akan menjadi pertanda buruk bagi saham.
Dalam minggu mendatang, investor akan mencermati data ekonomi baru, termasuk aktivitas manufaktur dan jasa, klaim pengangguran, dan juga belanja konsumen. Pasar juga akan mencermati indeks harga konsumsi pribadi atau PCE, pengukur inflasi pilihan Fed.
Risiko Suku Bunga
Fed dihadapkan dengan inflasi upah yang terus berlanjut, sehingga dipaksa untuk menaikkan suku bunga Fed Fund mendekati 6%. Menurut Vanguard, kenaikan imbal hasil obligasi yang sudah terlihat di pasar akan membantu meredam rasa sakit, tapi pasar belum mulai menilai kemungkinan tersebut.
Alwine mengatakan Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan setinggi 5% – 5.25%, lalu membiarkannya di sekitar level tersebut selama 2 kuartal sebelum akhirnya mulai melonggarkan kebijakan moneternya.
“Tahun lalu, obligasi bukanlah diversifikasi saham yang baik karena Fed menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengatasi inflasi,” kata Alwine. “Kami percaya korelasi yang lama hilang akan kembali”
(marketwatch, msn)
Berita pemutusan hubungan kerja berlanjut dan kali ini muncul dari raksasa teknologi lainnya, Google. Perusahaan induknya, Alphabet, umumkan berencana akan memecat 12ribuan pekerja globalnya yang berari pengurangan lebih dari 6%. Saham pun rebound menjelang penutupan sesi NY setelah mendengar kabar tersebut karena menganggap berita tersebut berpeluang menjaga peluang disinflasi. China akan memasuki masa libur sepanjang 1 pekan, dan Fed juga memasuki masa tenang sampai selesai pengumuman Suku bunga. Perhatian akan tertuju pada data PMI AS, Inggris dan Eropa, dan pasar jujga tidak akan lepas dari data pertumbuhan GDP AS yang menjadi indikasi seberapa lambatnya ekonomi AS. Tak hanya itu, bank sentral akan tetap menjadi fokus pasar dengan ECB memberi sinyal lebih hawkish saat ini, sementara Inggris mungkin masih harus mencari titik nyaman BOE sebelum memutuskan apakah mereka akan tetap hawkish atau relatif tenang.
Fokus Pekan ini:
Saham AS rebound di penghujung penutupan sesi NY hari Jumat setelah sektor teknologi bangkit kembali menyusul pengumuman perusahaan induk Google, Alphabet bahwa mereka akan memangkas tenaga kerja globalnya lebih dari 6%. Pengurangan tersebut menegaskan tren yang jelas dari langkah pemangkasan biaya besar-besaran. Diawali dengan PHK besar-besaran dari Amazon dan Microsoft, dan kini Google. Pasar akan melihat topik ini tersebar di sektor lain sepanjang tahun dan akan menghentikan kenaikan tekanan upah sehingga inflasi bisa kembali ke target di akhir tahun.
Wall Street tampaknya yakin bahwa ekonomi yang dibayangi resesi ini akan menurunkan inflasi sepenuhnya dan bahwa Fed akan memangkas suku bunga musim dingin mendatang. Pesan the Fed bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan untuk waktu yang lebih lama benar-benar diabaikan dan kemungkinan akan diuji sepanjang tahun.
AS
Minggu depan akan menjadi minggu yang sibuk dan diisi dengan pandangan pertama dari GDP Q4, pendapatan perusahaan dan juga macetnya plafon utang AS. Ada banyak risiko dan juga titik fokus utama bagi banyak orang, yaitu pertumbuhan moderat yang akan terlihat di sejumlah besar titik data sebagai penanda peringatan resesi. Trader akan mencermati apakah PMI Manufaktur dan jasa kontraksi yang terlihat di bulan Desember menunjukkan perbaikan yang cukup berarti di bulan tersebut.
Wall Street juga terpaku pada apa yang akan terjadi dalam pembicaraan masalah plafon utang. Langkah-langkah khusus sedang digunakan dan hal tersebut seharusnya bisa mencegah default hingga 5 Juni, tapi gejolak kemungkinan besar akan terjadi sepanjang jalan.
Musim pendapatan bergeser dari bank dan saat ini fokus pada bagian ekonomi yang lebih luas. Laporan pendapatan akan dirilis dari perusahaan-perusahaan: Tesla, Chevron, maskapai penerbangan, Lockheed Martin, Visa, American Express, 3m Abbott Labs, JNJ, GE, IBM dan Colgate-Palmolive.
EU
Dari Eropa, Flash PMI di awal minggu akan sangat menarik karena investor mencoba menilai seberapa besar masalah yang dialami perekonomian Eropa saat ini. Musim dingin yang relatif sejuk, sampai saat ini telah meningkatkan prospek ekonomi kawasan tersebut karena harga gas yang turun drastis. Namun, hal tersebut tidak diharapkan terhitung dalam PMI, dengan prospek suku bunga yang jauh lebih tinggi dan juga lingkungan ekonomi global yang lebih keras terus membebani. Akan menarik untuk melihat apakah ada peningkatan sebagai akibat dari hal tersebut, juga dari prospek pertumbuhan China.
Terlepas dari hal tersebut, pasar kini memperkirakan ECB akan naik 150 bps lagi selama 3 pertemuan mendatang.
Inggris
Meski data PMI biasanya akan menjadi rilis yang cukup menonjol di minggu depan, tapi investor juga kemungkinan lebih memperhatikan data inflasi PPI untuk melihat tanda-tanda meredanya tekanan inflasi.
Data CPI di bulan Desember turun untuk bulan kedua tapi tetap terlalu tinggi di atas 10%. Kita perlu mencari tanda-tanda yang lebih besar lagi bahwa tekanan tersebut mereda sebelum BOE menjadi lebih nyaman pada kebijakannya.
China
Sabtu merupakan perayaan malam tahun baru di China, lalu diikuti oleh Festival Musim Semi. Suasana tahun baru yang umumnya berlangsung setidaknya hingga akhir Januari dapat semakin mendorong konsumsi domestik dan investasi di China. Miliaran perjalanan dilakukan selama Tahun Baru Imlek juga diperkirakan dapat membawa gelombang kedua Covid-19 ke daerah pedesaan dan kota-kota kecil yang sebagian besar tidak terinfeksi.
Mengingat populasi umum akan memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi, dampak ekonomi dari wabah kedua seharusnya lebih kecil di daerah yang telah bertahan selama ini dari gelombang evakuasi utama.
Jepang
Keputusan kebijakan moneter Bank of Japan menunjukkan penundaan keputusan besar sampai setidaknya pertemuan terakhir Gubernur Kuroda di bulan Maret. Setelah itu, ringkasan pendapat di hari Rabu kemungkinan menjadi sisi menarik, begitu juga dengan risalah bulan Desember yang akan dirilis di hari Senin.
Meskipun sudah ketinggalan zaman saat ini, tapi hal tersebut akan memberikan perspektif tentang keputusan untuk mengubah plafon dari Yield Curve Control secara tak terduga.
Minggu depan juga akan terfokus pada data PMI Jepang, Leading Index, dan juga CPI Tokyo.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
US CB Leading Index, EUR Consumer Confidence, EU Foreign Ministers Meeting in Brussels, EBC’s Panetta speaks, ECB President Lagarde speech, BOJ December Meeting Minutes
Selasa
US Flash PMI, US Richmond Fed Manufacturing, AUD Business Confidence, EUR Plash PMI (EZ, France, Germany, UK), JPY PMI, EBC’s Knot speaks, EUR German Foreign Ministers Baerbock addresses the Council of Europe, SNB’s Vice Chairman Schlegel speaks, Earnings Report (GE, J7J), Lockheed Martin, Microsoft, Raytheon Technologies, 3M, Verizon)
Rabu
US Philadelphia Fed Non-Manufacturing Activity, AUD CPI, AUD Leading Index, CAD Rate Decision, GER IFO Business Climate, JPY Leading Index, NZD CPI, Earnings Report (Abbott Labs, ASML Holding, AT&T, Boeing, IBM, Tesla)
Kamis
US Q4 GDP, US New Home Sales, US Initial Jobless Claims, US Durable Goods, US Wholesale Inventories, JPY PPI Services, JPY Machine Tool Orders, BOJ Summary of Opinions from January Meeting, Earnings Report (American Airlines, Blackstone, Comcast, Intel, Mastercard, Southwest Airlines, Visa)
Jumat
US Personal Income/Spending, US Michigan Consumer Sentiment, US Pending Home Sales, AUD PPI, JPY Tokyo CPI, NZD Business Confidence, EUR Spain GDP, Earnings (American Express, Chevron, HCA Healthcare)
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Rally berpotensi dibayangi oleh koreksi turun karena Weekly candle berhasil ditutup dalam kondisi candle Hanging Man. Hal ini dirasa cukup wajar mengingat kenaikan yang terjadi di 3 minggu terakhir, pasca penurunan di level 1.04820, hingga level tertinggi kemarin di 1.08860. Dengan demikian sinyal hanging man tersebut kami asumsikan isyarat akan terjadinya koreksi turun bagi Euro. Di sisi lain, jika tarik Fibonacci Retracement dari level tertinggi 1.22650 hingga terendah 0.95340, maka kita kini masih berada di FR 50% Weekly 1.08995, sehingga peluang terkoreksi juga cukup wajar. Kini, penurunan diharapkan tidak lebih rendah dari FR 38.2% 1.05772, sehingga peluang bullish masih bisa terjaga. Daily juga menunjukkan ada potensi terjadinya double top kecil di zona 1.0880an, sehingga koreksi diperkirakan berjalan mulus. Tapi jika rally mampu naik tembus 1.08860, maka rally akan semakin kokoh dan lebih cepat dari perkiraan akan mencapai zona 1.10.
Resistance : 1.09350, 1.10000, 1.11730
Support : 1.0735, 1.06224, 1.05720,
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Nikkei diselamatkan di detik-detik terakhir saat Wall Street berhasil rebound di malam hari. Dengan demikian pola double Bottom di grafik Daily pun cukup menjanjikan meski penembusan sebelumnya sempat false breakout. Tapi minggu depan akan bergantung pada FR 61.8% Daily 27229. Kita belum berada di sisi bullish yang terlalu kuat bagi Nikkei. Bahkan Weekly menunjukkan kenaikan ini sekedar rebound teknis, sebelum nantinya kembali dalam tekanan turun. Cermati support 26000 untuk potensi pembalikan!
Resistance : 27300, 27617, 27840
Support : 26213, 25890, 25605
Outlook : Bullish
HANGSENG: Market akan berjalan singkat karena Hang Seng akan libur Senin hingga Rabu, dan buka di hari Kamis – Jumat. Dengan demikian potensi koreksi juga membayangi di pembukaan Kamis karena China masih perpanjang liburnya hingga minggu berikutnya. Perhatikan resistance Weekly 22100 yang sebenarnya sudah cukup dekat, karena minggu lalu tercapai di 22084! Wajar jika terjadi koreksi, dan support 20800an akan menjadi perhatian!
Resistance : 22000, 22410, 22865
Support : 21777, 21500, 21140
Outlook : Bearish
CFD
Dow Jones: Weekly terlihat potensial untuk Bearish karena diperkuat oleh potensi Double Top dan juga Bearish Engulfing. Kondisi ini akan terkonfirmasi jika terjadi penurunan di bawah 32700an. Area ini akan menjadi fokus utama mengingat pola double Top nampak jelas terlihat, dan 32682 adalah neckline yang harus ditembus. Jika terwujud, maka kita berpeluang melihat penurunan lanjutan hingga potensi support 30770, cukup jauh, tapi zona 31860 akan menjadi zona tengah yang bisa memberikan isyarat tersebut. Selama area tidak ditembus, kita mungkin tidak perlu melihat zona 30700an tersebut muncul. Di sisi bullish, kenaikan diperlukan tembus di atas 34240 untuk memperkecil peluang double Top tersebut, dan harus naik di atas 34700 untuk benar-benar menggagalkan pola tersebut. Selama tidak memenuhi syarat, maka peluang penurunan masih tetap terbuka.
Resistance : 33992, 34240, 34701
Support : 33027, 32686, 32300
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Kita memasuki periode transisi dari zona bearish sebelumnya ke zona bullish terbaru, pasca candlestick berhasil ditutup di luar jalur Falling Wedge weekly. Level 82 benar-benar harus dilewati minggu depan untuk mengesahkan kenaikan ini, sekaligus memperkuat bullish. Selain itu, Daily Inverse Head & Shoulders pun sudah konfirm tembus neckline, sehingga pembukaan di hari Senin diharapkan dengan mudah melewati zona 82, untuk kemudian berlanjut menguji resistance FR 61.8% Daily 84.69. Dan jika keduanya tidak ada kendala untuk dilewati, maka kita berpeluang melihat kenaikan berlanjut membuka peluang ke zona 88 dan 90. Bearish bisa kembali muncul jika kabar tentang aktivitas Imlek di China terhalang oleh lonjakan kasus Covid, dan juga kekhawatiran resesi yang masih membayangi. Jika sebelumnya tingkat permintaan rebound karena harapan aktivitas yang pulih di China pasca reopening, kali ini penurunan juga akan tergantung dari kabar bagaimana kondisi perjalanan domestik di China selama Imlek. Data ekonomi yang lemah dikhawatirkan memicu kekhawatiran resesi dan menekan permintaan. Jadi tetap waspadai juga dari sisi data. Sementara dari produksi Rusia maupun OPEC+, sepertinya kita belum akan terlalu khawatir karena OPEC+ berjanji akan bertindak menyeimbangkan supply-demand.
Resistance : 82.09, 84.69, 88.10
Support : 77.74, 75.66, 70.08
Outlook : Bullish
Double Top yang dinantikan di sisi Daily chart sepertinya akan terwujud setelah kenaikan di hari Jumat tetap gagal lanjutkan penembusan di atas resistance 1.24430, dan candle ditutup oleh hanging man. Dan kondisi ini kemungkinan juga diperkuat oleh rejection FR 61.8% Weekly 1.24440 sehingga kami menilai potensi koreksi turun juga bisa terjadi di Pound minggu depan. Support 1.22248 akan memiliki kesempatan untuk diuji, di mana area ini adalah MA 50 Weekly. Tidak diharapkan untuk tembus jauh di bawah 1.20415 (FR 50% Weekly), tapi Daily kemungkinan bisa mengejar kembali area di bawah 1.2300.
Resistance : 1.24440, 1.25370, 1.28110
Support : 1.22470, 1.1933, 1.1863
Outlook : Bearish
Liburnya market China untuk perayaan imlek kemungkinan menjadi salah satu kekhawatiran bagi bullish gold karena aktivitas permintaan kemungkinan relatif kecil. Dan juga “masa tenang” Fed selama 1 minggu ke depan kemungkinan membuat pergerakan relatif stabil. Jika melihat akumulasi pernyataan Fed minggu lalu, nampaknya Fed bisa membuka peluang untuk beralih ke suku bunga yang lebih rendah di FOMC Februari. Tapi jika melihat kebiasaan yang terjadi dan juga data pekerjaan yang masih solid, maka kami khawatir FOMC akan membuka kejutan di luar ekspektasi. Dan pergerakan minggu depan akan menjadi gambarannya. Tapi ekspektasi kami adalah profit taking mendominasi, didukung oleh candle Weekly ditutup oleh Hanging Man setelah rally di 3 minggu terakhir.
Resistance : 1937.30, 1949.50, 1965.80
Support : 1919.60, 1909.75, 1889.90
Outlook : Bearish
Weekly chart cukup menjanjikan. Ditutup dengan inverse Hammer dan di dekat support 126.94, maka secara teknis harusnya menjadi isyarat kita bisa melihat pantulan teknis minggu depan. Terlepas dari data ekonomi ataupun Summary of Opinion dari BOJ Januari maupun Desember, maka peluang rebound bisa terjadi hingga kisaran 131.55 dan 133.60 sebagai resistance terjauh sebelum kembali lanjut penurunan. Di sisi support, cukup perhatikan low minggu lalu 127.200! Jika terjadi penembusan, maka ekspektasi tembusnya 126.94 semakin nyata, dan bisa berlanjut lebih rendah.
Resistance : 131.550, 133.60, 135.48
Support : 127.20-, 126.350, 125.100
Outlook : Bullish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.23955 | 1.22300 | 1.14680 | 1.34460 |
EURUSD | 1.08355 | 1.08310 | 0.98860 | 1.12330 |
USDJPY | 129.545 | 127.830 | 148.78 | 115.120 |
AUDUSD | 0.69665 | 0.69750 | 0.63980 | 0.70660 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1926.90 | 1919.80 | 1633.50 | 1796.80 |
CLSCID | 81.71 | 80.05 | 86.22 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 33467 | 34422 | 32769 | 34913 |
HSI | 21982 | 21777 | 14627 | 23818 |
NKI | 26820 | 25710 | 27530 | 28910 |
KSP | 316.90 | 315.20 | 300.65 | 357.50 |