Periode: 6 - 10 Februari 2023
What to Expect from OIL?
Para pedagang energi dibuat bingung di hari Jumat. Harga minyak yang awalnya naik lebih tinggi pasca laporan pekerjaan yang mengesankan diikuti oleh rebound besar-besaran di sisi data ISM Services, berbalik turun seiring keraguan resesi yang cepat menghilang karena ekonomi menunjukkan tanda-tanda tidak ada kerusakan.
Tapi rally harga minyak mentah tidak berlangsung lama, karena beberapa mengira pasar tenaga kerja yang kuat tersebut akan memperumit apa yang dilakukan Fed dan juga menjaga risiko pengetatan yang jauh lebih agresif.
Pembalikan harga minyak juga mengakibatkan pembalikan pada pasar saham. Prospek permintaan minyak mentah jangka pendek seharusnya terlihat sedikit lebih sehat, jadi pelemahan ini kemungkinan tidak akan bertahan terlalu lama. Minyak mentah Brent tidak turun di bawah level $80 karena prospek ekonomi global tampaknya akan baik-baik saja di sisi kuartal 1 -2023 ini.
(marketpulse)
Inflasi Rendah, Suku Bunga Melambat, Bagaimana Nasib Emas?
Permintaan dari bank sentral berada di level tertinggi dalam 55 tahun, tapi investor kemungkinan punya rencana lain. Harga masih diatur oleh pergerakan dolar AS, serta suku bunga dan juga inflasi. Jadi pertanyaannya kini adalah apa yang akan terjadi saat kenaikan suku bunga ditetapkan melambat?
Pembelian Terbesar 55 Tahun
Tahun lalu, bank sentral membeli 1.136 ton emas atau 40 juta ons, sepertiga dari semua emas yang ditambang di tahun 2022, menurut data World Gold Council (WGC), dan itu adalah tertinggi dalam 55 tahun. Kurang lebih sekitar 152% lebih cepat dari tahun sebelumnya. Karena hal inilah yang membuat harga naik, selain pelemahan dolar AS. Emas mengakhiri tahun 2022 di kisaran $1.800 per onz, dan sempat menjangkau $1959 di awal Februari 2023.
Minat yang meningkat ini hadir di saat yeng bergejolak bagi dunia. Louise Street, analis pasar senior untuk WGC, mengatakan pada Investors’ Chronicle bahwa pembelian safe haven mendorong peningkatan dari kondisi ekonomi langsung.
Sanksi Keuangan Dorong Permintaan?
Kekhawatiran suku bunga lebih merupakan pendorong bagi kalangan investor. Sementara pembelian oleh bank sentral justru lebih didorong oleh kebijakan. Hal ini merupakan keputusan jangka panjang menurut Louise.Street.
Tapi ada laporan baru dari IMF yang menunjukkan sanksi menjadi pendorong meningkatnya permintaan tersebut. Emas dianggap sebagai safe haven dan diinginkan saat negara-negara dikenai sanksi keuangan dan juga saat investasi keuangan berpotensi mengalami pembekuan dan penyitaan aset.
Di saat bersamaan dengan pembangunan bank sentral selama beberapa dekade, investor menarik diri dari logam. Arus keluar bersih sekitar $3 miliar di tahun tersebut, setara dengan 3% dari totak stok, atau 110 ton setelah arus keluar sebesar 189 ton di tahun 2021.
Investor Besar vs Bank Sentral
Singkatnya, hampir semua grup cenderung bullish pada Emas. Data menunjukkan, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) ada arus keluar bersih sebesar 90 ton di kuartal Desember, tapi jauh lebih rendah dari arus keluar 244 ton di kuartal sebelumnya. Industri ini juga cenderung masih dalam mode “kebingungan” di bulan Januari.
“Tidak seperti pengembalian ekuitas dan pendapatan tetap, komoditas justru bertahan relatif baik tahun lalu, dan dapat membuat mereka tertinggal dari investor di awal 2023,” kata Gary Buxton, kepala ETF Eropa, Timur Tengah dan Afrika di Invesco.
Emas rally hingga akhir tahun dan terus melakukannya di awal tahun ini, tapi tanpa katalis lonjakan inflasi ataupun ketegangan geopolitik yang meningkat, permintaan kemungkinan turun dalam waktu dekat.
Tentunya investor besar dan bank sentral punya agenda yang sangat berbeda. Namun, WGC juga telah merilis pandangan jangka panjang minggu ini yang menambahkan beberapa perspektif jangka panjang.
Bank-bank sentral hanya beralih ke pembelian (secara bersih) di tahun 2010, saat minat pasar negara berkembang pertama kali mulai melebihi penjualan Barat. Sementara sistem keuangan global telah bergeser secara signifikan saat itu, dan membuat pengembalian cadangan dolar AS yang cepat di banyak negara tidak mungkin terjadi. Jadi, ingat selalu saat mengambil pandangan safe-haven jangka panjang: minat bank sentral, yang saat ini sangat berkomitmen pada logam mulia, dapat berubah lagi. Dan alasan jangka pendek untuk berhati-hati adalah investor lain kemungkinan memutuskan untuk mengalihkan keuntungan Emas baru-baru ini menjadi cash atau ekuitas murah. (investorchronicle)
Dengan kejutan saat rilis data NFP kemarin, market akan sangat ingin mengetahui apa yang akan disampaikan para pejabat Fed minggu depan, merespon data pekerjaan yang mengalami rebound tinggi. Hal ini juga membuat pasar ‘hopeless’ karena Fed bisa saja tetap berada di jalur agresifnya sehingga peluang untuk kenaikan suku bunga berikutnya tetap akan terbuka, bahkan untuk kenaikan yang lebih cepat. Minggu depan juga akan diisi oleh rilis data GDP Inggris dan juga inflasi China. Kemungkinan kita akan mendapat gambaran dari data GDP seberapa dalam kemungkinan ekonomi Inggris mengalami perlambatan. Sementara dari China, kemungkinan inflasi diperkirakan mulai beranjak naik seiring aktivitas yang mulai berjalan pasca pencabutan aturan Zero-Covid. Sementara dari zona Eropa data cenderung tidak terlalu signifikan untuk minggu depan. Fokus tetap tertuju pada pernyataan para pejabat bank sentral.
Fokus Pekan ini:
Setelah minggu yang sibuk dan juga bergejolak yang diawali dari nada hawkish Ketua Fed Powell, kemudian kekecewaan besar pendapatan sektor teknologi, Wall Street seharusnya tidak terlalu terkejut bahwa laporan NFP kemarin mengguncang pasar. Laporan NFP fantastis diikuti oleh laporan yang menunjukkan bahwa sektor jasa menolak untuk “istirahat”.
Saham AS turun karena investor sadar pergerakan bearish dari Treasury Yield sudah berakhir dan Fed kemungkinan memang harus memberikan beberapa kenaikan suku bunga lagi.
Harga minyak juga turut terpengaruh setelah data NFP yang mengesankan diikuti pula oleh rebound besar-besaran pada data ISM services. Para pedagang mengira pasar tenaga kerja yang kuat justru akan memperumit apa yang dilakukan Fed dan menjaga risiko pengetatan yang jauh lebih agresif. Emas tidak sepenuhnya kehilangan bull case-nya, tapi bisa rentan terhadap beberapa tekanan jangka pendek lebih lanjut. Minggu depan akan sangat penting untuk mendengar pembicaraan Fed untuk mendapat sedikit lebih banyak argumen tentang seberapa tinggi mereka akan menaikkan suku bunga
AS
Kini Wall Street memiliki cukup waktu untuk mencerna keputusan FOMC yang dovish tapi laporan non farm payroll yang kuat. Fokus akan bergeser ke pidato Fed dan juga data ekonomi lainnya yang bisa mendukung proses disinflasi. Pasar akan mencermati klaim pengangguran awal dan laporan sentimen University of Michigan.
Pembicaraan Fed akan berlanjut di hari Selasa dengan Ketua Powell berbicara di Washington dan Barr akan membahas inklusi keuangan. Rabu diisi oleh Williams, Cook, Barr dan Bostic. Di hari Jumat, Waller dan Harker berbicara di Konferensi Crypto.
Presiden Biden juga akan menyampaikan pidato kenegaraan minggu depan. Dan musim pendapatan tetap sibuk karena Wall Street akan melihat laporan dari AbbVie, BNP Paribas, AstraZeneca, BP, British American Tobacco, SoftBank Group, Toyota Motor, hingga Walt Disney.
EU
Minggu lalu kita mendapat gambaran tentang posisi ekonomi kawasan Euro, persepsi ECB, dan juga kepercayaan pasar terhadap bank sentral. Inflasi turun pada tingkat yang layak tapi disayangkan hal itu didorong oleh harga energi yang tercermin dari fakta bahwa inflasi inti tetap tidak berubah dari level tertingginya.
ECB berpikir masih ada lagi yang harus dilakukan terhadap suku bunga untuk menghadapi inflasi termasuk kenaikan suku bunga yang lebih besar. Pasar melihat keputusan berikutnya di 16 Maret akan menjadi opsi antara 25 dan 50 bps dengan puncak suku bunga datang di bulan Juli, 75 – 100 bps dari posisinya saat ini.
Minggu depan hanya akan menampilkan sejumlah data dengan hal yang tidak terlalu signifikan.
Inggris
Event yang paling menonjol minggu depan adalah sidang laporan kebijakan moneter di hari Kamis saat para pembuat kebijakan dari BOE akan ditanyai oleh Trasury Select Committee. Event ini sebenarnya tidak terlalu menggerakkan pasar, tapi menjadi kesempatan untuk melihat petunjuk yang lebih mendalam tentang bagaimana MPC melihat pergerakan inflasi dan juga suku bunga mendatang.
Selain itu, kita juga akan mendengar penampilan BOE speaker lainnya sepanjang minggu dan juga data GDP di hari Jumat.
China
China kemungkinan akan memulai proses pemulihan yang lebih bermakna setelah perayaan Tahun Baru, dengan konsumsi jasa cenderung menunjukkan pemulihan yang kuat saat reopening berjalan normal.
Data PMI menunjukkan adanya peningkatan pesanan baru di sektor manufaktur, konstruksi, dan terutama jasa secara year-on-year (y/y). Optimisme bisnis tentang masa depan juga telah meningkat secara signifikan.
Minggu mendatang akan diisi oleh data inflasi Januari. Seharusnya data menunjukkan peningkatan tekanan harga yang didukung oleh pencabutan kebijakan Zero-Covid. Pertumbuhan kredit akan meningkat seiring pulihnya pembiayaan agregat.
Jepang
Pedagang akan melihat seberapa tinggi pendapatan tunai tenaga kerja pulih selama musim bonus. Upah kemungkinan akan membukukan kenaikan terkuatnya dalam lebih dari 26 tahun. Tapi sayangnya BOJ diperkirakan masih akan mengabaikan laporan tersebut.
Investor akan fokus pada laporan CPI bulan Januari yang seharusnya akan menunjukkan perlambatan secara bertahap. Di basis bulanan, PPI diperkirakan akan naik 0.3%, turun dari laju 0.5% di bulan sebelumnya.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
AUD inflation Gauge, EUR EZ Retail Sales, EUR Germany CPI, EUR Germany Factory Orders, US President Biden announces planes US budget for 2024, Saudi Arabia Oil Minister to speak at India Energy Week Conference
Selasa
US trade, AUD Trade, AUD RBA Rate Decision, EUR German Industrial Production, JPY Household spending, JPY Leading Index, EUR Spain Industrial Production, US Fed Chair Powell interviewed, US President Biden delivers the State of the Union address before Congress, ECB’s Schnabel speaks, UK Chancellor Hunt speaks, UK BOE’s Chief Economist Pill speaks
Rabu
US Wholesale Inventories, JPY BoP, US Fed Williams speaks
Kamis
US Initial Jobless Claims, CNY Money Supply, CNY New Yuan Loans, JPY M2 Money Stock, JPY Machine Tool Orders, EU Leaders summit, BOE Gov Bailey speaks
Jumat
US University Michigan Consumer Sentiment, CAD Unemployment, CNY PPI, CNY CPI, CNY BoP, JPY PPI, NZD PMI, NZD Card Spending, NZD House Sales, UK Industrial Production, UK GDP, US Fed’s Waller speaks, BOE’s Pill speaks
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Daily berhasil ditutup turun dan mengkonfirmasi pola Dark Cloud Cover yang muncul sebelumnya. Euro pun lanjutkan penurunan pasca kecewa dengan pernyataan Lagarde yang tidak sehawkish yang diharapkan. Meskipun seluruh pejabat ECB dan termasuk Lagarde kompak isyaratkan kenaikan 50 bps di pertemuan berikutnya, pasar menangkap sinyal keraguan dari ECB. Secara teknis, Daily support berikutnya berpeluang berhadapan dengan zona 1.06800 – 1.06820. Sementara di sisi Weekly, penurunan memang diharapkan terjadi karena kemunculan 2 candle doji sebelumnya secara beruntun belum direspon oleh koreksi ataupun pergerakan turun. Dengan minimnya data ekonomi minggu depan dari Eropa, maka koreksi kemungkinan berlanjut, dan support berikutnya berada di kisaran 1.06380 secara mingguan, dan terjauh di kisaran 1.04600.
Resistance : 1.08660, 1.09350, 1.10000
Support : 1.06820, 1.05720, 1.04600
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Candle weekly ditutup dengan bullish, tapi real body kecil dan tail bawah relatif sedikit lebih panjang dibanding tail atas. Ciri-ciri mirip dengan hanging man, tapi real body masih sedikit terlalu panjang dibanding hanging man normal. Tapi kami mewaspadai kemungkinan penurunan di minggu depan, terutama jika harga tidak mampu naik di atas 27720, high minggu kemarin. Dan support harus mewaspadai penurunan di bawah 27145.
Resistance : 27840, 28000, 28240
Support : 27300, 26840
Outlook : Bearish
HANGSENG: Candle Weekly berakhir long bearish menggagalkan harapan bullish minggu lalu. Kenaikan sejauh ini mencatat 22742 sebagai yang tertinggi, kemudian turun tajam hingga 21506. Jika dilihat dari pergerakan, masih dinilai wajar sebagai koreksi pasca rally berturut-turut. Penurunan diharapkan tidak kembali turun di bawah 21400 karena posisi trendline support sebelumnya dijadikan acuan koreksi normal. Tapi minggu depan bisa saja diawali dengan gap down mengingat reaksi pasar pasca NFP.
Resistance : 21777, 22000, 22410
Support : 21500, 21420, 21140
Outlook : Bearish
CFD
Dow Jones: Candle Weekly ditutup oleh High Wave candle, di mana kondisi candle doji yang relatif memiliki tail atas dan tail bawah panjang, sementara bagian real body nyaris tidak ada atau hanya satu garis datar. Bentukannya mirip dengan doji star, hanya saja tail lebih panjang sehingga peluang reversal bearish ataupun koreksi bisa saja terjadi. Ini berarti juga mengancam kembali support 33344 ataupun 33027 yang bisa memicu penurunan lebih lanjut jika ditembus. Kita mungkin masih punya harapan harga berbalik naik jika saja Fed speaker minggu depan memberi isyarat yang bagus tentang suku bunga mendatang. Tapi bisa juga Fed speaker justru memicu penurunan lebih lanjut. Penurunan di bawah 33277 akan mengancam lanjutan hingga support 32400an. Laporan earnings perusahaan mungkin bisa menjadi harapan jika muncul dengan laporan positif. Tapi Rally tetap cukup berat pasca NFP yang mengesankan kemarin.
Resistance : 34240, 34701, 35000
Support : 33470, 33027, 32686
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Weekly ditutup oleh long black candle yang menandakan penurunan sepertinya masih bisa berlangsung di minggu depan, dan itu berarti sinyal bahwa area support 70-an bisa kembali diuji, atau bahkan ditembus. Kekhawatiran tentang Fed yang bisa kembali menaikkan suku bunga secara agresif kembali muncul pasca data NFP kemarin dirilis menakjubkan. Ini juga berarti memberikan kekhawatiran lemahnya permintaan dikarenakan potensi penguatan dolar kembali, juga kekhawatiran resesi karena ketatnya kebijakan moneter bank sentral. Di sisi lain, kita belum melihat laporan kenaikan permintaan dari China kembali sehingga membuat penurunan cenderung dominan. Sebaliknya jika China kembali menunjukkan peningkatan permintaan, maka oil akan tersupport sehingga penurunan bisa diminimalisir. Triple bottom bisa saja muncul di zona kisaran 70/71 secara Weekly. Tapi akan gagal jika harga tembus di bawah 70.23.
Resistance : 75.66, 77.74, 80.00
Support : 72.45, 70.08, 67.95
Outlook : Bearish
Setelah sempat diragukan untuk turun mendekati neckline, NFP yang kuat berhasil menjadi pemicu besar bagi penurunan pound kemarin. Neckline 1.18400 semakin dekat dan akan menjadi pemicu untuk penurunan lanjutan dari pola Double Top. Jika data GDP Inggris minggu depan lemah, maka kita berpeluang mendapat pemicu tambahan untuk penembusan tersebut. Tapi sebelum bertemu neckline, waspadai support dari MA 200 Daily di 1.19563. Ini akan menjadi benteng sulit yang juga harus ditaklukkan oleh pola bearish!
Resistance : 1.22470, 1.23620, 1.25370
Support : 1.19563, 1.18400, 1.16430
Outlook : Bearish
Weekly akhirnya terkoreksi dan target 1870 yang dinantikan sebelumnya benar-benar terwujud lebih cepat dari perkiraan kami. FR 38.2% Weekly kini menjadi sorotan karena penurunan lanjutan minggu depan bisa saja mengincar zona tersebut jika harga tembus di bawah kisaran 1840-an. FR 61.8% Dari sisi Daily yang ditarik dari bottom 1773.60 ke puncak 1959.50 didapati berada di kisaran 1844.60. Itu sebabnya kalau penurunan bisa tembus di bawah FR 61.8%, maka kita berpeluang melihat penurunan lanjutan hingga support Weekly 1821.88 (FR 38.2% Weekly) ataupun kisaran 1817.40an (FR 76.4% Daily). Sementara Rebound kemungkinan akan berpeluang tertahan di kisaran 1880/1882, dengan resistance kuat ada di kisaran 1888.50 (FR 38.2% Daily). Tidak ada data ekonomi besar minggu depan sehingga fokus hanya tertuju pada Fed speaker. Jika mereka pertahankan sisi less hawkish, maka kemungkinan akan ada harapan untuk rebound lebih tinggi, tapi 1900 kemungkinan menjadi level resistance psikologisnya.
Resistance : 1877.20, 1888.50, 1915.63
Support : 1844.60, 1824.90, 1817.47
Outlook : Bearish
Terbantu penguatan dolar dan juga rebound di pasar US Treasury Yield saat NFP dirilis fantastis, membuka peluang juga bagi USDJPY rebound sehingga ditutup naik. Bahkan Daily langsung membuka peluang bagi Double Bottom untuk mendorong naik lebih lanjut. Dengan catatan resistance neckline 131.180 harus ditembus!
Resistance : 131.180, 133.60, 135.48
Support : 127.20, 126.350, 125.100
Outlook : Bullish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.20510 | 1.23940 | 1.14680 | 1.34460 |
EURUSD | 1.07920 | 1.08670 | 0.98860 | 1.12330 |
USDJPY | 131.170 | 129.850 | 148.78 | 115.120 |
AUDUSD | 0.69210 | 0.71070 | 0.63980 | 0.70660 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1865.60 | 1927.10 | 1633.50 | 1796.80 |
CLSCID | 73.17 | 79.39 | 86.22 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 33947 | 34034 | 32769 | 34913 |
HSI | 21640 | 22658 | 14627 | 23818 |
NKI | 27600 | 27420 | 27530 | 28910 |
KSP | 326.30 | 328.80 | 300.65 | 357.50 |