Periode: 13 - 17 Maret 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah berhasil naik setelah laporan pekerjaan yang relatif beragam mengirim dolar turun lebih rendah karena optimisme yang tumbuh bahwa Fed tidak harus agresif dalam kampanye kenaikan suku bunganya yang mendekati akhir.
Minyak diam-diam rally karena sebagian Wall Street berada dalam situasi panik menyusul laporan bangkrutnya SVB bisa berisiko menular terhadap perbankan yang relatif kecil. Tampaknya beberapa bagian ekonomi sedang rusak sehingga hal tersebut menjadi kabar baik untuk bertaruh bahwa Fed tidak perlu mempercepat langkah pengetatan mereka.
Ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut di ekonomi terbesar dunia dan juiga Eropa telah mengaburkan prospek pertumbuhan global dan mendorong penurunan kedua tolok ukur minyak mentah sepanjang minggu lalu. Namun, Federal Reserve AS kemungkinan akan memliki lebih sedikit alasan untuk menaikkan suku bunga setajam atau setinggi yang diperkirakan sebelumnya pasca laporan pemerintah di hari Jumat menyalakan kembali harapan untuk mengurangi inflasi di tengah tanda-tanda normalisasi pasar tenaga kerja yang terganggu pandemi.
(marketpulse, reuters )
Kasus SVB Menguji Seberapa Kuat Hawkishnya Fed!
Dalam testimoninya di hadapan Kongres baru-baru ini, ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa “puncak suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya” dan “pemulihan stabilitas harga mungkin mengharuskan kita mempertahankan sikap membatasi untuk beberapa waktu”. Hal ini merupakan pernyataan Fed yang kuat dan itu sebabnya pasar sempat merosot tajam. Kontras dengan pernyataan beberapa minggu sebelumnya di mana pasar keuangan sempat rally saat Powell mengatakan “untuk pertama kalinya, proses disinflasi telah dimulai”.
Pasar Tenaga Kerja Yang Ketat
Meskipun Fed sudah menaikkan suku bunga sebesar 450 bps sejak Maret tahun lalu, angka pekerjaan yang kuat di hari Jumat tetap tidak mengurangi kekhawatiran. Sementara produksi barang melambat pasca pandemi meningkatkan konsumsi secara signifikan, dan jasa yang lebih padat karya kini meningkat pesat.
Soft Landing, Hard Landing atau “Harder” Landing ?
Beberapa ekonom melihat ada risiko bahaya jika Fed mengambil soft landing dengan kehilangan pekerjaan ringan. Ini dibuktikan dengan pertanyaan yang ditujukan pada Powell selama testimoni di depan Kongres, yaitu bahwa politisi akan marah jika Fed menghentikan pemulihan yang baru saja mereka “beli” dengan mengeluarkan fiskal senilai triliunan dolar. Keseimbangan yang jinak bisa berubah menjadi ganas. PHK dapat memicu lebih banyak PHK yang saat ini terjadi karena bisnis yakin mereka dapat mempekerjakan kembali jika perlu. Dan pada gilirannya karyawan yang di-PHK mungkin terpaksa menjual rumah mereka, menekan harga properti dan mengurangi kekayaan rumah tangga.Dengan demikian bisa mengurangi keuntungan perusahaan dan merembet pada lebih banyak PHK, rontoknya pasar keuangan dan tekanan di sektor keuangan bahkan mungkin berakhir dengan resesi yang lebih dalam dari yang diantisipasi.
SVB Collapse! Korban Agresifnya Fed?
Jejak rekam Federal Reserve ada di seluruh runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) secara dramatis. Beberapa meminta bank sentral untuk menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut karena perdebatan yang kembali memanas apakah potensi krisis perbankan akan muncul.
Berita kebangkrutan Grup Finansial SVB membuat investor menahan taruhan mereka pada kenaikan suku bunga 50 bps di bulan Maret menjadi sekiatr 40% dari sebelumnya 80% yang sempat terlihat di awal pekan lalu. Hal ini ditunjukkan alat pemantau nilai Fed Investing.com.
Hari-hari terkahir SVB akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kolaps bank tercepat yang pernah tercatat. Hanya dalam waktu 24 jam, SVB melihat arus keluar simpanan yang cepat sebesar $42 miliar di hari Kamis dan dengan cepat mendapati kegagalan menjual aset cukup cepat untuk memenuhi penarikan dana.
Dampak Suku Bunga Tinggi
Saat likuiditias melimpah di perekonomian, dirorong oleh suku bunga yang sangat rendah dan stimulus fiskal, SVB berjuang untuk meminjamkan semuanya. SVB yang berbasis di California malah memutuskan untuk menginvestasikan deposito sebagian besar dalam obligasi Treasury jangka panjang untuk memperoleh keuntungan meski hanya beberapa poin persentase. Ini akan berhasil jika dilakukan dalam kondisi suku bunga rendah karena Treasuries diperdagangkan terbalik dengan suku bunga. Tapi semuanya berubah saat Fed menyadari inflasi tidak bersifat “sementara” dan memutuskan memulai laju kenaikan suku bunga tercepat dalam lebih dari 4 dekade.
Kondisi ini membuat SVB berbalik mengalami kerugian besar yang belum direalisasi atas sekuritas yang perlu dialihkan. Konsumen sudah menarik simpanan mereka karena naiknya biaya dan suku bunga yang mulai menggigit. (financial times, investing)

Fokus kembali ke Inflasi dan Retail Sales, Proyeksi Ekonomi ECB dan Perkembangan ‘Kolaps’-nya SVB!
Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda siap melemah sehingga memunculkan ekspektasi bahwa Fed kemungkinan sudah semakin dekat ke akhir kebijakannya. Tapi perhatian pasar kini tertuju pada bank besar SVB yang dilaporkan kolaps di hari Jumat. Rumor mengatakan SVB sebagai salah satu “korban” dari kebijakan suku bunga agresif Fed. Pasar akan mencermati perkembangan terbaru terkait hal tersebut sembari menunggu data inflasi yang diharapkan mendingin. Di sisi lain, ECB akan mendapat gilirannya untuk menaikkan suku bunga, dan 50 bps sudah diantisipasi secara luas sehingga pasar akan cenderung mencermati proyeksi selanjutnya dari ECB. Laporan pasar tenaga kerja Inggris dan anggaran musim semi akan menjadi perhatian di zona Inggris. Kemudian di Jepang dan China cenderung lebih tenang dari data yang terlalu krusial. Tapi retail sales dan data pengangguran China kemungkinan akan menambah fokus pasar di minggu depan.
Fokus Pekan ini:
Minggu yang menegangkan berlalu, tapi volatilitas market kemungkinan belum akan berakhir setidaknya sampai keputusan suku bunga Fed di 20 – 21 Maret 2023. Pasar saham AS tetap bergerak lebih rendah di sesi yang penuh gejolak karena para trader mencerna laporan upah yang dingin, pertumbuhan pekerjaan yang kuat dan risiko menularnya “sakit” dari SVB.
Di penghujung sesi perdagangan Jumat, trader melihat laporan payroll yang dingin ataupun panas sebagai konfirmasi bahwa kebijakan Fed kemungkinan terbatas dan tugas mereka memperketat kebijakan hampir selesai. Jika saja tidak ada kabar tentang risiko kegagalan dan juga potensi penularan SVB, kasus kenaikan suku bunga 50 bps kemungkinan akan valid. Fokus akan tertuju pada potensi risiko penularan SVB dan laporan inflasi di hari Selasa minggu depan. Asalkan tidak melihat laporan inflasi yang sangat panas, The Fed harusnya masih melanjutkan kecepatan kenaikan suku bunga 25 bps.
AS
Kondisi pasar tenaga kerja masih cenderung kuat tapi menunjukkan tanda-tanda siap melemah karena upah yang mendingin. Wall Street akan kembali mencermati laporan inflasi Februari yang akan dirilis Selasa. Tren disinflasi sedang berjuang dan laporan yang panas tidak hanya bisa mengunci Fed untuk meningkatkan kecepatan kenaikan mereka, tapi juga dapat mengarahkan pasar untuk mengharapkan puncak suku bunga yang lebih tinggi.
Inflasi utama diperkirakan akan melambat dari 6.4% menjadi 6.0%. Sementara inflasi bulanan diperkirakan sedikit lebih rendah dari 0.5% menjadi 0.4%, dan data inflasi inti diperkirakan stabil di laju 0.4%.
Data retail sales Februari juga diharapkan menunjukkan melemahnya belanja konsumen. Data perumahan diperkirakan tetap lemah, sementara beberapa survei regional Fed (Empire/Philly) akan menunjukkan data manufaktur yang masih berada di wilayah kontraksi. Rilis sentimen konsumen di hari Jumat kemungkinan tetap stabil, dan banyak trader akan mencermati apakah ekspektasi inflasi terus menurun. Dengan semakin dekat ke periode “blackout” Fed, hanya ada Bowman yang akan bicara di hari Selasa di Community Bankers Event di Hawaii.
EU
ECB secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps di hari Kamis. Tapi investor akan mencermati apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini tentu membuat proyeksi ekonomi baru yang akan dirilis bersamaan dengan keputusan suku bunga maupun konferensi pers menjadi yang paling penting untuk diperhatikan untuk kawasan Euro minggu depan.
Inggris
Laporan pasar tenaga kerja Inggris di hari Selasa menjadi data yang paling menonjol minggu depan. Tapi anggaran musim semi sehari kemudian kemungkinan menjadi yang paling dinantikan semua orang.
Fakta menunjukkan bahwa Inggris belum berada dalam kondisi resesi akan menjadi kejutan besar bagi banyak orang dan salah satu keuntungannya itu kemungkinan hanya menyisakan sedikit ruang bagi Menteri Keuangan untuk fiskal ekstra. Sayangnya, dorongan kemungkinan hanya sedikit dan bisa terbilang jarang karena sejumlah alasan yang mungkin membuat penundaan lebih baik bagi pemerintah.
China
Kongres Rakyat Nasional (NPC) telah membuat proyeksi yang lebih konservatif tentang pertumbuhan GDP China sebesar 5.0% untuk tahun 2023. Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan pemulihan yang kuat dalam perekonomian, dan mengkonfirmasi ekspektasi untuk pemulihan awal tetapi melunakkan ekspektasi untuk stimulus fiskal maupun moneter.
Dicabutnya kebijakan “zero-Covid” telah menyebabkan adanya lonjakan aktivitas di sektor bisnis, mengurangi gangguan operasional dan juga data aktivitas komersial yang kuat.
Kesaksian Powell minggu lalu mengangkat dolar AS terhadap yuan China. Dan Fokus minggu depan akan tetap pada data retail sales, produksi industri, investasi aset tetap dan juga data pengangguran.
Australia & New Zealand
Minggu depan fokus kawasan Australia akan tertuju pada tingkat pengangguran, perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan full time di hari Kamis.
Sementara dari New Zealand, kita akan menunggu data GDP kuartal keempat di hari Rabu dan juga Asisten Gubernur RBNZ Karen Silk di hari Minggu.
Jepang
Tidak banyak agenda minggu depan untuk Jepang. Risalah pertemuan kebijakan moneter BOJ bulan Januari akan menjadi sorotan utama di hari Rabu. Risalah seringkali dianggap ketinggalan zaman tapi tidak ada yang lebih benar daripada di Jepang, di mana rapat Januari dirilis setelah rapat bulan Maret berlangsung. Oleh karenanya, dibutuhkan sesuatu yang luar biasa bagi mereka untuk memberi dampak besar di pasar.
Gubernur BOJ yang baru, Kazuo Ueda, akan menjabat di bulan April. Ueda baru-baru ini menyatakan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk mengabaikan kebijakan saat ini mengingat kondisi ekonomi saat ini. Dia mendukung komitmen yang berkelanjutan untuk pelonggaran kuantitatif besar-besaran dan diperkirakan tidak akan menyesuaikan kontrol kurva imbal hasil (YCC) secara signifikan sehingga membatasi daya tarik yen.
(marketpulse)
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Meski kenaikan betul terjadi di detik-detik terakhir sesi perdagangan minggu lalu, tapi posisi candle Weekly tidak cukup meyakinkan dengan penutupan berada di pola candle doji ataupun cenderung bisa dikategorikan hanging man karena memiliki real body kecil dengan tail atas panjang, tapi tail bawah lebih panjang dibanding tail atas. Ini akan mempersulit ekspektasi pasar berikutnya yang mengharapkan euro untuk naik saat pengumuman suku bunga ECB. Di satu sisi, kabar kolapsnya SVB di AS akan menjadi penolong karena dolar ada peluang untuk “dilemahkan”, tapi kondisi ini sepertinya tidak akan bertahan lama karena di sisi lain Euro bukanlah mata uang safe haven yang akan diincar sehingga berpeluang juga untuk kembali tertekan. Kebijakan ECB kemungkinan sudah diantisipasi dengan kenaikan 50 bps minggu depan, sehingga pasar relatif terfokus pada presscon Lagarde dan juga proyeksi kebijakan ECB berikutnya. Resisstance akan berada di zona 1.07900 dan 1.10320. Sementara support akan kembali melirik 1.05230 dan 1.04598.
Resistance : 1.07900, 1.08660, 1.10320
Support : 1.05230, 1.04600, 1.03320
Outlook : Short-term Rebound Expected
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Meski data NFP bisa membantu ekspektasi suku bunga Fed yang lebih rendah, tapi laporan bangkrutnya SVB di AS berpeluang membebani kinerja pasar saham karena pasar terfokus pada efek domino ke bank-bank kecil. Jika berlanjut, maka saham global berpeluang tertekan, tak terkecuali saham di Asia seperti Nikkei. Weekly menunjukkan rejection di zona resistance trendline sesuai ekspektasi, dan kemungkinan penurunan masih bisa berlanjut.
Resistance : 27790, 27992, 28241
Support : 27588, 27339, 26935
Outlook : Bearish
HANGSENG: Double Bottom Daily gagal terwujud setelah penurunan menekan kembali di bawah 20000, bahkan tembus FR 0% Daily kami di 19734. Weekly bahkan kembali ditutup oleh long black candle. Harapan terakhir berada di zona 18500 yang akan diharapkan membuka peluang untuk pola Inverted Head & Shoulders yang saat ini belum muncul bagian Right Shouldernya. Tapi jika tekanan SVB berlanjut ke pasar saham, kemungkinan kita belum akan melihat pantulan di pasar saham dalam waktu dekat.
Resistance : 19513, 19820, 20377
Support : 18914, 18509, 18229
Outlook : Bearish
CFD
Dow Jones: Angka NFP yang melunak sempat mengangkat Dow dan mayoritas saham AS lainnya. Tapi kabar bangkrutnya SVB menekan sentimen pasar keuangan global sehingga Dow pun berbalik tertekan turun, dan melengkapi kondisi long black candle di grafik Weekly. Meski tertahan di zona support trendline, tapi kelihatannya dampak dari SVB ini masih mengganggu fokus pasar. Satu sisi ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa mengangkat sentimen di risk asset seperti saham. Tapi di sisi lain, efek domino dari kebangkrutan bank besar seperti SVB dikhawatirkan melibas bank-bank yang relatif lebih kecil di bawahnya sehingga saham berpotensi kembali tertekan. Belum lagi laporan inflasi yang akan dirilis hari Selasa. Selama tidak menunjukkan inflasi yang panas, sebenarnya bisa memberi harapan bahwa Fed tidak perlu agresif di pertemuan Maret. Tapi pasar juga akan mencermati laporan perkembangan terbaru dari bangkrutnya SVB. Support 31700-an kemungkinan diuji, dan bisa saja langsung ditembus dengan mudah. Waspadai zona support berikutnya yang masih memiliki peluang untuk penurunan di bawah 31000. Sementara daily chart menunjukkan ada support 30972 yang berperan sebagai FR 61.8%, tapi juga akan menentukan apakah tren beralih dari bullish ke bearish yang lebih besar atau tidak.
Resistance : 32396, 32997, 33277
Support : 31684, 31437, 30972
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Posisi candle daily sebenarnya memberi harapan untuk terjadinya rebound di hari Senin atau bahkan membantu secara keseluruhan ke peluang berikutnya sepanjang minggu depan. Dalam hal ini ekspektasi suku bunga yang relatif kecil dari Fed memicu sentimen positif bagi oil tapi sebaliknya jika laporan SVB bisa dicegah untuk tidak memberi efek domino pada pasar, maka oil bisa saja tetap dalam posisi tertekan kembali apalagi Weekly candle berada di sisi bearish. Bullish masih tunggu resistance tangguh 82 untuk ditembus, sementara support 72 juga diharapkan akan memicu tekanan yang lebih besar. Tapi selama kedua level tidak ditembus, kemungkinan kita masih akan melihat pergerakan Oil di kisaran yang sama 74 – 78 untuk minggu depan.
Resistance : 77.74, 80.30, 82.59
Support : 75.66, 74.40, 72.24
Outlook : Bearish

GBPUSD: Dragonfly Doji Weekly, Mampukah Pound Naik di atas 1.21400?
Daily candle kembali menunjukkan penurunan gagal berlanjut dan terhenti tepat di zona neckline 1.18378. Weekly bahkan ditutup dengan posisi doji yang cenderung membentuk Dragonfly. Ini memberi peluang bagi bullish untuk lanjutkan kenaikan minggu depan. Akan terdukung sempurna jika data Inggris dirilis positif sambil memanfaatkan kekhawatiran efek domino dari bangkrutnya SVB terhadap bank-bank kecil yang bisa saja memicu pelemahan dolar. Bullish masih butuh penentu dari penembusan resistance 1.21400. Selama tidak terjadi, waspada berbalik ditekan turun!
Resistance : 1.21380, 1.22680, 1.24460
Support : 1.19451, 1.18400, 1.16390
Outlook : Bullish
GOLD: Double Bottom Daily, Inflasi vs SVB “Time to Panic”?
Kecurigaan kami tentang FR 61.8% Daily 1815.44 kembali terbukti dan level terendah hanya sempat menyentuh 1809.21 tapi kemudian tetap ditutup di atas FR 61.8% tersebut. Ini berarti pengulangan terhadap apa yang pernah terjadi sebelumnya di bulan Februari sehingga peluang Double Bottom memiliki kesempatan untuk mendorong naik harga Emas. Hal ini setidaknya akan ditentukan minggu depan, karena neckline 1858.021 sebenarnya sedang dalam tahap pengujian. Jika saja 2 candle tetap bertahan dengan penutupan di atas 1858.02, maka peluang rally selanjutnya bisa membuat Emas kembali ke 1900-an minggu depan. Tapi tunggu! Data inflasi juga akan menjadi penentu, selain tentunya perkembangan terbaru tentang laporan bangkrutnya bank besar SVB. Efek domino dikhawatirkan terjadi, dan ini yang membuat investor “flight to safety” kembali mendorong Emas lanjutkan kenaikan.
Resistance : 1889.9. 1904.49, 1928.70
Support : 1847.44, 1823.00, 1815.44
Outlook : Bullish
USDJPY: “Shooting Star” Weekly, Siap Tekan Di bawah 133?
Weekly ditutup oleh shooting star tepat di zona resistance trendline sehingga peluang penurunan kemungkinan bisa terjadi minggu depan. Terbantu dari turunnya Treasury Yield AS karena kekhawatiran efek domino dari bangkrutnya SVB. Ini semakin membuka peluang bagi USDJPY untuk kembali dalam pola penurunan di bawah 133 minggu depan.
Resistance : 137.920, 139.380, 140.598
Support : 133.600, 131.160, 129.790
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.20332 | 1.20419 | 1.14680 | 1.34460 |
EURUSD | 1.06380 | 1.06330 | 0.98860 | 1.12330 |
USDJPY | 135.059 | 135.807 | 148.78 | 115.120 |
AUDUSD | 0.65808 | 0.67648 | 0.63980 | 0.70660 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1867.88 | 1854.77 | 1633.50 | 1796.80 |
CLSCID | 76.62 | 79.85 | 86.22 | 88.12 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 32003 | 33406 | 32769 | 34913 |
HSI | 19297 | 20571 | 14627 | 23818 |
NKI | 27635 | 28170 | 27530 | 28910 |
KSP | 315.50 | 315.50 | 300.65 | 357.50 |