Agrodana Futures

Weekly Newsletter Ed. 143

bank-collapse

Periode: 20 - 24 Maret 2023

What to Expect from OIL?

Harga minyak kembali tertekan menyusul gejolak di sektor perbankan yang telah meningkatkan risiko perlambatan atau resesi ekonomi yang signifikan tahun ini. Para pedagang tidak yakin bahwa yang terburuk telah berlalu sehingga akhirnya terus membebani harga minyak mentah, terutama menjelang akhir pekan saat apapun bisa terjadi seperti halnya minggu sebelumnya.

Jika saja ketenangan menang, kemungkinan harga minyak bisa bangkit kembali dan akhir pekan yang tenang mungkin bisa menjadi langkah awal untuk menuju hal tersebut.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan kunjungi Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin, 20 – 22 Maret. Kunjungan ini  dinilai beberapa pengamat bahwa Beijing ingin menunjukkan dukungan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin sambil mendorong rencana perdamaian yang bertujuan mengakhiri konflik di Ukraina. Menurut pihak Kremlin di tanggal 17 Maret kemarin bahwa selama pembicaraan, isu-isu topikal pengembangan lebih lanjut dari kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan China akan dibahas.

Pertemuan dua kepala negara akan menjadi sorotan pasar selain keputusan suku bunga Fed minggu depan. Fed harus bisa meredam kepanikan pasar karena kepanikan hanya akan membuat tekanan di pasar keuangan juga berimbas pada permintaan minyak global sehingga harga berpotensi tertekan kembali, dan kita belum akan melihat tindakan yang diambil oleh OPEC+. (marketpulse, oilprice)

Kepanikan Meluas, Fed ‘Dilema’: Naik atau Bertahan?

Saham AS terus anjlok di hari Jumat, dengan posisi saham keuangan berada di bawah tekanan tajam secara keseluruhan. Penyebabnya diawali dengan kasus SVB yang dinyatakan bangkrut di hari Jumat minggu lalu 10 Maret 2023. Dan hal tersebut berlanjut dengan kekhawatiran yang merembet di sektor perbankan

Suntikan $30 milar yang gagal?

Beberapa bank terbesar di AS menyuntikkan dana $30 miliar untuk Bank First Republic untuk membantu menopang kepercayaan kepada para pemberi pinjaman yang berbasis di California dan juga keseluruhan sistem perbankan AS, ternyata belum berhasil mencapai misinya. Terbukti di hari Jumat kepanikan tersebut muncul kembali .

Tapi dengan saham First Republic turun  33.8%, atau 81% di tahun berjalan sejauh ini (menurut data FactSet), Mark Stoeckle (CEO dan manjaer portofolio senior di Adams Funds) menilai hal tersebut tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa orang-orang masih khawatir jika harga masih akan turun.

Butuh Waktu

Investor mencoba memahami arti model bisnis dan pendapatan, terutama dengan pemberi pinjaman maupun lembaga keuangan lainnya yang dipaksa untuk mengkalibrasi ulang pasca langkah agresif kenaikan suku bunga Federal Reserve. Stoeckle menambahkan bahwa apa yang diperlukan adalah waktu.

Suku bunga yang lebih tinggi menghasilkan sekitar $620 miliar kerugian yang belum direalisasi di bank-bank AS karena obligasi Treasury dan sekuritas hipotek telah terkikis nilainya karena meningkatnya imbal hasil. Faktor lainnya adalah deposan yang memindahkan uang tunai ke Treasury dengan harapan mendapat pendapatan lebih tinggi.

Terburuk Sejak Krisis 2008

Pergerakan “swing” liar di saham bank minggu lalu dan juga dalam imbal hasil Treasury, disertai kegelisahan tentang apakah Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga kebijakannya, membuat invbestor menavigasi pasar sebagai salah satu minggu dengan volatilitas terburuk sejak krisis keuangan global 2008.

Steven Ricchiuto, kepala ekonom AS di Mizuho Securities memperingatkan agar tidak terlalu terburu-buru menarik persamaan, tapi juga tidak berarti tidak ada konsekuensi nyata di pasar keuangan setelah gagalnya SVB dan Signature Bank, termasuk juga pendanaan darurat yang diperoleh Credit Suisse dan First Republic minggu lalu.

Meningkatnya Pinjaman di “Discount Window” Fed

Investor juga akan mengawasi dengan cermat berapa banyak bank yang akhirnya mengandalkan fasilitas Fed untuk likuiditas. Pinjaman di “jendela diskon” Fed naik menjadi $153 miliar dalam sepekan terkahir, mencatatkan rekort tertinggi meskipun di bawah level 2009 sebagai bagian dari agregat simpanan bank AS, menurut data BofA Global. Sekitar $11.9 miliar lainnya dikucurkan melalui Pinjaman Pendanaan Berjangka Bank baru yang diluncurlkan sekitar seminggu yang lalu oleh bank sentral.

Kecemasan Investor, Menanti Fed

Kecemasan lainnya adalah investor mencoba mengukur apa yang akan dilakukan oleh Fed dengan suku bunga di pertemuannya minggu depan pada 21 – 22 Maret. Hal ini telah menjadi volatilitas liar bagi para trader di Fed Funds berjangka. Di hari Jumat, mereka memperkirakan sekitar 70% peluang kenaikan 25 bps ke tingkat suku bunga kisaran 4.75% – 5%.

Lalu pertanyaan pentingnya adalah: Apa yang akan dilakukan Fed minggu depan jika mereka tidak menaikkan suku bunga? Pesan apa yang mereka coba kirim ke pasar? Menurut Mike Mullaney, direktur riset pasar global di Boston Partners, pada dasarnya hal tersebut berarti sinyal panik, dan investor akan kehabisan apa yang mereka anggap sebagai “gedung yang terbakar”. (MarketWatch)

bank-of-england

Gara-Gara Krisis Perbankan, FOMC dan BOE Paling Disorot! China dan Jepang “Adem Ayem”?

Pasar akan kembali bergulat dengan keputusan suku bunga Bank Sentral dan kali ini bola panas kembali bergulir ke Fed di mana mereka yang semula sangat diyakini akan menaikkan laju kecepatan suku bunga, ternyata harus berhadapan dengan kabar buruk dari sektor perbankan. Tindakan Fed akan dicermati seksama. Terlalu cepat laju kenaikan akan berbuah masalah yang semakin memperkeruh suasana. Sementara jika berhenti menaikkan, inflasi mereka belum mencapai target yang diinginkan. Mana langkah yang akan dituju Fed? BOE juga tak kalah rumit. Mereka diharuskan memilih jalan mana yang akan dilakukan. Kenaikan suku bunga atau memangkas suku bunga? China sepertinya relatif lebih tenang karena mereka belum sama sekali melakukan kenaikan suku bunga bersama Jepang. Tapi China berada di sisi lebih diuntungkan karena mereka cenderung berada di sisi pemangkasan suku bunga dan fokus pertumbuhan ekonomi. Akankah Fed ikuti langkah ECB di minggu depan?

Fokus Pekan ini:

Betapa cepat hal-hal terjadi selama akhir pekan dan perdagangan menghindari risiko di akhir minggu lalu menyoroti betapa gugupnya para investor tentang potensi penurunan lebih lanjut. Jika saja akhir pekan bisa dilewati tanpa lebih banyak drama, pembukaan di hari Senin bisa saja terlihat berbeda. Tapi satu hal yang pasti akan butuh waktu untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Bahkan dengan semua tindakan yang dilakukan oleh Fed, Departemen Keuangan, BOE dan SNB untuk menstabilkan situasi, kita masih melihat tekanan membayangi pasar.  Credit Suisse turun 10% dan First Republic turun 23%. Bank regional lainnya juga terpukul di hari jumat, menandakan kepercayaan yang berkurang di tengah ketidakpastian yang kemungkinan akan membutuhkan bantuan selanjutnya.

AS

Seminggu yang lalu, banyak ekonom masih berpikir Fed akan meningkatkan laju kenaikan suku bunga karena tren disinflasi sedang berkurang mengingat data inflasi inti sektor jasa yang kuat dan juga kondisi pasar tenaga kerja yang ketat. Namun, krisis perbankan mengubah cara pembuat kebijakan menilai dampak dari 8 kenaikan suku bunga pertama mereka.

Ekspektasi Fed bermunculan dari semua bank dengan analis dari Nomura menyerukan potensi penurunan suku bunga, sementara sebagian besar investor terbagi di antara pandangan “penangguhan” atau “naik seperempat poin yang terakhir”. Bagaimanapun gejolak keuangan yang lebih luas bisa sangat mempengaruhi cara pembuat kebijakan menentukan suku bunga mereka.

Selain keputusan suku bunga, minggu depan juga akan menjadi minggu sibuk dengan rilis data ekonomi. Di hari Selasa, data penjualan rumah (existing home) diharapkan menunjukkan sedikit rebound.  Di hari Kamis berisi rilis klaim pengangguran awal, indeks aktivitas nasional Fed Chicago, dan juga data penjualan rumah baru. Dan di hari Jumat, kita akan melihat rilis data barang tahan lama untuk bulan Februari dan Flash PMI. Kemudian musim pendapatan berakhir dengan rilis dari China Mobile, Chine Petroleum & Chemical, China Shenhua Energy, China Telecom, Xiaomi dan lainnya.

EU

Minggu depan bagi Eropa juga tidak terlepas dari fokus di sektor perbankan di mana pasar akan menyoroti apakah gejolak baru-baru ini akan memiliki efek terhadap institusi yang lebih lemah atau bahkan menyebabkan kerentanan lain.

ECB memilih untuk tetap menaikkan suku bunga sebesar 50 bps sesuai rencana, terlepas dari kejadian baru-baru ini. Tapi di sisi lain, mereka menolak untuk melakukan lebih lanjut dan komentar dari Presiden Lagarde minggu depan atas situasi yang berkembang saat ini akan dipantau dengan sangat ketat.

Data Flash PMI di hari Jumat juga akan menarik perhatian, tapi dengan latar belakang peristiwa baru-baru ini, tampaknya tidak akan memberikan pukulan lain terhadap pasar.

Inggris

Pertemuan BOE di hari Kamis akan menarik perhatian pasar. Tidak hanya gejolak yang terjadi baru-baru ini yang harus dihadapi, tapi para pembuat kebijakan memang sudah terbagi atas tindakan atau keputusan sebelumnya. Di pertemuan terakhir saja, dua orang lebih memilih menahan suku bunga dan sekarang mungkin saja mempertimbangkan untuk mendukung pemangkasan suku bunga. Terlebih lagi dalam anggaran minggu lalu, Menteri Keuangan mengkonfirmasi bahwa OBR melihat inflasi turun menjadi 2.9% di akhir tahun. Dan di saat BOE akan menggunakan perkiraannya sendiri, pihak lain kemungkinan tergoda untuk menghentikan siklus pengetatan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap sektor perbankan jika memang ada.

Pasar cukup kebingungan apakah nantinya MPC akan menaikkan atau tidak sehingga menempatkan peluang 50/50 dan kemungkinan akan terpengaruh oleh apakah ada gangguan lebih lanjut sebelum pertemuan, juga data inflasi yang dirilis sehari sebelumnya.

China

Agenda utama dari China adalah penetapan suku bunga utama pinjaman. PBOC diperkirakan akan mempertahankan LPR stabil selama 7 bulan berturut-turut karena mereka mencoba mempertahankan stimulus untuk pasar properti.

Suku bunga dasar pinjaman 1 tahun berada di 3.65% dan 5 tahun di 4.30%, dan keduanya berada di level terendah dalam 2 dekade terakhir.

Australia & New Zealand

Di hari Senin, Asisten Gubernur RBA Christopher Kent diperkirakan akan berbicara di Kanga News DCM Summit di Sydney. Fokus akan tertuju pada risalah keputusan suku bunga 7 Maret yang memutuskan kenaikan suku bunga 25 bps, tapi juga sinyal bahwa mereka akan memiliki pikiran yang terbuka di pertemuan kebijakan 4 April mendatang. Indeks Westpac Leading bulan Februari juga dirilis di hari Rabu.

Dan untuk New Zealand, trader akan mengincar data perdagangan Februari dan kepercayaan konsumen Westpac.

Jepang

Minggu depan akan tertuju pada inflasi Jepang. Rilis CPI Nasional bulan Februari diperkirakan akan turun dari 4.3% menjadi 3.3% karena tagihan utilitas melemah karena adanya subsidi energi. Namun tekanan harga akan tetap kuat karena makanan dan energi diperkirakan akan naik untuk basis tahunan dari 3.2% menjadi 3.4%.

(marketpulse)

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Keputusan ECB menaikkan suku bunga 50 bps sesuai ekspektasi sempat membantu Euro bertahan dalam kenaikan, tapi pernyataan setelahnya yang mengatakan bahwa mereka tidak berjanji menambahkan di pertemuan berikutnya menjadi titik balik bagi Euro. Hal ini tercermin dari pergerakan secara keseluruhan yang sempat rebound tapi berujung penutupan candle weekly dengan Hanging Man. Ini merupakan sinyal bahwa kenaikan kemungkinan cukup berat minggu depan, terutama jika dikaitkan dengan kondisi kekhawatiran pasar terhadap krisis di sektor perbankan yang berpotensi menekan risk asset. Resistance 1.07900 kemungkinan akan menjadi zona penentu. Selama tidak mampu ditembus, maka kita akan berpeluang kembali melihat tekanan untuk Euro lebih mendominasi. Support 1.04598 sejauh ini memang belum diuji dan belum muncul. Tapi area tersebut berpeluang diuji minggu depan, bahkan bisa saja langsung tembus jika tekanan kepanikan terlalu besar.

Resistance :  1.07900, 1.08660, 1.10320

Support :  1.05230, 1.04600, 1.03320

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Tekanan juga dirasakan di saham Asia, sehingga penurunan tidak terbendung kemarin, mengkonfirmasi pola Shooting Star candle di minggu sebelumnya. Potensi support di 25585 sepertinya bisa muncul minggu depan, apalagi dengan tekanan serius dari ketakutan pasar akan krisis di sektor perbankan.  Pasar masih menunggu tindakan Fed. Resistance 27705 menjadi area wajib ditembus untuk gagalkan pola penurunan tersebut.

Resistance :  26935, 27339, 27790

Support : 26500, 26185, 25665

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly ditutup dengan bullish Harami kecil, tapi penentunya adalah keputusan suku bunga PBOC, dan juga sentimen global dari keputusan Fed maupun krisis perbankan AS. Pola grafik Weekly masih terbuka untuk peluang terjadinya Inverse Head & Shoulder. Tapi penurunan di bawah 18509 bisa membatalkan semuanya. Kita butuh penembusan resistance 20900-an kembali untuk mengangkat sentimen menjadi positif. Dan diharapkan pemicu awal adalah sikap PBOC di hari Senin.

Resistance : 19820, 20377, 20900  

Support : 19109, 18914, 18509

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Jika saja kasus SVB tidak muncul, maka Fed akan lebih mudah memutuskan sikap kebijakan moneternya minggu depan, dan dengan inflasi yang relatif turun di 6.0% meski jauh dari target 2%, akan lebih mudah market merespon dengan rebound di pasar saham minggu depan. Tapi karena kondisi sebaliknya yang muncul, maka tekanan kemungkinan masih bisa membayangi Dow Jones dan Saham AS lainnya minggu depan. Fed menjadi kunci dari sentimen tersebut. Kenaikan suku bunga 0.25% sudah diperhitungkan pasar, dan fokus akan tertuju pada Dot Plot. Resistance 32744 akan menjadi batas pantulan awal, di mana jika gagal lanjut, maka peluang bearish lebih dominan sepanjang minggu depan. Tapi support 31000 pun akan menjadi level menarik diawasi. Jika sampai gagal tembus, kita bisa juga berharap pantulan dari zona ini. Tapi jika tembus, maka semakin mengancam Dow dan potensi 30500an yang terdekat atau 30000 yang terjauh bisa kembali muncul.

Resistance : 32396, 32744, 33277   

Support :  31437, 30972, 30587

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Pola Symetrical Triangle di Daily Chart berlanjut. Tekanan belum selesai, dan support kini mendekat ke area $62. Target jauh dari pola triangle menunjukkan potensi munculnya area $50 bahkan $49. Tapi bisa saja hal tersebut terhenti di kisaran $55–$60 jika memang situasi perbankan bisa diredam para regulator. Di satu sisi, hal negatif lainnya terlihat di Weekly dengan candle long black minggu lalu memungkinkan sinyal bearish belum selesai minggu depan. Belum ada laporan tentang rencana tindakan apa yang akan diambil oleh OPEC+ untuk meredam situasi ini. Terlepas dari tindakan yang akan diambil regulator perbankan AS untuk meredam kepanikan, tapi kebijakan OPEC+ untuk memangkas produksi guna mengurangi tekanan turun akibat permintaan yang melambat, sangat diharapkan terjadi. Tapi jika belum ada, maka tekanan di pasar minyak mentah global berpeluang berlanjut dan support historical sekaligus psikologis di $61.80 akan memicu penurunan serius yang lebih rendah. Bahkan krisis bisa membuka peluang turun kembali jauh lebih rendah.

Resistance : 70.08, 72.24, 77.21

Support :  65.21, 61.80, 57.23

Outlook : Bearish

GBPUSD: Kebijakan Fed dan BOE menentukan target, 1.24400 vs 1.18400?

Secara teknis, Weekly candle ditutup bullish menandakan kenaikan yang seharusnya mudah untuk berlanjut. Bahkan MA 50 pun berhasil dilewati di sisi Weekly. Ini akan lebih memudahkan kenaikan. Namun, jangka pendek, resistance 1.22680 akan menjadi penentu. Selama tidak mampu tembus, harga diperkirakan kembali ditekan turun. Tapi secara keseluruhan, kebijakan BOE minggu depan juga menjadi penentu, selain tentunya nasib dolar di tangan Fed akan menentukan sentimen global. 1.24400 akan menjadi target sisi bullish, dan 1.18400an akan menjadi target di sisi bearish.

Resistance :   1.22680, 1.23430, 1.24460

Support  :  1.20256, 1.19451, 1.18400

Outlook : Bullish

GOLD: 1998 ‘terlalu mudah’, 2070 berpotensi ‘dilirik’?

Emas dipicu oleh kekhawatiran krisis perbankan tidak hanya di AS, melainkan juga di Eropa. Perbankan di AS meski mungkin hanya terbilang bank-bank kecil yang menjadi sorotan, tapi membuat kepanikan yang meluas. Sementara di Eropa, bank besar seperti Credit Suisse memicu kekhawatiran yang lebih luas lagi. Semua terkait kebijakan suku bunga agresif bank sentral Fed dan ECB sejauh ini. Bantuan likuiditas kemungkinan “obat penenang” sementara. Tapi pasar butuh kepastian untuk merasa nyaman. Level 1998.20 (High 17 April 2022) kemungkinan relatif mudah dilewati. Perhatian akan tertuju pada level berikutnya di 2070.40, sekaligus cukup dekat dengan level All Time High 2075.10. Mampukah Emas mencapai area tersebut? Secara weekly, resistance 1948.90 berhasil ditembus, dan “rem” terakhir hanya berada di 1998.20 tersebut sehingga peluang tersebut semakin terbuka, terutama jika Fed ‘salah langkah’ atau menunjukkan keraguannya.

Resistance :  1998.20, 2049.60, 2070.40

Support :   1959.50, 1948.90, 1928.70

Outlook : Bullish

USDJPY: Keputusan Fed dan Inflasi Jepang: 126 vs 135?

Weekly sangat meyakinkan untuk pola penurunan dan menuju target 126 kembali dalam waktu dekat. Tapi Keputusan Fed akan memicu sentimen global, termasuk berpengaruh pada pasar US Treasury Yield, sehingga nantinya berdampak juga pada Yen. Jika Fed “berhenti”, maka USDJPY berpeluang turun tembus di bawah 126. Tapi jika Fed “lanjut” kenaikan suku bunga, maka USDJPY akan berpeluang rally kembali di atas 135.

Resistance :  133.600, 135.095, 137.920

Support :  129.790, 126.941, 121.428

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.217811.203321.146801.34460
EURUSD1.066471.063800.988601.12330
USDJPY131.849135.059148.78115.120
AUDUSD0.669870.658080.639800.70660
COMMODITIES
XAUUSD1980.011867.881633.501796.80
CLSCID66.5076.6286.2288.12
INDEKS SAHAM
DJI32044320023276934913
HSI19568192971462723818
NKI26735276352753028910
KSP315.50315.50300.65357.50
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Email
Print
Telegram

Related Posts

Subscribe to our newsletter

Never miss daily news and analysis
Agrodana Futures

Bantu kami mengenal Anda lebih baik dengan melengkapi data berikut. Pertanyaan yang masuk Sabtu & Minggu akan dijawab pada hari Senin.