Periode: 30 Januari - 3 Februari 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah siap untuk mengakhiri minggu ini dengan catatan yang cukup kuat mengingat kekhawatiran resesi global diimbangi oleh optimisme bahwa momentum pembukaan kembali China akan berlanjut. Data ekonomi juga menunjukkan sebagian besar ekonomi AS tetap kuat.
Minggu mendatang akan terfokus pada dua acara besar, yaitu pertemuan Virtual OPEC+ untuk membahas output produksi mereka dan juga kebijakan FOMC. Pertemuan OPEC+ kemungkinan akan relatif mudah dengan keputusan mempertahankan produksi mereka sambil menunggu apa yang terjadi dengan outlook permintaan global jangka pendek.
Trader juga akan mencermati laporan earnings dari kedua perusahaan raksasa minyak Exxon dan Shell.
(marketpulse)
Federal Reserve vs BOE: Siap Kejutkan Pasar?
Fed, BOE dan ECB akan menjadi pusaran fokus perhatian investor minggu depan saat mereka mengumumkan suku bunga. Masing-masing diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk menegaskan bahwa mereka masih dalam jalur perlawanan terhadap inflasi. Investor mengantisipasi kenaikan 25 bps dari Fed, 50 bps dari BOE dan juga 50 bps dari ECB. Tapi, apakah bank sentral akan memenuhi ekspektasi pasar?
FOMC, pertarungan 25 bps vs 50 bps tetap terbuka
Pada FOMC Desember lalu, Fed menurunkan laju kenaikan suku bunga menjadi 50 bps saja dari kenaikan-kenaikan sebelumnya yang cukup besar 75 bps. Kali ini, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga hanya 25 bps sambil terus membiarkan aset hingga $95 miliar bergulir dari neraca setiap bulan.
Fed mencoba mengarahkan ekonomi ke ‘soft landing’ dengan berupaya membawa inflasi kembali ke target jangka panjang 2% sambil menghindari resesi. S&P 500 naik 11.5% sejak awal Oktober sebagian berkat optimisme investor yang muncul tentang dinginnya inflasi. Tapi Fed masih akan berjuang untuk memutuskan kapan harus menghentikan kenaikan suku bunga.
Peluang Melunaknya Fed
Pasar obligasi saat ini memperkirakan peluang 94.7% kenaikan suku bunga 25 bps di 1 Februari, dan hanya sekitar 5.3% saja peluang untuk kenaikan 50 bps menurut CME Group. Jika FOMC memenuhi ekspektasi dan menaikkan 25 bps, maka akan membawa federal funds rate di kisaran 4.5% – 4.75%. Pasar juga “menghargai” 78% peluang FOMC kembali menaikkan suku bunga setidaknya 25 bps di FOMC Maret.
FOMC Desember memperbarui proyeksi pertumbuhan ekonomi AS jangka panjang, dan menilai 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian AS.
Ekonom Fed memproyeksikan tingkat pengangguran naik dari 3.5% bulan Desember menjadi rata-rata 4.6% di 2023. Juga memangkas perkiraan pertumbuhan GDP 2023 menjadi hanya 0.5%, dan proyeksi GDP 2024 dipangkas menjadi 1.6% saja. Tidak hanya itu, FOMC juga mengantisipasi indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti yang akan terus meningkat sebesar 3.5% tahun 2023, jauh di atas target Fed sebesar 2%. Core PCE dilaporkan berada di 4.7% untuk bulan November, turun dari puncaknya sebesar 5.2% di bulan September.
Fokus Pernyataan Powell
Investor akan mencermati setiap komentar dari ketua Fed jerome Powell yang dapat memberi petunjuk kapan investor bisa mengharapkan Fed berhenti menaikkan suku bunga dan apakah Fed akan beralih pada pemangkasan suku bunga di akhir 2023 atau tidak.
BOE: Dilema Agresif dan Resesi
BOE diharapkan akan menaikkan suku bunga 50 bps di 2 Feb menjadi 4% dan lanjut dengan kenaikan 25 bps lagi di bulan Maret sebelum akhirnya berhenti menaikkan suku bunga, menurut polling yang dilakukan Reuters terhadap ekonom. BOE adalah salah satu bank sentral yang pertama di antara bank sentral global yang mulai menaikkan biaya pinjaman dan sudah menaikkan 340 bps sejak memulai siklus pengetatan ini di Desember 2021, untuk menjinakkan inflasi. Inflasi Desember berada di 10.5%, karena harga makanan dan minuman meningkat di laju tercepat sejak 1977.
Perekonomian Inggris hampir pasti menuju resesi, polling menunjukkan peluang 75% dalam 1 tahun, meski lebih rendah dari peluang 85% bulan lalu. GDP berkontraksi 0.3% di Q3, tapi polling mengatakan datar di kuartal terakhir, sehingga hanya menghindari definisi teknis dari resesi.
(forbes, yahoo, reuters)
China kembali dari masa libur perayaan Imlek, dan minggu depan diperkirakan akan menjadi minggu tersibuk bagi market. 3 bank sentral utama Fed, BOE dan ECB akan menjadi fokus utama perhatian para pelaku pasar karena diperkirakan akan kembali umumkan kenaikan suku bunga. Fed bahkan diperkirakan akan relatif melambat, sementara ECB tetap hawkish. Sayangnya BOE berada di persimpangan dan belum cukup jelas apa rencana mereka dengan kebijakan moneternya. Di sisi lain, Inggris memiliki prospek ekonomi paling suram di antara ketiganya. Dan kembalinya China diharapkan kembali meramaikan volatilitas. Investor akan tertuju pada seberapa besar aktivitas ekonomi China pasca pembukaan kembali. Jepang termasuk negara yang terbantu dari pembukaan kembali China, selain tentunya Australia. Dan minggu sibuk akan diakhiri dengan rilis data NFP AS yang juga akan menjadikan acuan bagi Fed dalam laporan kebijakan berikutnya!
Fokus Pekan ini:
Pasar saham AS bergerak sedikit lebih tinggi karena reaksi investor terhadap laporan keuangan yang beragam dan berpegangan pada harapan bahwa Fed kemungkinan tidak akan terlalu memperketat. Bahkan saham kini beralih dari oversold ke level yang lebih tinggi karena risiko resesi memudar dan juga keraguan investor bahwa Fed akan menindaklanjuti perkiraan dot plot mereka.
Data PCE sebagai ukuran inflasi yang disukai Fed turun dari 4.7% menjadi 4.4% di bulan Desember untuk basis tahunan, sementara PCE m/m dirilis 0.3%. Dengan kenaikan data bulanan seharusnya membuat keputusan yang mudah untuk tidak mengikuti petunjuk Dewan Gubernur yang memberi sinyal bahwa mereka siap untuk berhenti menaikkan suku bunga, melainkan tetap agresif untuk menurunkan inflasi.
AS
Tidak ada minggu yang lebih sibuk dibanding minggu depan. Trader akan fokus pada keputusan FOMC, tapi juga harus memperhatikan dengan cermat pendapatan teknologi dengan kapitalisasi besar, dan juga laporan penggajian non pertanian.
Fed diperkirakan akan terus memperlambat laju kenaikan suku bunga dengan kenaikan suku bunga 25 basis poin. Tren disinflasi terlihat, tapi Core PCE kemarin menunjukkan bahwa tekanan harga akan datang dan pasar tenaga kerja menyangkal untuk tembus dan kemungkinan bisa mendorong Fed untuk tetap waspada dalam pertarungan inflasinya.
Laporan NFP masih diharapkan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sebesar 175K, bahkan saat kita mendengar banyaknya laporan tentang PHK di sektor teknologi, keuangan dan juga real estat. Sebagian besar PHK kemungkinan akan terjadi selama beberapa kuartal berikutnya.
Musim pendapatan akan semakin riuh karena Wall Street akan mendengar laporan dari Advanced Micro Devices, Alphabet, Amazon, Amgen, Apple, Canadian Pacific Railway, Deutsche Bank, Exxon Mobil, Ferrari, Ford Motor, General Motors, Honeywell International, McDonald’s, Qualcomm, Softbank, Shell, hingga United Parcel Service.
EU
Ada 3 even menonjol minggu depan, dan yang paling jelas adalah pertemuan kebijakan moneter ECB di hari Kamis. Saat suku bunga menjadi yang paling ditunggu, data flash inflasi di hari Rabu dan juga GDP di hari Selasa bisa mempengaruhi apakan bank sentral akan berusaha melunakkan pesan hawkishnya.
Kenaikan suku bunga 50 bps sebagian besar diantisipasi, tapi apa yang terjadi selanjutnya masih kurang pasti untuk saat ini.
Inggris
Bank of England juga memiliki keputusan yang sangat sulit selama beberapa bulan mendatang. Di satu sisi, inflasi masih di atas 10%, dan kemungkinan ekonomi tidak jatuh ke dalam resesi di paruh kedua tahun lalu, dan cukup mengejutkan banyak orang.
Di sisi lain, inflasi yang telah melambat dalam 2 bulan terakhir, juga GDP November kemungkinan hanya menunda daripada memperkecil hal yang dikhawatirkan pasar. Prospek tetap suram, dan bagaimana BOE akan menavigasi kebijakan masih sangat tidak pasti. Dan minggu depan dalam laporan kebijakan moneter akan berisi prakiraan terbaru dari bank sentral. Mayoritas analis memperkirakan mereka akan menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 4%, dan sebagian kecil incar 25 bps.
China
Pasar ekuitas China akan kembali dibuka pasca libur Tahun Baru Imlek, dan trader menunggu seberapa banyak aktivitas ekonomi yang meningkat bulan lalu setelah mereka mulai mencabut beberapa pembatasan COVID.
Trader akan mencermati rilis data PMI Manufaktur resmi dari pemerintah yang kemungkinan bisa kembali ke wilayah ekspansi. PMI Service diperkirakan akan membukukan rebound kuat dari 41.6 menjadi 51.5.
Jepang
Tekanan pelemahan tajam Yen di masa lalu agak mereda dan pembukaan kembali China kemungkinan akan mendukung dimulainya pemulihan ekonomi Jepang di paruh pertama tahun ini.
Rapat BOJ berikutnya akan diadakan bulan Maret dan akan menjadi rapat terakhir di masa jabatan Gubernur Haruhiko Kuroda. Kandidat gubernur Bank of Japan Takatoshi Ito baru-baru ini mengatakan bahwa jika BOJ mengabaikan Yield Curve Control, maka BoJ perlu melakukan tinjauan komprehensif terhadap kerangka kebijakannya.
Minggu depan akan fokus pada data tingkat pengangguran, retail sales, Industrial Production, data perumahan baru, dan juga rilis data PMI.
Australia
Reopening China telah mensupport Australia dan juga New Zealand secara signifikan. Fokus tertuju pada rilis data PMI China.
Untuk Australia, kalendar ekonomi akan berisi laporan retail sales bulan Desember yang akan menunjukkan bahwa pengeluaran sedang mendingin, building approval diharapkan pulih dan juga laporan kepercayaan bisnis NAB.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
SPA Retail Sales, SPA Inflation Rate, GER GDP, US Dallas Fed Manufacturing Index
Selasa
JPY Unemployment Rate, JPY Industrial Production, JPY Retail Sales, AUD Retail Sales, CNY NBS Non-Manufacturing PMI, JPY Housing Starts, JPY Consumer Confidence, FRA GDP, GER Retail Sales, CHF Retail Sales, FRA Inflation, GER Unemployment Rate, UK Mortgage Approvals, EUR GDP, GER Inflation, US Home Price Index, US Chicago PMI, US Consumer Confidence, CAD GDP
Rabu
NZD Unemployment Rate, NZD, Manufacturing PMI, CNY Manufact. PMI, JPY Jibun Manufact. PMI, UK Nationwide Housing Prices, SPA Manufact. PMI, CHF Manufact. PMI, ITA Manufact. PMI, GER Manufact. PMI, EUR Manufact. PMI, UK Manufact. PMI, EUR Unemployment Rate, EUR Inflation Rate, US ADP Employment Change, US Manufact. PMI, US ISM Manufact. PMI, US JOLTS Job Openings, US Fed Interest Rate Decision
Kamis
CHF Consumer Confidence, UK BOE Interest Rate Decision, UK BOE MPC Meeting Minutes, EUR ECB Interest Rate Decision, US Initial Jobless Claims, US Factory Orders, ECB Press Conference, ECB President Lagarde speech
Jumat
AUD Services PMI, AUD Home Loans, JPY Services PMI, CNY Services PMI, SPA Services PMI, GER Services PMI, EUR Services PMI, UK Services PMI, BOE Pill speech, US Avg Hourly Earnings, US Nonfarm Payrolls, US Unemployment Rate, US Services PMI, US ISM Non-Manufacturing PMI
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Candlestick Weekly ditutup oleh Shooting star, dan ini merupakan kedua kalinya doji candle muncul pasca hanging man di minggu sebelumnya, Kita mungkin akan mendapatkan sinyal reversal ini terkonfirmasi jika ternyata minggu depan Fed tetap hawkish dan ECB sesuai ekspektasi menaikkan suku bunga 50 bps. Hal tersebut akan memicu penguatan dolar sehingga Euro cenderung tertekan. Sementara di sisi Daily, candle Jumat ditutup bearish dengan tail bawah agak panjang dibanding tail atasnya Ada kecenderungan penurunan masih bisa berlanjut di hari Senin, didukung pula oleh kondisi overbought di sisi RSI. Penurunan akan menguji support 1.07650, dan penembusan akan membuatnya kembali turun di kisaran area 1.06000-an. Tapi jika tidak tembus, maka potensi rebound bisa kembali menyambangi area 1.08000-an kembali. Dengan catatan saat Fed semua bisa berubah menjadi lebih tinggi dari resistance 1.09280 atau lebih rendah dari support 1.07650. Dan ECB kemungkinan menjadi “penetralisir” tekanan tersebut jika tetap hawkish!
Resistance : 1.09350, 1.10000, 1.11730
Support : 1.0735, 1.06224, 1.05720,
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Kedua kalinya Weekly candle ditutup bullish. Kenaikan kemungkinan masih bisa berlanjut, dan bahkan bisa lebih tinggi jika didukung oleh keputusan Fed yang less hawkish minggu depan. Sebaliknya akan terpicu turun deras jika Fed ternyata kejutkan pasar dengan kenaikan di atas ekspektasi. Resistance 28200 akan menjadi acuan. Jika harga mampu tembus, maka Nikkei kembali ke zona Bullish kuat. Tapi jika gagal, maka kita akan kembali ke zona bearish kuat dan penurunan di bawah 26500 akan membuka peluang penurunan yang lebih kuat.
Resistance : 27300, 27840, 28240
Support : 27300, 26840, 25890
Outlook : Bullish
HANGSENG: China akan kembali dan diharapkan pasar kembali volatile. Resistance 22100 sudah ditembus dan kita berhadapan dengan resistance 22865 (FR 50% Weekly) palang pintu terakhir sebelum masuk zona kritikal berikutnya 23000-an. Seharusnya tidak ada maslaah untuk tembus, tapi Powell bisa menjadi pembeda dan bisa berbalik di bawah 22000 kembali
Resistance : 22000, 22410, 22865
Support : 21777, 21500, 21140
Outlook : Strong Bearish
CFD
Dow Jones: Weekly berhasil membalikkan keadaan dengan ditutup oleh candle bullish, meskipun level penutupan masih berada di bawah dari high minggu sebelumnya. Tapi pola candle seperti ini cenderung membuka peluang kenaikan sehingga bisa berpotensi menggagalkan Bearish Engulfing minggu sebelumnya, atau pun peluang dari Double Top yang kita nantikan. Jawabannya akan bergantung dari keputusan Fed minggu depan. Jika naik 50 bps, maka Double Top segera terkonfirmasi dengan neckline 32740 kemungkinan bisa ditembus. Tapi jika hanya naik 25 bps, maka kita kemungkinan lihat kelanjutan kenaikan dan Double Top gagal total saat harga tembus di atas 34720. Next support bisa lanjut ke zona di bawah 32000-an jika Fed naikkan suku bunga 50 bps dan tetap hawkish. Tapi jika Fed naik 25 bps dan sinyalkan kemungkinan bisa lebih lambat dalam laju kenaikan suku bunga berikutnya, kita mungkin mendapatkan area 35000-an kembali muncul.
Resistance : 34240, 34701, 35000
Support : 33470, 33027, 32686
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Posisi Bullish terganggu saat terjadi penurunan yang cukup tajam di hari Jumat. Rejection juga kembali terjadi di resistance 82-an. Dan ini membuat kondisi bullish dari inverse Head & Shoulders daily kembali terancam karena penutupan kembali berada di bawah neckline, tapi masih berada tepat di dalam zona neckline 79 tersebut. Selanjutnya akan ditentukan dari penutupan berikutnya apakah masih tetap di bawah neckline atau tidak. Ini kemungkinan akan tergantung dari laporan aktivitas China minggu depan saat China kembali aktif di pasar, kebijakan OPEC+ dan juga pernyataan Powell saat umumkan kebijakan suku bunga Fed. Pernyataan yang hawkish bisa mengakibatkan penurunan di sisi demand. Sementara kebijakan OPEC+ diharapkan tetap mengacu pada ketidakseimbangan demand dan supply sehingga dorongan naik bisa kembali terjadi, diperkuat oleh permintaan China yang mungkin pulih jika reopening dianggap berhasil. Support 75 tetap menjadi ancaman serius jika ditembus, dan resistance 82 akan menjadi salah satu tembok kokoh yang harus ditembus sebelum konfirm lanjutkan kenaikan ke resistance 84 atau lebih tinggi.
Resistance : 82.09, 84.69, 88.10
Support : 77.74, 75.66, 70.08
Outlook : Bullish
Double Top di sisi Daily chart masih memiliki peluang untuk bisa terwujud, tapi kondisi ini juga terancam gagal jika resistance 1.24460 ditembus minggu depan. Weekly candle sebenarnya berada di sisi yang mendukung penurunan karena ditutup oleh long lower shadow atau hanging man di zona resistance. Semua akan bergantung dari kebijakan bank sentral. Fed mungkin akan menjadi penolong bagi bullish jika umumkan kenaikan yang lebih kecil atau sesuai ekspektasi pasar, 25 bps. Sementara BOE, sikap ragu BOE kemungkinan membuat pound bisa kembali turun meski BOE naikkan 50 bps.
Resistance : 1.25370, 1.26650, 1.28110
Support : 1.23620, 1.22470, 1.1933
Outlook : Bearish
Minggu depan dipastikan sangat volatile untuk Emas dengan kembalinya China ke pasar setelah libur Imlek. Keputusan Fed di pertengahan pekan dan NFP di akhir pekan akan menjadi pemicu sentimen pasar. Kenaikan 50 bps akan membuat Emas berpotensi gagal naik ke area 2000-an, tapi kenaikan 25 bps bisa membuka gejala awal untuk ke arah 2000-an. Dan data NFP akan menjadi pemicu yang lebih tinggi atau berbalik deras jika ternyata dirilis lebih kuat. Support 1911 menajdi pertahanan terdekat saat ini jika terjadi tekanan sebelum FOMC. Sementara resistance 1949 adalah pertahanan pertama yang harus ditembus saat FOMC. Weekly candle kurang kondusif bagi Bullish, tapi pernyataan Powell yang less hawkish bisa membantu gagalkan potensi tekanan di grafik Weekly tersebut. Efek akhir bulan kemungkinan bisa diminimalisir kali ini karena pasar lebih antusias menunggu keputusan Fed.
Resistance : 1949.90, 1965.80, 2000
Support : 1911.00, 1896.40, 1877.20
Outlook : Bearish
Adanya perbedaan suku bunga antara Fed dan BOJ masih tetap menjadi kunci bagi USJDPY. Selama BOJ belum ada niat untuk naikkan suku bunga, maka semua akan terserah Fed. Kenaikan 50 bps dari Fed cukup membuat USDJPY rebound hingga kisaran resistance 133 atau 135. Tapi kenaikan 25 bps dari Fed bisa membuat USDJPY turun di bawah 127.80 dalam waktu dekat, dan “membantu” tugas BOJ tidak terlalu berat di pertemuan Maret.
Resistance : 131.550, 133.60, 135.48
Support : 127.20, 126.350, 125.100
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.23940 | 1.23955 | 1.14680 | 1.34460 |
EURUSD | 1.08670 | 1.08355 | 0.98860 | 1.12330 |
USDJPY | 129.850 | 129.545 | 148.78 | 115.120 |
AUDUSD | 0.71070 | 0.69665 | 0.63980 | 0.70660 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1927.10 | 1926.90 | 1633.50 | 1796.80 |
CLSCID | 79.39 | 81.71 | 86.22 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 34034 | 33467 | 32769 | 34913 |
HSI | 22658 | 21982 | 14627 | 23818 |
NKI | 27420 | 26820 | 27530 | 28910 |
KSP | 328.80 | 316.90 | 300.65 | 357.50 |