Periode: 13 - 17 Februari 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah berhasil naik karena berita dari Rusia yang berencana menurunkan produksi minyaknya sebesar 500K barel per hari bulan depan. Pasar minyak semakin ketat dan OPEC+ tampaknya tidak siap untuk mengisi kosongnya kuota produksi tersebut.
Atas sanksi yang meningkat terhadap Rusia, tindakan balasan yang paling menyakitkan, tampaknya membuat harga minyak lebih tinggi.
Banyak tantangan untuk kondisi pasar yang seimbang. Pedagang sektor energi tidak akan bertaruh melawan OPEC+ dalam waktu dekat. Momentum jangka pendek dari China, tidak ada lagi dukungan SPR, dan juga output dari Rusia yang lebih rendah akan mendukung minyak mentah Brent bergerak menuju level $90. Apakah WTI akan menyusul? Biasanya tidak akan jauh dari pergerakan minyak mentah Brent.
(marketpulse)
Amamiya Menolak, Kazuo Ueda Figur Kuat Pengganti Kuroda!
Wakil Gubernur BOJ Amamiya menolak pencalonan dirinya sebagai Gubernur BOJ yang baru untuk menggantikan posisi Haruhiko Kuroda yang habis masa jabatan di 8 April mendatang. Pemerintah kemungkinan akan menunjuk Kazuo Ueda menjadi calon kuat untuk mengisi posisi tersebut.
Tanggung Jawab Berat
Sebagai gubernur BOJ berikutnya, Kazuo Ueda akan memikul tanggung jawab yang cukup berat untuk menyelesaikan 1 dekade kebijakan moneter yang sangat longgar yang dianggap gagal mencapai tujuannya untuk memicu siklus pertumbuhan ekonomi dan harga yang stabil.
Penolakan Amamiya
Ditunjuknya Kazuo Ueda oleh Pemerintah merupakan imbas dari penolakan Wakil Gubernur BOJ Masayoshi Amamiya yang sebelumnya merupakan kandidat utama dan arsitek dari kebijakan Kuroda. Amamiya menolak jabatan tersebut dengan alasan diperlukan perspektif yang baru. Memilih pengganti Gubernur Haruhiko Kuroda sebagai kepala bank sentral terlama di negara tersebut terbukti menjadi hal yang sulit bagi pemerintah.
Jepang akhirnya beralih ke Ueda, seorang akademisi dengan pengalaman praktis dan juga sangat memahami kebijakan saat ini. Ueda akan menghadapi tantangan yang diciptakan oleh eksperimen 10 tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya di bank sentral.
Tantangan Ueda
Ueda bergelar Ph.D di bidang ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology, berpengalaman dalam teori kebijakan moneter. Saat pertama kalinya BOJ memangkas suku bunga menjadi 0 di tahun 1999, lalu memperkenalkan pelonggaran kuantitatif di tahun 2001, Ueda sebagai anggota Dewan Kebijakan memberi dukungan.
Ueda nantinya akan berhadapan dengan eksperimen yang dilakukan pendahulunya di BOJ, Gubernur Kuroda. Eksperimen pelonggaran kini berada di posisi yang sulit di tahun ke-10. Meski inflasi mencapai 4% di bulan Desember, 2 kali lipat dari target BOJ 2%, tapi sebagian besar disebabkan oleh harga energi dan yen yang lemah. Tujuan bank sentral untuk kenaikan harga yang berkelanjutan dan stabil disertai dengan pertumbuhan upah sampai saat ini belum terwujud.
Menanti Revisi Pernyataan Bersama BOJ-Pemerintah
Yang masih menjadi tanda-tanya besar saat ini adalah apakah akan dilakukan revisi terhadap pernyataan bersama yang dirilis 2013 antara pemerintah dan BOJ? Saat itu pemerintah dan BOJ menetapkan target inflasi 2%. Beberapa berpendapat bahwa janji untuk mencapai inflasi 2% “sedini mungkin” justru menghasilkan pendekatan yang kaku terhadap kebijakan moneter yang terus-menerus dilionggarkan.
PM Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah perlu berbicara dengan gubernur baru dan berdiskusi apakah akan mengubah kesepakatan tersebut. Jika tim kepemimpinan BOJ yang baru memutuskan untuk mengubah arah, maka hal itu perlu dilanjutkan dengan kehati-hatian. Suku bunga yang lebih tinggi akan memberi beban lebih berat bagi rumah tangga dan juga bisnis, juga tentu pada pemerintah yang berpotensi memberi dampak terhadap beban utangnya yang telah membengkak melebihi 1 kuadriliun yen. Setiap kesalahan yang dilakukan menuju normalisasi, bisa membuat imbal hasil melonjak dan yen jatuh
(Nikkei Asia)
Minggu depan akan menjadi salah satu minggu yang menarik. Hampir semua kawasan memiliki tingkat data penting atau event penting. Dari Eropa akan mendengar yang paling utama dari pernyataan Christine Lagarde dan juga data GDP. Sementara AS akan difokuskan dengan data inflasi yang bisa menjadi petunjuk seberapa kuat hawkishnya Fed di pertemuan berikutnya, dan juga termasuk rilis data retail sales di akhir pekan. Sementara Inggris kemungkinan juga tidak kalah menarik dengan laporan inflasi yang juga dirilis di hari Rabu, dengan retail sales menyusul berikutnya. Kemudian Jepang berada di sisi penantian siapa yang akan menjadi calon kuat menggantikan Gubernur BOJ Kuroda yang akan habis masa jabatan di 8 April mendatang. Amamiya sebagai calon terfavorit menolak pencalonan tersebut. Dan China berhadapan dengan menguatnya hawkish Fed baru-baru ini dan juga ketegangan antara AS-China yang mungkin memicu kekhawatiran pasar.
Fokus Pekan ini:
Saham AS bergerak melemah karena meningkatnya risiko inflasi layanan yang berpotensi terus mendorong kenaikan suku bunga Fed. Nasdaq terpukul paling keras karena imbal hasil bergerak lebih tinggi lagi. Tren disinflasi kemungkinan segera bangkit di minggu depan. Trader khawatir jika laporan inflasi di hari Valentine justru akan semakin memperkuat bukti sikap Fed bahwa kenaikan suku bunga yang sedang berlangsung akan terus berlanjut.
Sementara Yen menguat pasca laporan yang menyebutkan bahwa Deputi Gubernur Amamiya menjadi kandidat yang terdepat untuk mengepalai BOJ, menolak pekerjaan tersebut. PM Jepang Kishida diperkirakan akan mencalonkan Kazuo Ueda, seorang profesor dan juga mantan anggota dewan BOJ. Amamiya dianggap sebagai kandidat dovish karena kemungkinan tidak akan ada perubahan besar sepeningaaln Kuroda di BOJ.
AS
Laporan inflasi di hari Valentine akan menjadi acara utama minggu depan. Tren disinflasi sepertinya akan diuji dan kita berpotensi memiliki titik balik cukup besar dengan eskpektasi Wall Street tentang seberapa tinggi Fed harus menaikkan suku bunga berikutnya. Laporan inflasi utama Januari diharapkan naik 0.5% dibanding bulan lalu -0.1%, lalu inflasi tahunan diperkirakan membaik dari 6.5% menjadi 6.2% (y/y). Sementara untuk data inflasi inti di basis bulanan diperkirakan mempertahankan laju 0.3% (m/m), dan juga basis tahunan dari 5.7% (y/y) menjadi 5.4%. Jika tekanan inflasi dirilis lebih panas dari yang diperkirakan, kemungkinan bisa mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Fed di atas 5.25%.
Investor akan mencermati pembicara Fed pasca laporan inflasi Januari. Logan, Harker dan Williams akan berbicara tidak lama setelah data inflasi rilis di hari Selasa. Di hari Kamis, kita akan mendengar dari Mester, Bullard dan Cook. Dan Jumat akan diisi oleh Barkin dan Bowman.
Musim penghasilan perusahaan berlanjut dengan update utama dari AIG, Barclays, Barrick Gold, Biogen, Coca-Cola, Devon Energy, Kraft Heinz, Hermes International dan lain-lain.
EU
Minggu depan tidak akan menjadi minggu yang paling mendebarkan bagi zona Euro. Tapi akan ada beberapa data yang tersebar, beberapa di antaranya tidak akan diabaikan oleh ECB meskipun tidak berdampak seperti angka inflasi utama.
Laporan GDP dan lapangan kerja di hari Selasa termasuk dalam kategori tersebut karena kita akan melihat bagaimana kawasan Euro mengatasi periode awal musim dingin. Setelah itu, pembicaraan bank sentral tetap penting, dan Presiden Lagarde yang paling utama di hari Rabu.
Inggris
Kondisi di Inggris sangat menarik. Perekonomian pada dasarnya saat ini dalam keadaan ‘melayang’. Dengan fuluktuasi di sekitar pertumbuhan 0, tidak dapat menutup kerugian pandemi, dan juga diperkirakan akan tetap berada di dekat bagian bawah dari tabel pertumbuhan. Di saat bersamaan, masalah inflasi termasuk yang terburuk dan bahkan saat ini hanya tipis di bawah 10% (dan puncaknya). Namun, pasar memperkirakan BOE hanya ada 1 kenaikan 25 bps lagi. MPC yakin inflasi akan berada di bawah 4% di akhir tahun dan 2 pembuat kebijakan bahkan memilih untuk melakukan pertemuan di bulan Februari.
Angka GDP di hari Jumat kemarin mengkonfirmasi Inggris dapat menghindari resesi dengan margin terbaik, sebuah fakta yang bisa dengan mudah direvisi dalam beberapa bulan mendatang. Minggu depan kita akan melihat rilis data retail sales, pasar tenaga kerja, dan yang terpening adalah data inflasi. Apakah kali ini kita akan mendapat kejutan positif lainnya atau di hari Rabu akan membawa kita kembali “menghujam” ke bawah dengan keras?
China
Di tengah meningkatnya optimisme tentang pembukaan kembali China, momentum ekonomi pun tumbuh. Arus masuk modal yang kuat ke Tiongkok pun berlanjut, terutama dikarenakan negara tersebut kembali beroperasi pasca liburan Tahun Baru Imlek.
Menguatnya sikap hawkish Fed baru-baru ini dan juga sedikit pengetatan sentimen risiko secara keseluruhan, dikombinasikan dengan meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok juga menyebabkan gelombang penurunan di ekuitas regional.
Minggu depan tidak akan ada data yang penting dari China. Investor sedang menunggu laporan kerja PM Li Keqiang di bulan Maret, di antara kebijakan penting lainnya yang mungkin mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan konsumsi dan merangsang pertumbuhan ekonomi. PBOC juga bisa saja memangkas suku bunga acuan kembali untuk meningkatkan permintaan kredit untuk sektor swasta di tengah bangkitnya ekonomi yang besar.
Jepang
Beredar spekulasi di pasar bahwa BOJ akan mengubah kebijakannya pasca memperluas target imbal hasil di bulan Desember kemarin. Beberapa bahkan percaya bahwa figur pemimpin BOJ yang baru akan menjadi katalis yang ideal untuk perubahan kebijakan.
Pemerintah Jepang diperkirakan akan mempresentasikan calon Gubernur BOJ berikutnya minggu depan, dengan Kazuo Ueda sebagai pilihan yang dilaporkan, setelah Amamiya menolak pencalonan dirinya sebagai penerus Kuroda.
Laporan GDP awal kuartal keempat Jepang dirilis di hari Selasa.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
Euro Area Fin Min Meeting, US Fed’s Bowman speaks, ECB’s Centeno speaks,
Selasa
US CPI, EUR GDP, JPY GDP, JPY Industrial Production, AUD Consumer Confidence, NZD House Sales, UK Jobless Claims, UK Unemployment, US Fed’s Logan speaks, US Fed’s Williams speaks, US Fed’s Barkin speaks, EU Fin Min Meeting to discuss impact of Russia’s War
Rabu
US Business inventories, US Industrial Production, US Retail Sales, US Empire Manufacturing, UK CPI, CNY MLF, CAD Housing Starts, CAD Existing Home Sales, EUR Industrial Production, RBA Gov Lowe speaks
Kamis
US Housing Starts, US PPI, US Initial Jobless Claims, AUD Unemployment, AUD Household spending, CNY Property Prices, JPY Machinery Orders, JPY Trade balance, EUR Spain Trade balance, ECB’s Panetta speaks, ECB’s Nagel speaks, ECB’s Lane speaks, BOE Chief Economist Pill speaks, US Fed’s Mester speaks, US Fed’s Bullard speaks
Jumat
EUR France CPI, RBA Gov Lowe speaks before House Economics Committee, US Fed’s Barkin Speaks
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly candle berhasil ditutup oleh bearish panjang sehingga mengkonfirmasi pola shooting star ataupun bearish engulfing di minggu sebelumnya. Ini berarti penurunan sepertinya belum usai. Tekanan kemungkinan masih bisa terjadi, terutama jika mampu tembus di bawah 1.06380. Data GDP dan pernyataan Christine Lagarde kemungkinan menjadi penggerak utama minggu depan. Tapi data inflasi AS secara tidak langsung juga akan mempengaruhi potensi tersebut. Akan sia-sia kenaikan yang dihasilkan data GDP Eropa maupun pernyataan Bullish dari Lagarde jika ternyata data inflasi AS justru menguatkan dolar AS. Tapi jika sebaliknya, maka kita akan punya kesempatan melihat pembalikan candle di minggu depan. Resistance akan berada di 1.07900, dan 1.09280 sebagai yang terjauh. Sementara koreksi tajam kemungkinan berlanjut hingga 1.04820 jika tekanan tidak kunjung reda. Daily kemungkinan masih bisa lanjut penurunan sehingga di pembukaan hari Senin perlu diwaspadai penurunan lanjutan di bawah 1.0600.
Resistance : 1.07900, 1.08660, 1.09350
Support : 1.05720, 1.04600, 1.03320
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Weekly candle ditutup oleh hanging man dan isyaratkan potensi penurunan bisa terjadi minggu depan. Hal ini juga menunjukkan lelahnya kenaikan 2 minggu terakhir sehingga peluang koreksi turun sangat terbuka. Resistance 27820 akan menjadi tahanan atas yang kuat untuk semenatra waktu. Tapi jika berhasil ditembus, maka peluang rally tidak terbendung. Idealnya kita sedang melihat pola Descending Triangle, tapi konfirmasi masih terlalu jauh di neckline 25600an. Calon gubernur BOJ yang baru kemungkinan bisa pengaruhi sentimen pasar, terutama Nikkei.
Resistance : 27660, 27840, 28000
Support : 27300, 27000, 26840
Outlook : Bearish
HANGSENG: Koreksi turun sepertinya ada harapan sudah selesai karena candle Weekly ditutup oleh inverted hammer pasca penurunan panjang minggu sebelumnya. Ini berarti support 21123 tidak diharapkan turun lebih lanjut, terutama support berikutnya di 20900an. Jika mampu bertahan, maka rebound diharapkan bertahap naik tembus di atas 21700 sehingga membuka peluang kenaikan berikutnya.
Resistance : 21420, 21500, 21777
Support : 21140, 20920, 20570
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Untuk kedua kalinya candle Weekly ditutup oleh High Wave candle dan kita belum dapat jawaban pasti apakah pola Double Top ataukah pola Bullish Rectangle yang sedang kita hadapi dalam Weekly candle. Data inflasi kemungkinan akan menjadi jawaban minggu depan bersama retail sales dan juga laporan earnings perusahaan berikutnya. Inflasi lebih tinggi memicu ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang lebih tinggi, dan ini negatif untuk pasar saham, dan bisa mendukung pola Double Top weekly yang berarti juga penurunan besar sedang menanti Dow Jones maupun saham AS lainnya. Support 32744 kemungkinan akan menjadi pemicu penurunan tersebut. Tapi masih cukup jauh sehingga harus mencermati lebih dulu support di kisaran 33344. Sementara sisi resistance harus ada kenaikan di atas 34282 untuk gagalkan pola penurunan minggu depan, dan tembus di atas 34700an akan ideal untuk mendukung Bullish Rectangle.
Resistance : 34240, 34701, 35000
Support : 33470, 33027, 32686
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Weekly berhasil ditutup bullish dan real body cukup panjang. Meskipun tidak menutupi semua penurunan di minggu sebelumnya, tapi ini akan menjadi pertanda bagus untuk minggu depan. Kita kemungkinan akan kembali melihat usaha di area 82 dalam waktu dekat, dan penembusan zona tersebut sangat diperlukan untuk memicu rally yang berkelanjutan. Sasaran 84 bisa terwujud, dan nantinya kita akan lihat kembali apakah resistance tangguh 84 tersebut bisa langusng ditembus atau akan kembali memblokade kenaikan tersebut. Di sisi penurunan level 76.50 kemungkinan akan menjadi pemicu penurunan lebih dalam jika berhasil ditembus. Tapi secara keseluruhan fundamental masih mendukung kenaikan, hanya saja hawkish Fed karena inflasi tinggi bisa mengganggu uptren tersebut. Daily chart masih dalam pantauan area Triangle dan apapun bisa terjadi, baik tembus resistance maupun tembus support.
Resistance : 80.30, 82.59, 85.38
Support : 77.74, 75.66, 72.45
Outlook : Strong Bullish
Baik Weekly maupun Daily memiliki potensi kuat untuk pola Double Top. Tapi Weekly candle ditutup oleh spinning tops yang berarti “wait and see” dan semua kemungkinan ditentukan dari data inflasi Inggris minggu depan, tapi akan diawali efek dari inflasi AS terhadap dolar. Tentunya jika diawali dengan penguatan dolar, maka penurunan akan lebih dominan sehingga bisa diharapkan Double Top Daily segera meluncur di bawah MA 200 Daily dan mendekat ke neckline 1.18400. Tapi jika inflasi AS mengejutkan melemahkan dolar, maka rally akan mengawali minggu depan sebelum inflasi Inggris.
Resistance : 1.21380, 1.22470, 1.23620
Support : 1.19451, 1.18400, 1.16430
Outlook : Bearish
Secara mingguan, koreksi berlanjut dan berhasil bergerak lebih rendah. Tapi Candle Weekly berakhir dengan penutupan sebagai inverted hammer. Kondisi ini sebenarnya memberikan harapan untuk terjadinya rebound di minggu depan. Itu pun dengan catatan data Inflasi AS dirilis lebih lunak dari perkiraan. Kondisi sebaliknya akan memicu penurunan berlebih, bahkan 1823/1825 bisa saja diuji sebelum akhirnya ditentukan oleh FR 61.8% Daily yang adai di 1815. Penurunan di bawah 1815 bisa memicu penurunan lanjutan hingga 1782.65 (FR 50% Weekly). Sementara kenaikan di atas 1889.90 akan membuka kembali peluang munculnya zona 1900-an. Data ekonomi akan menjadi acuan kebijakan Fed berikutnya, terutama inflasi. Jika inflasi tetap lunak, Fed berpotensi naik suku bunga lebih rendah, tapi jika inflasi kembali melonjak, maka Fed dikhawatirkan akan menaikkan suku bunga lebih tinggi.
Resistance : 1877.20, 1889.90, 1915.63
Support : 1842.95, 1815.40, 1782.65
Outlook : Bullish
Calon Gubernur BOJ yang baru diharapkan mengubah kebijakan BOJ menjadi ketat, sehingga Yen diperkirakan akan menguat (USDJPY turun). Tapi kepemimpinan baru akan dimulai di beberapa bulan berikutnya. Inflasi AS akan memicu kenaikan ataupun penurunan US Treasury Yield, sheingga USDJPY juga akan turut serta. Jadi, di bawah 129 atau di atas 132 akan ditentukan oleh kedua event tersebut!
Resistance : 131.180, 133.60, 135.48
Support : 129.790, 127.20, 125.100
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.20550 | 1.20510 | 1.14680 | 1.34460 |
EURUSD | 1.06760 | 1.07920 | 0.98860 | 1.12330 |
USDJPY | 131.400 | 131.170 | 148.78 | 115.120 |
AUDUSD | 0.69170 | 0.69210 | 0.63980 | 0.70660 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1863.80 | 1865.60 | 1633.50 | 1796.80 |
CLSCID | 79.73 | 73.17 | 86.22 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 33891 | 33947 | 32769 | 34913 |
HSI | 21222 | 21640 | 14627 | 23818 |
NKI | 27550 | 27600 | 27530 | 28910 |
KSP | 323.70 | 326.30 | 300.65 | 357.50 |